tirto.id - Prinsip kerajinan berbasis media campuran banyak diterapkan oleh pengrajin. Hal itu dilakukan karena pembuatan produk kerajinan dengan menggunakan satu jenis bahan kerap menemukan kendala.
Kendala yang biasa ditemukan seperti terbatasnya bahan baku, bentuk produk yang monoton, dan kurang terlihat modern. Kendati demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa produk kerajinan sejenis ini, yang disebut orang bentuk klasik, banyak juga peminatnya.
Namun sebagai pengrajin perlu juga meningkatkan inspirasinya untuk melakukan perubahan-perubahan bentuk kerajinan. Salah satunya diterapkan melalui proses pembuatan kerajinan media campuran.
Prinsip Kerajinan Berbasis Media Campuran
Perubahan strategi pada kerajinan berbasis media campuran dapat diterapkan dengan cara memahami prinsip kerajinan berbasis media campuran. Mengutip modul Prakarya SMA Kelas IX (2018), ada 6 prinsip yang perlu diketahui.
Berikut ini 6 prinsip kerajinan berbasis media campuran.
1. Gabungan dari Berbagai Bahan yang Tidak Bereaksi Secara Kimia
Prinsip kerajinan berbasis media campuran pertama adalah penggabungan dari berbagai bahan yang tidak memiliki reaksi kimia tertentu. Khususnya ketika bahan-bahan tersebut digabungkan.Hindari penggunaan bahan yang dapat membuat bahan lainnya terkikis, berkarat, maupun kerusakan lainnya. Dengan begitu, kebertahanan produk kerajinan menjadi prioritas.
2. Bahan yang Digunakan Terdiri dari Berbagai Jenis
Tidak hanya satu saja, prinsip pembuatan kerajinan berbasis media campuran menggunakan lebih dari satu bahan. Anda dapat menggabungkan dua, tiga, atau lebih bahan.Adapun penambahan unsur bahan tergantung pada rancangan kebutuhan dari produk kerajinan yang akan dibuat. Semakin banyak bahan yang digunakan, pembuatannya akan semakin kompleks.
3. Bahan Terdiri dari Bahan Homogen atau Heterogen
Prinsip kerajinan berbasis media campuran pada poin ini bisa menggunakan bahan homogen dan heterogen. Misalnya bahan alam dengan bahan alam, bahan buatan dengan bahan buatan, atau bahan alam dengan buatan.Sebagai contohnya, Anda bisa menggabungkan bahan dari daun kering dengan kayu yang sama-sama dari alam. Adapun contoh bahan alam dan buatan yang digabung seperti plastik dengan kayu.
4. Tidak Terjadi Perubahan Fisik
Proses pembuatan kerajinan berbasis media campuran harus tidak melibatkan perubahan fisik pada salah satu bahannya. Sebut misalnya tidak terjadi lelehan setelah direkatkan.Jika prinsip ini tidak diterapkan, suatu bahan bisa saja berubah bentuk dan tidak lagi bisa dimanfaatkan sebagai unsur produk. Bahkan, dapat menimbulkan hasil yang tidak sesuai ekspektasi.
5. Bahan Saling Melengkapi untuk Menciptakan Estetika
Prinsip kelima yang harus diperhatikan dalam proses pembuatan kerajinan media campuran adalah masing-masing bahan memiliki karakteristik sendiri yang saling mendukung.Hal ini ditinjau oleh pengrajin demi terwujudnya keindahan (estetika) dari sebuah produk kerajinan yang dibuat. Oleh sebab itu, pemilihan bahan yang bisa saling terkait dalam membentuk kesan indah jadi prioritas.
6. Bahan Bersatu Padu Menciptakan Harmonisasi
Penggabungan bahan yang dilakukan dalam prinsip kerajinan berbasis media campuran harus dapat menyatu dengan bahan lainnya. Dengan begitu, kesatuan ini bisa menciptakan harmonisasi.Harmonisasi yang dimaksud dalam poin ini adalah bahan saling menyatu dan tidak merusak bahan lain. Kemudian memberikan unsur keindahan serta harmoni yang memperindah serta menambah nilainya.
Langkah Membuat Kerajinan Berbasis Media Campuran
Mengutip modul PPJ Prakarya (Aspek kerajinan) SMA Kelas IX (2020), ada 8 proses pembuatan kerajinan media campuran. Berikut ini tahapan yang bisa diterapkan untuk membuat kerajinan berbasis media campuran.
1. Tentukan Jenis Bahan
Jenis bahan apa saja yang akan kita gunakan dalam membuat kerajinan berbasis media campuran harus ditentukan sejak awal. Hal ini dilakukan agar proses berkarya dapat berjalan dengan lancar.Anda dapat memilih kombinasi bahan alam dengan bahan buatan dengan kriteria saling mendukung dan menyatu. Manfaatkan pula barang yang sudah ada di sekitar kita seperti limbah organik dan non organik.
2. Mencari Ide dari Berbagai Sumber
Untuk mendapatkan bentuk desain kerajinan berbasis media campuran, Anda harus melakukan eksplorasi dari berbagai sumber. Contohnya seperti buku, majalah, internet, toko souvenir, dan sebagainya.Namun, Anda harus menghindari dari penyalin desain karena hal itu membuat tumpulnya kreativitas. Usahakan untuk menggabungkan beberapa ide sehingga bisa menciptakan suatu karya yang baru.
3. Buat Sketsa Alternatif
Setelah melakukan eksplorasi dengan berbagai cara seperti baca buku, lihat produk, dan lihat contoh di internet, kemungkinan Anda sudah menemukan ide karya yang akan dikembangkan.Ide tersebut selanjutnya dituangkan dalam beberapa sketsa alternatif, kemudian dipilih sesuai kriteria yang paling baik dan rasional. Anda pun siap untuk melakukan rancangan.
4. Tentukan Rancangan Terbaik
Setelah membuat beberapa sketsa alternatif, langkah yang perlu diterapkan adalah melakukan seleksi sketsa terbaik. Khususnya untuk dikembangkan menjadi desain atau rancangan produk kerajinan bahan campuran.Sketsa terpilih tersebut nantinya dikembangkan menjadi gambar kerja yang siap untuk dibuat. Tepatnya sebelum Anda mempersiapkan berbagai bahan serta alat untuk membuat karyanya.
5. Siapkan Bahan dan Alat
Tentukan bahan campuran apa saja yang akan digunakan untuk membuat desain yang telah dirancang agar mendapatkan produk yang baik. Pilih bahan yang memiliki kualitas baik untuk dibuat produk.Tentukan juga alat apa saja yang digunakan untuk membuat produk kerajinan berbasis media campuran. Anda bisa memastikan terlebih dahulu bahwa alat berada dalam kondisi baik dan berfungsi sebagaimana mestinya.
6. Pembuatan Karya
Pembuatan karya dimulai dengan memilih bahan yang tepat. Bukan hanya itu, proses pembuatan kerajinan media campuran juga memerlukan berbagai macam alat yang sesuai.Adapun visualisasi pembuatan karya dimulai dari pembuatan pola pada bahan kerja, pemotongan, pembentukan global, dan pembentukan detail. Terakhir, dilanjutkan dengan proses finishing akhir.
7. Evaluasi Karya
Setelah produk kerajinan selesai, lanjutkan dengan proses analisis dan evaluasi untuk menentukan kelayakan produk tersebut. Sebut misalnya menentukan kelemahan produk yang akan dibuat.Evaluasi dimulai dari penglihatan terhadap bentuk produk, pemilihan bahan, teknik kerja yang tepat, dan warna yang digunakan. Kemudian menilai bagian finishing akhir dan kelayakan produk.
8. Revisi Karya
Proses pembuatan kerajinan berbasis media campuran pada poin terakhir melibatkan revisi karya. Berdasarkan hasil evaluasi yang ditetapkan, selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan hasil analisis.Jika berdasarkan hasil evaluasi sudah dinyatakan baik dan layak digunakan, Anda tidak perlu melakukan revisi. Dengan kata lain, produk siap untuk digunakan atau dipasarkan.
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Yuda Prinada
Masuk tirto.id





































