Menuju konten utama

Purbaya Bakal Alihkan Rp200 T Uang Pemerintah yang Ada di BI

Dana-dana tersebut nantinya akan ditempatkan di rekening pemerintah yang ada di perbankan guna mendorong pertumbuhan ekonomi.

Purbaya Bakal Alihkan Rp200 T Uang Pemerintah yang Ada di BI
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (kedua kanan) didampingi Wakil Menteri Keuangan Thomas A. M. Djiwandono (kanan), Anggito Abimanyu (kiri) dan Suahasil Nazara (kedua kiri) saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/9/2025). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/YU

tirto.id - Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, berencana mengalihkan dana pemerintah yang ada di rekening Bank Indonesia (BI) sebesar Rp200 triliun. Dana-dana tersebut nantinya akan ditempatkan di rekening pemerintah yang ada di perbankan guna mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Ada Rp425 triliun, saya pindahkan ke sistem perbankan Rp200 triliun. Sehingga akan menyebar di sistem dan supaya uangnya bisa tumbuh dan ekonominya bisa berjalan lagi,” bebernya, dalam rapat kerja dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, di Komplek Parlemen, Jakarta Pusat, Rabu (10/9/2025).

Rencana penempatan dana di perbankan ini telah disampaikan Purbaya kepada Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia. Kepadanya, mantan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (DK LPS) itu meminta agar Bank Indonesia tidak menyerap uang pemerintah yang ada di Bank Sentral. Sehingga, uang itu bisa dipakai untuk meningkatkan likuiditas di perbankan.

“Saya taruh di bank saja dalam bentuk rekening pemerintah di bank. Jadi, saya tidak ada apa-apa, hanya menyimpan uang saja. Tapi, kan bank tidak akan mendiamkan uang itu. Itu kan ada cost-nya. Dia akan terpaksa mencari return yang lebih tinggi dari cost-nya. Di situ lah mulai kredit tumbuh,” jelas dia.

Dengan penyaluran dana ini, Purbaya seakan memaksa mekanisme pasar untuk berjalan dengan memberikan bekal persenjataan kepada perbankan. Sehingga, untuk merealisasikan rencana ini, ia pun sudah meminta restu Presiden Prabowo Subianto.

“Jadi saya memaksa market mekanisme berjalan dengan memberi senjata ke mereka. Jadi memaksa perbankan berpikir lebih keras untuk bekerja. Supaya dapat return yang tinggi. Saya sudah lapor ke presiden, Pak, saya akan taruh uang ke sistem perekonomian,” ucapnya.

Di saat yang sama, dari sisi kebijakan fiskal, Kementerian Keuangan akan berupaya untuk mempercepat realisasi belanja pemerintah. Hal ini menjadi penting karena sampai saat ini, Purbaya menilai bahwa serapan anggaran belanja negara berjalan cukup lambat.

Melalui penyaluran dana dan juga percepatan realisasi belanja pemerintah, Purbaya memastikan kebijakan moneter dan fiskal akan berjalan beriringan. Dengan langkah ini, ekonomi domestik dapat dipastikan akan hidup kembali.

“Di government side saya sendiri saya akan pastikan lagi belanja-belanja yang lambat berjalan dengan lebih baik lagi. Sebelumnya sudah kita lihat bahwa sistem finansial kita agak kering. Makanya ekonominya melambat, makanya setahun terakhir orang susah cari kerjaan dan lain-lain karena ada kesalahan kebijakan moneter dan fiskal,” tukas Purbaya.

Baca juga artikel terkait MENTERI KEUANGAN PURBAYA YUDHI atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Insider
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Dwi Aditya Putra