tirto.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyambangi Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dalam rangkaian Safari Anggaran.
Kunjungan ini bertujuan memastikan percepatan belanja kementerian untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Meski realisasi penyerapan anggaran Kementerian PU hingga saat ini masih di angka 50 persen lebih, Purbaya optimistis angka serapan akhir tahun dapat melampaui 98 persen.
Keyakinan tersebut disampaikan Purbaya usai berdialog dengan Menteri PU Dody Hanggodo, Jumat (17/10/2025). Menurut Purbaya, langkah-langkah percepatan yang disiapkan Kementerian PU sudah cukup bagus.
“Di sini memang agak rendah 50 persen lebih, tapi saya tadi tanyakan ke Pak Menteri langkah-langkahnya seperti apa dan kelihatannya langkahnya sudah cukup bagus sehingga akhir tahun mungkin 94 persen atau lebih bisa diserap,” ujar Purbaya.
Ia menambahkan, fokusnya adalah membantu kementerian mempercepat belanja, bukan memotong anggaran. Tujuannya jelas, mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi, khususnya pada kuartal keempat tahun ini.
“Yang penting untuk saya adalah belanjanya bisa mendorong perekonomian supaya ekonomi kita tumbuh lebih cepat di triwulan keempat ini,” tegasnya.
“Saya pikir (serapan anggaran) 98 persen seharusnya. Tapi kita lihat sampai akhir Oktober seperti apa. Tujuan saya adalah bukan memotong duit, membantu mereka biar cepat.”
Menanggapi pertanyaan mengenai rendahnya serapan, Purbaya membenarkan bahwa kebijakan blokir atau pemblokiran anggaran di awal tahun turut menyebabkan keterlambatan. Namun, ia mendorong Kementerian PU untuk kembali memainkan peran strategisnya dalam pemulihan ekonomi.
“Kalau Anda lihat kan zaman dulu, zaman Pak Jokowi, 2015, PU adalah mesin utama pertumbuhan ekonomi pada waktu yang menyelamatkan ekonomi. Sekarang belanjanya agak rendah dibanding dulu dalam sisi size,” jelas Purbaya.
Untuk itu, dia pun ingin mendorong agar Kementerian PU kembali menjadi mesin pertumbuhan ekonomi seiring dengan proyek-proyek yang akan berjalan.
“Saya ingin melihat kembali peran PU yang lebih signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Kayaknya mereka mampu lah. Pengalamannya sudah banyak,” tambahnya.
Sementara itu, Menteri PU Dody Hanggodo menyambut baik arahan Menkeu. Ia berkomitmen untuk mempercepat penyerapan anggaran dan akan melaporkan perkembangannya secara berkala.
“Arahan dari beliau kita tindak lanjuti dan secara berkala nanti kita akan memberikan laporan kepada Pak Menteri Keuangan sehingga prognosis saya akhir tahun yang 94 persen lebih itu bisa benar-benar tercapai,” kata Dody.
Dody menjelaskan, saat ini sejumlah proyek fisik memang belum sepenuhnya berjalan, meski proses kontraktualnya telah selesai. Pihaknya mengejar agar pelaksanaan fisik dapat dimulai pada awal November.
“Terkontrak sudah terkontrak, kita kejar kontraknya bisa cepat. Kemudian mudah-mudahan awal-awal November sudah mulai jalan semua. Harapannya tadi penyerapan bisa lebih cepat lagi,” imbuhnya.
Program prioritas yang akan digenjot antara lain meliputi pembangunan dan perbaikan irigasi, jalan daerah, serta program padat karya tunai. Program-program seperti jalan desa, jembatan gantung, dan jembatan lainnya juga akan dipercepat pelaksanaannya.
Dengan langkah percepatan ini, pemerintah berharap belanja Kementerian PU tidak hanya terserap optimal, tetapi juga menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi di daerah menjelang akhir tahun.
Adapun pagu anggaran Kementerian PU pada 2025 sebesar Rp85,7 triliun setelah mendapatkan penambahan pada pertengahan tahun. Namun, penyerapannya masih rendah; per akhir September 2025, anggaran yang sudah terealisasi mencapai Rp41,3 triliun atau 48,2 persen.
Penulis: Nanda Aria
Editor: Hendra Friana
Masuk tirto.id







































