Menuju konten utama

Purbaya Sebut Hanya 100 Calon Debitur yang Dapat Pemutihan SLIK

Purbaya memperkirakan dari angka awal 110 ribu, hanya sekitar 100 orang yang benar-benar memerlukan pembersihan data di SLIK.

Purbaya Sebut Hanya 100 Calon Debitur yang Dapat Pemutihan SLIK
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan paparan pada forum 1 Tahun Prabowo–Gibran: Optimism on 8% Economic Growth di Jakarta, Kamis (16/10/2025). Acara tersebut digelar sebagai wadah diskusi strategis untuk menelaah capaian, tantangan, dan langkah konkret menuju target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada 2029 sesuai yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/bar

tirto.id - Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, mengoreksi data calon debitur perumahan yang terkendala Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK. Data awal yang menyebut 110 ribu calon pembeli rumah terhambat ternyata tidak akurat.

"Ternyata setelah diperiksa enggak sebanyak itu, enggak ada 110 ribu," kata Purbaya di Kemenkeu, Selasa (21/10/2025).

Berdasarkan pemeriksaan lebih lanjut, jumlah yang benar-benar bermasalah dengan SLIK jauh lebih kecil. "Bahkan yang agak clear dari BTN hanya mungkin 3 ribu. Dan itu pun enggak di bawah Rp1 juta. Yang dibawah Rp1 juta lebih sedikit lagi," jelasnya.

Purbaya memperkirakan dari angka awal 110 ribu, hanya sekitar 100 orang yang benar-benar memerlukan pembersihan data di SLIK.

"Jadi saya pikir simpulkan dari 110 ribu itu paling yang bisa masuk 100 orang. 100 orang tebakan saya, itu udah syukur kalau dapet," ujarnya.

Menurut Purbaya, terjadi kesalahan perhitungan dalam identifikasi masalah awal. "Mereka pikir kan itu semuanya gara-gara SLIK saja. Ternyata ada hal-hal lain yang berpengaruh," tambahnya.

Koreksi data ini berdampak pada strategi penanganan permintaan perumahan. Purbaya menyatakan bahwa pembersihan nama dari SLIK tidak akan menjadi solusi utama untuk mendongkrak permintaan perumahan.

Purbaya menyebut Tapera dan pengembang akan menyusun ulang strategi untuk mengidentifikasi potensi permintaan yang belum terlayani. Targetnya adalah mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor perumahan pada sisa kuartal IV tahun ini.

“Saya perlu sisa Oktober, November, Desember ada banyak pembeli baru perumahan sehingga pembangunan bisa lebih cepat lagi saya perlu ekonomi tumbuh lebih cepat dari sekarang,” ucapnya.

Baca juga artikel terkait PURBAYA YUDHI SADEWA atau tulisan lainnya dari Nanda Aria

tirto.id - Insider
Reporter: Nanda Aria
Penulis: Nanda Aria
Editor: Dwi Aditya Putra