Menuju konten utama

PU akan Latih dan Sertifikasi Santri Jadi Tenaga Konstruksi

Dengan keahlian yang diperoleh, para santri diharapkan dapat secara mandiri dan bangga membangun serta memperbaiki fasilitas pesantren mereka sendiri.

PU akan Latih dan Sertifikasi Santri Jadi Tenaga Konstruksi
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, ketika meninjau Underpass Simpang Dewa Ruci, Sabtu (20/09/2025). Tirto.id/Sandra Gisela

tirto.id - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akan melatih dan mensertifikasi para santri sebagai tenaga kerja konstruksi. Hal ini disampaikan oleh Menteri PU, Dody Hanggodo.

Dody menjelaskan, program gratis ini bertujuan mengubah semangat gotong royong tradisional para santri dalam membangun pondok pesantren menjadi keahlian yang diakui, menyusul insiden ambruknya gedung Pondok Pesantren Al-Khoziny akhir September lalu.

“Kami justru ingin memperkuatnya dengan pengetahuan dan itu Insyaallah PU akan melatih dan mensertifikasi para santri sebagai tenaga kerja konstruksi itu for free, sehingga semangat Gotong Royong ini berubah menjadi keahlian yang diakui,” katanya di Kantor Kemenko Pemberdayaan Masyarakat, Selasa (14/10/2025).

Dengan keahlian yang diperoleh, para santri diharapkan dapat secara mandiri dan bangga membangun serta memperbaiki fasilitas pesantren mereka sendiri dengan standar konstruksi yang benar.

“Mereka para santri bisa membangun pesantrennya sendiri dengan standar yang benar dan dengan rasa bangga,” ujarnya.

Menurutnya, gagasan ini merupakan bagian dari upaya membangun ruang belajar yang memadukan antara pengetahuan, keyakinan, dan kemanusiaan.

“Sebuah ruang di mana ilmu, iman, dan ikhsan bisa tumbuh berdampingan di mana kerja keras para insinyur dan doa para santri saling menguatkan,” ucapnya.

Dalam menjalankan program ini, Kementerian PU berperan sebagai jembatan yang menghubungkan aspek moral dan teknis. Sedangkan, Kementerian Agama menjadi pemegang nilai dan arah moralnya. Pemda menjadi tangan yang bekerja di lapangan.

Ia meyakini bahwa dengan kolaborasi yang harmonis dari ketiga pihak tersebut, tujuan mulia untuk memajukan pendidikan Indonesia melalui infrastruktur yang berkualitas dapat tercapai. Dody juga menampik kekhawatiran mengenai potensi eksploitasi terhadap santri.

“InsyaAllah enggak (dieksploitasi), karena kan pesantren itu kan dari dulu seperti itu (gotong royong),” ucapnya.

Ia mengatakan bahwa santri nantinya hanya akan dibebani pekerjaan ringan seperti mengaduk semen dan menyemen tembok. Sedangkan, pekerjaan berat tetap dilakukan tukang.

“Yang agak berat-berat itu bisa dikerjakan oleh tenaga ahlinya, sehingga nyemennya pun nyemen yang berkualitas, tapi saya kok enggak yakin kalau itu akan membuat eksploitasi karena memang dari dulu pesantren itu bagus sekali sifatnya sudah bergotong royong,” tambahnya.

Baca juga artikel terkait KEMENTERIAN PUPR atau tulisan lainnya

tirto.id - Insider
Reporter: Nanda Aria
Editor: Dwi Aditya Putra