Menuju konten utama

PU Siagakan Alat Berat Bantu Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny

Hingga saat ini, total korban meninggal dalam tragedi ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny mencapai 13 orang.

PU Siagakan Alat Berat Bantu Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny
Foto udara bangunan musala yang ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (29/9/2025). ANTARA FOTO/Umarul Faruq/nz

tirto.id - Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, menyiapkan alat berat untuk mendukung proses evakuasi di lokasi musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, yang ambruk beberapa waktu lalu.

Dia menjelaskan bahwa alat berat sudah dikerahkan Kementerian PU sejak hari pertama insiden tersebut terjadi. Hanya saja, penggunaannya baru boleh beroperasi kemarin setalah Basarnas dan Kodim memastikan kondisi aman untuk menggunakan alat berat.

“Sudah (kerahkan alat berat), dari hari pertama sejak 29 September. Tapi kan itu baru kemarin alat berat diizinkan oleh Basanas dan Kodim masuk,” katanya saat ditemui di Kementerian PU, Jumat (3/10/2025).

Dia menjelaskan, alat berat baru boleh masuk lantaran sebelumnya masih terdapat korban yang masih selamat di sela-sela reruntuhan.

“Karena kan waktu itu masih ada yang hidup. Jadi kemarin itu ada tes hening dulu nih. Masih ada yang bersuara, makanya alat berat mulai kemarin kan siang ke sore itu baru boleh masuk,” ujarnya.

Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) terhadap korban runtuhnya bangunan ponpes tersebut telah memasuki tahap evakuasi korban meninggal dunia dengan melibatkan alat berat sejak Kamis. Ia menegaskan bahwa prioritas utama saat ini adalah penanganan darurat.

"Ini fokus tanggap darurat dulu, nanti setelah selesai baru kita kemudian bicara masalah kenapa sampai kejadian ini terjadi dan bagaimana supaya ke depan tidak terjadi lagi," tambahnya.

Menyikapi kejadian ini, ia ke depan akan meninjau terkait dengan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) yang berada di pemerintah daerah setempat.

Ia menjelaskan, Kementerian PU berperan dalam penyediaan sistem dan akan berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk evaluasi pascakejadian.

"Karena ponpes di bawah Kementerian Agama jadi kita mesti duduk bertiga, yakni Kementerian Agama, Kemendagri, dan kita Kementerian PU sebagai yang mengelola sistemnya, tapi bertiga harus aktif jadi bagaimana supaya ke depan peristiwa ini tidak terjadi lagi," ucapnya.

Baca juga artikel terkait PONPES atau tulisan lainnya dari Nanda Aria

tirto.id - Insider
Reporter: Nanda Aria
Penulis: Nanda Aria
Editor: Dwi Aditya Putra