Menuju konten utama

Strategi Jokowi agar Indonesia Masuk Rantai Pasok Global

Pemerintah akan melakukan integrasi smelter dan industri mineral, hal itu dilakukan agar tanah air bisa masuk dalam rantai pasok global.

Strategi Jokowi agar Indonesia Masuk Rantai Pasok Global
Presiden Joko Widodo memberi sambutan usai meresmikan pembangunan pabrik Smelter PT Virtue Dragon Nikel Industri (VDNI) di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Senin (27/12/2021). ANTARA FOTO/Jojon/hp.

tirto.id - Presiden Joko Widodo memastikan pemerintah melakukan integrasi smelter dan industri mineral. Hal itu dilakukan agar Indonesia memiliki kesempatan untuk masuk dalam rantai pasok global.

Jokowi menyampaikan hal tersebut usai meninjau pembangunan smelter PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Sumbawa Barat, NTB yang progresnya telah mencapai 51,63 persen.

"Kita bisa mengintegrasikan semua smelter, semua industri yang ada di negara kita yang terpencar-pencar, yang ada di barat, yang ada di timur, ada yang di tengah. Tugas negara di situ, memastikan integrasi itu terjadi," kata Jokowi dikutip dari Antara, Selasa (20/6/2023).

"Kita tidak berbicara Sumbawa Barat saja, NTB saja tapi berbicara nasional bahwa memang posisi tembaga ada di Sumbawa, di Papua; nikel ada di Sulawesi sebagian di Maluku Utara, 'tin' (timah) ada di Bangka Belitung; kemudian bauksit di Kalimantan Barat, ada di Bintan di Riau, yang sulit adalah smelter-smelter yang sudah jadi ini, kemudian turunan-turunan yang diproduksi ini diintegrasikan menjadi barang," tambahnya.

Dia menuturkan barang jadi tersebut terdiri dari baterai lithium, baterai kendaraan listrik (electronic vehicle) dan produk lainnya.

"Barang gedenya apa? Mobil listrik, kalau itu jadi ya itu ekosistem besar itu yang selesai kita bangun, itulah nanti yang melompatkan kita dari negara berkembang menjadi negara maju yaitu salah satunya," ungkap Presiden.

Dia mengklaim jika seluruh smelter dan industri telah terintegrasi maka Indonesia memiliki kesempatan untuk masuk dalam rantai pasok global.

"Karena ke depan agar bergeser semua, mobil-mobil lama akan masuk semua ke mobil listrik. Ini kesempatan Indonesia untuk melompat menjadi negara maju kalau kita bisa mengintegrasikan semua smelter, semua industri," pungkasnya.

Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan ini yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Presiden Komisaris PT AMNT Hilmi Panigoro, dan Presiden Direktur PT AMNT Rachmat Makkasau.

Smelter PT AMNT di Sumbawa Barat tersebut menelan biaya investasi 982 juta dolar AS atau setara Rp14,7 triliun namun jadwal pembangunannya sempat mundur karena pandemi COVID-19.

Baca juga artikel terkait PROYEK SMELTER

tirto.id - Bisnis
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin