Menuju konten utama

PSI Minta DKI Tebus Ijazah Warga Miskin yang Ditahan Sekolah

PSI menyebut banyak warga yang tidak mampu menebus ijazah kelulusan pendidikannya di sekolah.

PSI Minta DKI Tebus Ijazah Warga Miskin yang Ditahan Sekolah
Gedung DPRD DKI Jakarta di Jalan Kebon Sirih, Gambir, Jakarta Pusat. ANTARA/Andi Firdaus/am.

tirto.id - DPRD DKI Jakarta fraksi PSI mengatakan saat ini Pemprov DKI Jakarta menambah anggaran beasiswa pada rancangan Plafon Prioritas Anggaran Sementara Perubahan (PPAS) 2021 sebesar Rp14 miliar melalui Yayasan Beasiswa Jakarta. Angka ini bertambah sekitar Rp1 miliar karena adanya tambahan 370 siswa yang terdaftar program tersebut pada 2021.

Fraksi PSI meminta Pemprov DKI Jakarta memperluas program ini dan menebus semua ijazah warga miskin yang masih tertahan di institusi pendidikan seperti sekolah swasta maupun madrasah.

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad mengatakan, masih banyak siswa yang belum terdaftar pada sistem dan tidak mampu menebus ijazah kelulusan pendidikannya.

“Kasus ini seperti fenomena gunung es, masih banyak yang masih belum terdata. Angka ini juga akan terus meningkat selama pandemi karena orang tua kesulitan membayar tunggakan biaya sekolah yang tinggi,” kata Idris melalui keterangan tertulis, Jumat (8/10/2021).

Anggota Komisi E ini menjelaskan kesulitan menebus ijazah juga menjadi keluhan utama yang banyak ditemui pada saat reses ataupun kunjungan ke lapangan. Padahal ijazah masih menjadi persyaratan utama saat ingin melanjutkan sekolah ataupun mencari pekerjaan.

“Sangat disayangkan kalau siswa tidak bisa lanjut sekolah ke jenjang lebih tinggi ataupun kesulitan melamar pekerjaan hanya karena ijazahnya tertahan. Dan ini banyak terjadi di Jakarta, satu sekolah bisa menahan puluhan ijazah bahkan ada yang sudah tertahan bertahun-tahun,” terangnya.

Atas kondisi tersebut, Idris meminta Pemprov DKI Jakarta pro-aktif mencari solusi, salah satunya dengan melakukan pendataan secara masif ke sekolah swasta dan madrasah sehingga didapati jumlah ijazah yang tertahan.

Siswa yang belum dapat mengambil ijazah juga berhak mendapatkan surat keterangan lulus hingga ijazah dapat ditebus. Idris mengingatkan jika ijazah kelulusan sekolah merupakan pencapaian hasil kerja keras siswa dalam upaya memperbaiki kehidupan keluarga, karena itu harus terus didukung dan dibantu.

“Ijazah itu bukan hanya selembar kertas, di dalamnya tertuang harapan masa depan yang lebih baik. Karena itu di 2022, kami minta seluruh ijazah warga miskin yang tertahan segera ditebus,” pungkasnya.

Baca juga artikel terkait IJAZAH atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Gilang Ramadhan