tirto.id - Produk kerajinan tangan baik yang berupa benda pakai maupun benda hias dapat dibuat dengan berbagai teknik. Terdapat tiga teknik dasar yang biasa digunakan dalam membuat kerajinan, yaitu sambung, potong, dan lipat.
Ketiga teknik bisa digunakan secara bertahap atau secara bersamaan sesuai dengan kebutuhan atau jenis kerajinan tangan yang dibuat. Teknik-teknik tersebut juga bisa dilakukan dengan menggunakan bantuan alat-alat khusus.
Namun, sebelum mengenal lebih jauh mengenai teknik sambung, potong, dan lipat, ada baiknya mengenal tentang apa itu kerajinan tangan. Menurut rangkuman materi "Karya Seni Rupa dengan Teknik Potong, Lipat, dan Sambung" kerajinan tangan adalah karya seni yang dibuat dengan keterampilan tangan manusia.
Kerajinan tangan dibuat untuk menghasilkan produk hias yang indah ataupun produk guna yang fungsional. Selain memiliki nilai estetika, produk kerajinan tangan yang baik juga mempunyai nilai ekonomi karena bisa diperjual-belikan.
Nurfiani Sri Hattari dalam Prakarya dan Kewirausahaan (2020) menyebutkan ada sejumlah kemampuan yang harus dimiliki oleh pengrajin dalam membuat kerajinan, yaitu:
- gagasan yang unik;
- imajinasi yang tinggi;
- estetika dan seni;
- kemampuan untuk menciptakan kerajinan bernilai, mudah diterima, dan menarik daya beli masyarakat.
Teknik Pembuatan Kerajinan Tangan: Sambung, Potong, dan Lipat
Sambung, potong, dan lipat merupakan teknik yang sering digunakan dalam memproduksi kerajinan tangan. Berikut penjelasan ketiga teknik tersebut:
1. Teknik Sambung
Teknik sambung adalah teknik pembuatan kerajinan tangan dengan cara menyatukan atau menggabungkan dua bagian atau lebih menjadi satu bagian. Teknik sambung bisa dilakukan tanpa alat maupun dengan alat.
Teknik sambung tanpa alat contohnya adalah kegiatan mengikat bahan seperti tali dan benang, mengaitkan bahan-bahan yang memiliki pengait, atau melilit.
Sedangkan teknik sambung dengan alat dapat berupa mengoleskan lem, menjepitkan staples, memasangkan sekrup, menjahit, menganyam, dan sebagainya.
2. Teknik Potong
Teknik potong adalah teknik yang dilakukan untuk memisahkan bahan kerajinan tangan menjadi dua bagian atau lebih. Teknik potong juga berfungsi untuk membentuk produk kerajinan agar sesuai dengan yang diinginkan.
Sebagai contoh, ketika ingin membuat bingkai dari kayu, maka pengrajin harus memotong kayu menjadi empat bagian untuk membentuk bingkai.
Teknik potong biasanya dilakukan dengan alat atau benda tajam. Beberapa alat yang biasa digunakan untuk melakukan teknik potong antara lain gunting, cutter, pisau, gergaji, silet, dan sebagainya.
Selain itu, menurut Nandang Subarnas dalam Terampil Berkreasi (2006) mengrajin juga bisa memanfaatkan alat-alat bantu seperti penggaris busur derajat, atau jangka untuk membantu agar bahan bisa dipotong dalam ukuran yang tepat.
3. Teknik Lipat
Teknik lipat adalah teknik yang dilakukan dengan cara melipat bahan kerajinan benjadi satu atau beberapa lipatan. Teknik lipat bisa dilakukan dengan beragam cara, tergantung bahan yang digunakan untuk produksi kerajinan.
Jika bahan kerajinan yang digunakan lunak, seperti kain atau kertas, maka teknik lipat tidak memerlukan peralatan khusus cukup dengan kedua tangan saja. Namun, jika bahan kerajinan yang digunakan bersifat keras, maka pengrajin memerlukan mesin khusus.
Salah satu jenis kerajinan tangan yang banyak memanfaatkan teknik lipat adalah origami, yaitu seni melipat kertas dari Jepang.