Menuju konten utama
Manajemen Perkantoran

Pengertian Rantai Pasok Menurut Para Ahli dan Contohnya

Apa yang dimaksud dengan rantai pasok menurut para ahli dan contoh rantai pasok? Penjelasan selengkapnya ada di artikel berikut ini.

Pengertian Rantai Pasok Menurut Para Ahli dan Contohnya
Rantai Pasok/Supply Chain Management. foto/Istockphoto

tirto.id - Manajemen rantai pasok atau supply chain management merupakan proses penting dalam kegiatan bisnis industri.

Manajemen rantai pasok berguna untuk mengendalikan seluruh aliran produksi barang dan jasa hingga sampai ke tangan konsumen.

Konsep rantai pasok ini dijelaskan oleh berbagai ahli manajemen dan industri. Pengertian rantai pasok menurut para ahli berkaitan dengan serangkaian proses pengendalian aliran barang secara efisien dari titik awal produksi hingga sampai ke pelanggan.

Contoh rantai pasok bisa dilihat dalam berbagai kegiatan di industri termasuk perusahaan yang bergerak di bidang ritel, otomotif, bahkan e-commerce.

Apa yang Dimaksud dengan Rantai Pasok?

Secara umum, rantai pasok atau manajemen rantai pasok adalah proses manajemen terpusat yang mengelola dan mengendalikan barang dan jasa sejak menjadi bahan mentah hingga produk akhir.

Rantai pasok tidak hanya berfungsi mengawasi jalannya produksi, tetapi juga distribusi. Dikutip dari Investopedia, manajemen rantai pasok juga bertanggung jawab dalam proses pengiriman produk ke tangan konsumen.

Rangkaian proses rantai pasok ini diharapkan dapat meningkatkan produksi menjadi lebih efektif, efisien, dan menekan biaya. Setidaknya ada lima hal penting yang di perlu dilakukan dalam rantai pasok, yaitu:

    • Pengembangan strategi: meliputi proses menganalisa permintaan pasar dan merencanakan kegiatan produksi sesuai permintaan tersebut.
    • Pencarian bahan mentah: mencari pemasok atau vendor yang bisa menyediakan bahan mentah dengan kualitas dan harga sesuai yang dibutuhkan produksi.
    • Pengawasan proses produksi: mengawasi jalannya proses produksi terkait efisiensi penggunaan mesin, pembagian tenaga kerja, maupun kegiatan eksternal lainnya.
    • Pengawasan proses distribusi: mengawasi jalannya proses logistik agar tepat waktu, aman, dan hemat biaya.
    • Pengembalian oleh pelanggan: memastikan perusahaan punya kemampuan untuk menerima produk yang dikembalikan oleh pelanggan karena cacat produksi atau alasan lain.

Pengertian Rantai Pasok Menurut Para Ahli

Penjelasan terkait rantai pasok bisa diidentifikasi lebih rinci sesuai dengan definisi yang disampaikan oleh para ahli. Berikut pengertian rantai pasok menurut para ahli:

1. Pengertian menurut Lambert dan Cooper (2000)

Lambert dan Cooper mendefinisikan pengertian rantai pasok melalui jurnal Industrial Marketing Management yang terbit pada 2000.

Menurut Lambert dan Cooper, rantai pasok adalah integrasi utama proses bisnis dari pengguna akhir melalui pemasok asli yang menyediakan produk, layanan,dan informasi yang ditambahkan nilai bagi pelanggan dan pemangku kepentingan lainya.

2. Pengertian menurut Schroeder (2007)

Pengertian rantai pasok menurut Roger Schroeder dijabarkan melalui Operation Management: Contemporary Concepts and Cases (2007).

Menurut Schroeder rantai pasok adalah serangkaian dari proses bisnis dan informasi yang menyediakan produk atau jasa dari suplier ke perusahaan dan mendistribusikannya ke konsumen.

3. Pengertian menurut Lukman (2021)

Pengertian rantai pasok juga dijabarkan oleh Lukman dalam buku Supply Chain Management (2021).

Menurut Lukman rantai pasok merupakan rangkaian kegiatan atau aktivitas yang terlibat di dalam menghantarkan produk berupa bahan baku kepada pelanggan baik dari sumber bahan baku serta suku cadang, manufaktur dan juga perakitan, pergudangan serta pelacakan inventaris, pesanan yang masuk dan juga manajemen pesanan, distribusi di seluruh saluran, pengiriman serta sistem informasi yang diperlukan untuk memantau seluruh kegiatan.

Contoh Rantai Pasok

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, gambaran rantai pasok bisa dilihat dari kegiatan bisnis yang dilakukan oleh perusahaan ritel, otomotif, hingga e-commerce.

Dikutip dari Smart Sheet, berikut contoh rantai pasok di beberapa jenis industri:

1. Contoh rantai pasok di perusahaan ritel supermarket

    • Perusahaan ritel supermarket "GreatMart" menyeleksi vendor atau perusahaan yang bisa memasok barang ke supermarketnya, biasanya berupa perusahaan manufaktur.
    • Perusahaan manufaktur melakukan proses produksi dan mengirimkannya ke gudang milik perusahaan ritel "GreatMart" dan dicatat sebagai inventaris perusahaan ritel.
    • Perusahaan ritel "GreatMart"melakukan pengiriman atau distribusi dalam jumlah besar ke lokasi-lokasi cabang supermarket di seluruh Indonesia.
    • Barang-barang yang dikirim sampai di setiap cabang supermarket dan siap dibeli konsumen.

2. Contoh rantai pasok di perusahaan e-commerce

    • Perusahaan e-commerce Belanjabusana.com menyeleksi sejumlah rumah mode dan perusahaan produksi pakaian untuk menjual produk di platform-nya.
    • Produk-produk yang ditawarkan rumah mode dan perusahaan produksi dikirim ke gudang khusus yang disiapkan oleh perusahaan Belanjabusana.com.
    • Rumah mode dan perusahaan produksi pakaian yang terpilih menawarkan produknya di platform online yang disiapkan oleh Belanjabusana.com.
    • Ketika konsumen melakukan pemesanan, Belanjabusana.com akan mengirimkan barang-barang tersebut langsung ke konsumen dengan mengambilnya dari gudang.
    • Belanjabusana.com menentukan proses pengiriman barang agar sampai ke konsumen tepat waktu dan efisien.

3. Contoh rantai pasok di perusahaan otomotif

    • Perusahaan otomotif "Mobil-El" melakukan analisa pasar jumlah masyarakat di Negara Indonesia yang berminat membeli mobil listrik.
    • Perusahaan "Mobil-El" menyeleksi sejumlah perusahaan yang bisa menyediakan material pembuatan mobil listrik dengan kualitas baik dan harga terjangkau.
    • Perusahaan "Mobil-El" memproduksi sejumlah mobil listrik sesuai permintaan pasar dan kapasitas pabrik.
    • Produk "Mobil-El" baik produk jual dan sampel yang sudah jadi dikirimkan ke sejumlah gudang dan showroom milik "Mobil-El" yang tersebar di berbagai kota di Indonesia sehingga bisa dijangkau oleh konsumen.
    • Beberapa konsumen melaporkan adanya cacat produksi pada mobil listrik yang diproduksi "Mobil-EL", sehingga perusahaan mempersiapkan proses penerimaan kembali mobil dan retur.

Baca juga artikel terkait MANAJEMEN PERKANTORAN atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Dhita Koesno