tirto.id - Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa, mengaku belum menerima pengembalian dana dari Badan Gizi Nasional (BGN).
Hal tersebut disampaikannya untuk merespons langkah Kepala BGN, Dadan Hindayana, yang mengembalikan dana program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp70 triliun.
“Nggak, yang saya tahu dia balikin Rp100 triliun dari anggaran yang dia sempat minta, tapi itu belum dianggarkan betul, jadi sebetulnya uangnya belum ada. Dari anggaran yang dia minta dulu yang belum kita alokasikan, jadi uangnya nggak ada betulan,” katanya usai konferensi pers APBN KITA Edisi Oktober 2025, di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (14/9/2025).
Meski begitu, alih-alih mempermasalahkan anggaran yang dikembalikan Dadan, Purbaya lebih memilih untuk terus mendorong BGN mempercepat penyerapan anggaran yang sudah dianggarkan pemerintah sejak awal MBG dilaksanakan, yakni sebesar Rp71 triliun. Sebab, MBG merupakan program flagship pemerintah yang memiliki tujuan mulia.
“Kan programnya bagus, harusnya kita dorong supaya lebih bagus penyerapannya. Ini kan Oktober, akan saya lihat sampai akhir Oktober. Sekarang kan baru 23 persen, kalau nggak salah penyerapannya kan. Nah kita kan pastikan dia bisa menyerap dengan baik sebsar Rp71 T sambil akhir tahun,” lanjut Purbaya.
Karenanya, mantan Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (DK LPS) itu juga tidak akan membiarkan anggaran MBG menganggur lama di rekening pemerintah. Sebab, jika penyerapan anggaran MBG tidak kunjung diakselerasi, Kementerian Keuangan pula lah yang harus membayar bunga simpanan dari anggaran yang mengendap itu.
“Malah bagus kalau bisa (terserap semua), tapi kalau nggak bisa ngabisin uangnya dimana? Dianggurin aja? Kan saya bayar bunga, gitu aja. Jadi kita dorong supaya nggak bisa (ambil anggaran), malah itu tujuan kita, didorong supaya saya nggak bisa ngambil anggarannya, karena anggarannya habis. Itu kan bagus,” tegas Purbaya.
Sementara itu, sebelumnya diberitakan bahwa Dadan mengembalikan dana sebesar Rp70 triliun kepada Presiden Prabowo Subianto, karena anggaran tersebut dirasa tidak akan terserap di tahun ini.
“Tahun ini, BGN menerima alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun, ditambah dana standby Rp100 triliun. Dari total tersebut, Rp99 triliun berhasil terserap, sementara Rp70 triliun dikembalikan kepada Presiden Republik Indonesia karena kemungkinan tidak terserap di tahun ini.” jelasnya, dalam keterangan resmi.
Lebih lanjut Dadan mengungkapkan, untuk tahun depan dukungan pemerintah meningkat signifikan. BGN akan menerima Rp268 triliun, menjadikan BGN lembaga satu-satunya dengan anggaran terbesar di kabinet.
Selain itu, pemerintah juga menyiapkan dana cadangan sebesar Rp67 triliun, sehingga total dukungan dalam APBN mencapai Rp335 triliun guna mendukung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis 2026.
“Dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 82,9 juta orang, setiap hari kita akan menyalurkan dana sekitar Rp1,2 triliun. Bagi kementerian lain, angka itu mungkin setara dengan anggaran satu tahun penuh, tetapi bagi kami di Badan Gizi Nasional, itu adalah kebutuhan satu hari,” tutup Dadan.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Hendra Friana
Masuk tirto.id







































