Menuju konten utama

Kerajinan Bahan Campuran: Karakter, Jenis, dan Teknik

Apa sajakah jenis dan karakteristik kerajinan berbasis media campuran? Berikut jenis bahan campuran, karakteristik, dan teknik kerajinannya.

Kerajinan Bahan Campuran: Karakter, Jenis, dan Teknik
Perajin menyelesaikan pembuatan tas dari karung goni di Andya Handmade, Depok, Jawa Barat, Jumat (27/8/2021). Adapun tas karung goni memanfaatkan bahan campuran berupa serat alami dan bahan keras lainnya. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/aww.

tirto.id - Kerajinan bahan campuran dihasilkan sebagai bentuk karya tangan manusia yang bahannya bermacam-macam. Seseorang butuh kreativitas untuk menghasilkan produk kerajinan bahan campuran bernilai tinggi.

Lantas, apa saja jenis dan karakteristik kerajinan berbasis media campuran? Secara umum, ciri khas bahan campuran ini merujuk kepada mixed media yang penyusun karyanya beragam.

Berbagai bahan tercampur akan menghasilkan kerajinan baru dengan tingkat estetika dan nilai yang lebih tinggi. Untuk memahami lebih dalam terkait bahan campuran, Anda bisa membaca penjelasan berikut.

Karakteristik Bahan Campuran

Produk kerajinan bahan campuran memiliki beberapa karakteristik tertentu. Jika diraba menggunakan indera manusia, bahan jenis ini dapat terasa halus, kasar, hingga sedikit kasar.

Bukan hanya itu, bahan campuran juga mencakup karakteristik berupa mudah pecah, berwarna, ringan, berat, dan sebagainya. Perbedaan ini membuat teknik pembuatan kerajinannya beragam.

Sebagai salah satu contohnya, Anda bisa melihat logam-logam yang berkarakter keras dan mudah berkarat. Bahan tersebut wajib diolah terlebih dahulu agar tak berkarat, khususnya sebelum mengalami proses pewarnaan (cat).

Jenis Kerajinan Bahan Campuran

Kerajinan bahan campuran bisa dibuat dari beragam bahan, namun prinsip utamanya menggabungan bahan organik maupun bahan anorganik. Kedua jenis bahan ini dipadu-padankan untuk menghasilkan karya yang bernilai seni tinggi.

Mengutip dari Modul PJJ Prakarya Kelas 9 (2020), bahan organik adalah bahan yang langsung dipungut dari alam. Macam bahan organik misalnya kayu, bambu, batu, kerang, tanah liat, kulit.

Sedangkan bahan anorganik sudah mengalami proses pengolahan pabrik dengan berbagai teknik dan campuran kimia tertentu. Contoh bahan buatan atau anorganik yaitu plastik, karet, stereofom, kertas, manik-manik.

Dinukil dari buku Prakarya Kelas IX Semester 2 (2018) terbitan Kemdikbud, berikut keterangan tentang sejumlah jenis bahan campuran.

1. Batu-batuan

Batu mulia dan batu akik merupakan jenis umum batuan yang lazim dibuat menjadi kerajinan tangan. Pembuatan kerajinan menggunakan batu-batuan terjadi karena bahan ini berbentuk, bertekstur, dan berwarna macam-macam.

Beberapa contoh batu mulia adalah zamrud, berlian, ruby, safir. Jenis batuan tersebut lazim dijadikan perhiasan tertentu, misalnya sebagai liontin, bros, gelang, kalung, dan sebagainya.

2. Logam

Logam merupakan salah satu jenis bahan yang bisa dicampur dengan bahan lain untuk menghasilkan kerajinan. Logam yang kerap dijadikan kerajinan adalah perak, emas, perunggu, besi, dan titanium.

Adapun logam dapat dipadukan dengan berbagai bahan lain seperti kayu, kerang, batu, dan lain-lain. Karena sifatnya mudah berkarat, logam biasanya diolah (dicat) dulu sebelum dijadikan kerajinan.

3. Plastik

Plastik merupakan bahan baku yang paling mudah didapatkan untuk dibuat kerajinan. Bahan ini bisa didapat dari pemakaian sehari-hari, seperti botol minuman, kantong, gelas, perabot dapur, dan sedotan.

Adapun plastik memiliki karakteristik mudah dibentuk dan dapat didaur ulang. Plastik dapat dipadukan dengan bahan logam dan kain.

4. Kayu

Kayu banyak digunakan untuk bahan baku pintu, meja, kursi, dan lain-lain. Pemanfaatkan kayu sebagai bahan baku kerajinan didasarkan pada karakteristiknya yang mudah dibentuk, kedap air, dan isolator.

Bukan hanya itu, kayu juga dapat dipadukan dengan bahan lainnya seperti logam, kaca, dan plastik. Kerajinan dari bahan kayu contohnya sisi-sisi akuarium, hiasan dinding, bingkai, dan sebagainya.

5. Keramik

Keramik merupakan bahan yang dihasilkan dari tanah liat. Bentuk awalnya yang bersifat lunak dan masih berwujud tanah liat, dikeraskan menggunakan pembakaran atau pengeringan.

Pada suhu tertentu yang stabil, tanah liat tersebut akan menjadi keramik. Lantaran karakternya rapuh dan mudah pecah, keramik cocok dipadukan dengan bahan ringan seperti kain, rotan, kertas, atau karton.

Teknik Kerajinan Bahan Campuran

Terdapat dua teknik kerajinan berbasis media campuran yang perlu diketahui oleh peserta didik. Di antaranya ada teknik kerajinan bahan keras campuran dan bahan lunak campuran.

Berikut penjelasan tentang teknik kerajinan bahan campuran tersebut.

1. Teknik untuk Bahan Keras

Kerajinan bahan keras buatan campuran dapat dihasilkan dengan cara atau teknik tertentu. Di antaranya terdapat teknik potong, ukir, bubut, hingga scroll atau pembuatan lubang.

Berikut sejumlah teknik kerajinan berbasis media campuran untuk bahan keras.

1) Teknik Potong

Teknik potong dilakukan dengan cara memotong bahan tertentu. Proses ini cocok untuk bahan baku yang keras seperti kayu dan batuan.

Teknik ini bisa dilakukan menggunakan gergaji, pisau, dan pahat. Sementara konstruksinya dijalankan dengan memanfaatkan sambungan ekor burung, paku, las, lem, pres, ikat, dan tempel.

2) Teknik Ukir

Teknik ukir biasa digunakan pada kayu, bambu, dan kulit. Alat yang digunakan untuk mengukir biasanya pisau kecil atau alat pahat.

Adapun proses yang dilakukan melalui teknik ukir adalah mengelupas atau merobek bahan. Teknik ini cocok untuk membuat kerajinan ukiran, topeng, wayang klitik, dan wayang golek.

3) Teknik Bubut

Teknik bubut biasa dipraktikan dalam studi perangkat keras kendaraan tertentu. Khusunya ketika ingin membuat objek yang berbentuk silinder dan bulat.

Proses yang dilakukan menggunakan teknik ini bisa diterapkan secara manual atau otomatis. Kerajinan teknik bubut manual cenderung memanfaatkan tenaga berlebih, jika dibandingkan otomatis yang dibantu mesin.

4) Teknik Pembuatan Lubang

Disebut pula sebagai teknik scroll, teknik pembuatan lubang merupakan proses mengukir tembus bahan kerajinan. Untuk menerapkan teknik ini, seorang pengrajin bisa memanfaatkan gergaji skrol.

Adapun pemotongan tembus tersebut dapat dilakukan dengan tipe miring, tegak lurus, melengkung, maupun potong lurus. Kendati sering digunakan untuk memotong tengah objek, penyayatan pinggiran objek juga termasuk sebagai teknik ini.

2. Teknik untuk Bahan Lunak

Kerajinan bahan lunak dapat dihasilkan lewat teknik bahan campuran tertentu sesuai karakteristiknya. Beberapa teknik yang dapat diterapkan misalnya butsir, pilin, pijit, dan cetak.

Berikut penjelasan tentang tiga teknik kerajinan berbasis media campuran untuk bahan lunak.

1) Teknik Butsir

Teknik butsir merupakan proses pembuatan karya dari bahan lunak yang dilakukan dengan cara mengerok, misal ketika buat patung. Adapun alat utama yang dipakai untuk menghasilkan karya butsir adalah pisau.

2) Teknik Pijit

Teknik pijit untuk membuat kerajinan tangan bahan campuran dilakukan dengan memijat bahannya. Anda bisa pijit bahan dan membentuknya sesuai keinginan, misalnya ketika mengolah tanah liat.

3) Teknik Cetak

Teknik cetak merupakan proses pencetakan bahan lunak sebelum dikeraskan. Contohnya tanah liat, Anda bisa menggunakan cetakan tertentu untuk membentuknya sesuai keinginan.

Baca juga artikel terkait PENDIDIKAN atau tulisan lainnya dari Adilan Bill Azmy

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Adilan Bill Azmy
Penulis: Adilan Bill Azmy
Editor: Aditya Widya Putri
Penyelaras: Yuda Prinada