Menuju konten utama

Rangkuman Demo Hari Ini 1 September 2025 di Berbagai Kota

Rangkuman demo pada Senin (1/9) di berbagai daerah. Sejumlah demo berlangsung damai. Kericuhan dilaporkan terjadi di Samarinda.

Rangkuman Demo Hari Ini 1 September 2025 di Berbagai Kota
Mahasiswa dan anggota DPRD berdialog saat aksi unjuk rasa Solo Raya Menggugat di Kantor DPRD Solo, Jawa Tengah, Senin (1/9/2025). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/nz.

tirto.id - Demo digelar di berbagai kota pada Senin (1/9/2025), meski sejumlah elemen memilih menahan dan menarik diri dari aksi. Beberapa aksi itu di antaranya digelar di Yogyakarta, Solo, Samarinda, dan berbagai kota lain.

Berbeda dengan demo dalam sepekan ke belakang, sejumlah demo pada hari ini berlangsung relatif damai. Sementara, dalam sepekan ke belakang sejak Senin (25/8/2025), banyak dilaporkan terjadi perusakan sejumlah kantor dan fasilitas umum, kendati belum dapat dipastikan apakah pihak itu terkait dengan massa aksi atau tidak.

Setelah banyaknya laporan perusakan, beberapa organisasi memilih menahan dan menarik diri dari aksi hari ini. Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan misalnya, yang menyatakan tak menggelar aksi hari ini mengingat situasi kian memburuk.

Mereka masih menunggu kondisi yang memungkinkan, supaya segala bentuk tuntutan dan aspirasi ini bisa tersampaikan dengan baik.

Sementara itu, BEM SI juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan ajakan demo yang belum dapat dipercaya kebenerannya. Koordinator Pusat BEM SI Muzammil Ihsan mengatakan bahwa aksi harus kembali ke gerakan yang murni.

“Menyelamatkan Indonesia bukan hanya tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab kita semua. Masyarakat harus tetap bersatu, tidak mudah terprovokasi," kata Muzammil dikutip dari ANTARA, Senin (1/9/2025).

"Kita harus menjaga fasilitas umum yang menjadi milik bersama. Gerakan rakyat harus tetap murni sebagai suara nurani, bukan sebagai alat penghancur negeri," tambah dia.

Rangkuman Demo Hari Ini: Berjalan Damai di Berbagai Kota

Meski sejumlah organisasi menahan diri, beberapa demo tetap digelar di berbagai lokasi. Salah satunya aksi tersebut dilaksanakan di Yogyakarta yang berlangsung damai. Aksi di Yogya digelar di Bundaran UGM dan Kantor DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta.

Aksi damai di Bundaran UGM digelar lebih dulu pada Senin pagi-siang. Dalam aksinya, massa yang tergabung menyampaikan tuntutan dan orasi, juga ziarah makam Rheza Sendy Pratama, mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta yang meninggal dalam unjuk rasa di Polda DIY.

Sama halnya di Bundaran UGM, massa yang mengatasnamakan aliansi Gejayan Memanggil menyampaikan beberapa tuntutan saat mendatangi Kantor DPRD DIY pada Senin siang, termasuk terkait meninggalnya Rheza Sandy. Massa aksi ini juga bertemu Ketua DPRD DIY Nuryadi dan berlangsung damai.

Aksi damai juga dilakukan sejumlah kelompok mahasiswa di Solo dalam tajuk “Solo Raya Menggugat”. Mereka mendatangi Kantor DPRD Kota Solo untuk menyampaikan sejumlah tuntutan, termasuk mengecam tindakan represif aparat dalam beberapa aksi massa. Massa aksi di Solo terpantau membubarkan diri dengan kondusif setelah menemui Ketua DPRD Solo Budi Prasetyo.

Aksi damai juga terjadi di Lamongan, saat sejumlah elemen mendatangi Gedung DPRD Lamongan dan Mapolres Lamongan. Ketua DPRD Lamongan Freddy Wahyudi menampungs aspirasi para pengunjuk rasa.

Demo berikutnya juga digelar di Lampung setidaknya pada Senin pagi-siang. Demo ini berakhir damai, dengan Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menemui para demonstran di Kantor DPRD Provinsi Lampung.

Kendati di beberapa kota demo terpantau kondusif, kericuhan masih dilaporkan dalam aksi di Samarinda. Demo tersebut berlangsung ricuh. Beberapa warga melaporkan, menjadi korban dari tembakan gas air mata, meski tidak termasuk dalam peserta aksi.

Terkait demo, risiko keamanan di sejumlah wilayah di Indonesia meningkat pasca-peristiwa dilindasnya Affan Kurniawan oleh mobil rantis Brimob pada Kamis (28/8/2025), yang juga menjadi pemantik unjuk rasa di berbagai daerah.

Oleh karenanya, masyarakat perlu untuk lebih berhati-hati terhadap provokasi dan pengerahan massa untuk melakukan tindakan berbahaya seperti penjarahan, pembakaran, maupun perbenturan sentimen rasial hingga gender. Pastikan mendapat informasi dari pihak terpercaya.

Ramai Tuntutan 17+8 di Medsos

Meski relatif melandai hari ini, sejumlah desakan tetap digaungkan melalui media sosial, salah satunya melalui 17+8 Tuntutan Rakyat: Transparansi, Reformasi, dan Empati. Tuntutan ini digaungkan sejumlah elemen masyarakat, termasuk influencer media sosial.

Tuntutan itu termasuk ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto, supaya menarik TNI dari pengamanan sipil dan pastikan tidak ada kriminalisasi demonstran.

Kemudian juga meminta pembentukan Tim Investigasi Independen kasus Affan Kurniawan, Umar Amarudin, maupun semua korban kekerasan aparat selama demonstrasi 28-30 Agustus dengan mandat jelas dan transparan.

Tuntutan lain ditujukan kepada DPR RI, ketua partai politik, Polri, TNI, hingga kementerian sektor ekonomi.

Baca juga artikel terkait DEMO atau tulisan lainnya dari Dicky Setyawan

tirto.id - Aktual dan Tren
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Yantina Debora