Menuju konten utama

Logam Berat, Jenis, Ciri-Ciri, dan Contohnya

Berikut penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan logam berat, contohnya, hingga ciri ciri logam berat. Simak selengkapnya di bawah ini.

Logam Berat, Jenis, Ciri-Ciri, dan Contohnya
Logam Berat, Jenis, Ciri-Ciri, dan Contohnya./Sejumlah pekerja menatah lembaran tembaga bahan dasar kerajinan tembaga di Banaran, Cepogo, Boyolali, Senin (8/1/2018). ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

tirto.id - Logam berat berpotensi membahayakan tubuh serta organ yang ada di dalam diri seorang manusia. Misalnya pencemaran logam berat pada makanan tertentu, benda yang masuk dalam daftar unsur kimia ini bisa mempengaruhi kondisi tubuh.

Contoh jenis logam berat pada makanan yang kerap ditemukan antara lain arsen, timbal, kromium, kobalt, mangan, dan merkuri. Sejumlah tipe tersebut menyerang ginjal, paru-paru, kulit, tulang, hati, dan berbagai organ lain.

Keterangan di atas belum menjawab tentang apa yang dimaksud dengan logam berat dan berikan contohnya. Berikut ini penjelasan tentang apa saja yang termasuk logam berat, apa ciri-ciri logam berat, hingga jenisnya.

Apa yang Dimaksud dengan Logam Berat?

Sebagaimana dikutip dari SIB3POP MENLHK, logam berat adalah logam yang berat jenisnya berangka 5,0 atau lebih dari itu. Adapun nomor kisaran atomnya berada di antara 21 (skandium) hingga 92 (uranium) berdasarkan Sistem Periodik Bahan Kimia.

Logam berat ini diklasifikasikan menjadi dua macam, di antaranya logam berat esensial dan logam berat non-esensial. Kedua jenis logam berat tersebut mempunyai efek yang berbahaya bagi tubuh manusia, dapat terkandung di makanan atau benda konsumsi lain.

Pencemaran logam berat terjadi lantaran penambahan unsur kimia yang berlebihan di dalam tubuh manusia. Logam berat esensial misalnya, kimia yang sedikit dibutuhkan organisme ini dapat menjadi racun jika diterima secara berlebihan.

Sementara itu, logam berat non esensial benar-benar tidak dibutuhkan tubuh organisme. Konsumsinya jelas lebih membahayakan dibanding jenis pertamanya.

Apa Ciri-Ciri Logam Berat?

Dikutip Chemistry Libretexts, logam berat mempunyai tingkat kerapatan, massa atom, dan nomor atom yang terbilang tinggi. Khususnya untuk bagian nomor atom, logam berat yang berbahaya bagi tubuh ini ada di angka lebih tinggi dari 20.

Kemudian, berat jenisnya lebih besar dari 5 g/dm3. Adapun logam jenis ini tidak berbentuk sebagai materi individu di dalam air. Namun, lebih sering ditemukan terikat dalam sebuah senyawa lain yang nantinya membentuk molekul.

Sebagaimana jenis logam secara umum, logam berat mempunyai daya hantar listrik yang baik. Beberapa logam berat yang padat juga bisa dibentuk menjadi alat-alat tertentu layaknya ditempa.

Berikut daftar ciri-ciri logam berat tersebut.

  • Berat jenis lebih dari 5 g/dm3;
  • Ditemukan terikat di sejumlah senyawa;
  • Mempunyai daya konduktor/hantar listrik yang baik;
  • Dapat dibentuk atau ditempa untuk sejumlah logam padatnya;
  • Ada beberapa yang dibutuhkan tubuh dan ada yang berbahaya bagi tubuh manusia.

Jenis-Jenis Logam Berat dan Contohnya

Di dalam buku Bioactive Natural Products, Sarmistha Sen dan kawan-kawannya menyebutkan terkait jenis-jenis logam berat. Adapun klasifikasinya dipisah berdasarkan dibutuhkan atau tidaknya logam, yakni logam berat esensial dan logam berat non esensial.

Berikut ini keterangan tentang masing-masing jenis tersebut, lengkap dengan contoh logam beratnya.

Logam berat esensial

Zakiyah Pertiwi dalam skripsinya (2023), logam berat esensial merupakan unsur kimia yang masih dibutuhkan makhluk hidup jika dikonsumsi sesuai takaran. Seandainya konsumsi dilakukan secara berlebihan, efek negatif sebagai racun bisa aktif.

Beberapa contohnya dapat dilihat melalui daftar berikut.

1. Besi (Fe)

Contoh logam berat ini mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, sebut misalnya pada mobil, mesin kendaraan, hingga pisau dapur. Secara ilmiah kode nomor atomnya 26, disimbolkan melalui singkatan Fe.

2. Seng (Zn)

Secara alami bisa ditemui di batuan-batuan sedimen tertentu, bernomor atom 30, dan berat densitasnya 65,37 mg/mol. pemanfaatanya ditemukan dalam pembuatan lampu, pupuk, pestisida, keramik, hingga detergen.

3. Tembaga (Cu)

Logam berat jenis ini mempunyai berat atom 63,546 g/mol, bernomor atom 29, dan dilambangkan dengan Cu. Warna logam ini cenderung kemerahan, kerap dipakai untuk bahan pembuatan kabel penghantar listrik.

Logam berat non esensial

Pengertian logam berat non esensial disampaikan Paul B. Tchounwou melalui buku Heavy Metals Toxicity and the Environment (2012). Berbeda dari jenis pertama, logam berat non esensial adalah logam yang tak bermanfaat untuk organisme.

Unsur kimia ini mempunyai efek negatif jika masuk tubuh manusia, kemudian sering disebut sebagai logam beracun. Lebih dari itu, dampaknya dapat meluas hingga menurunkan tingkat kesehatan sebuah lingkungan.

Berikut ini beberapa contoh logam berat jenis non esensial.

1. Timbal (Pb)

Termasuk dalam golongan IV-A di Periodik Unsur, bernomor atom 82, dan berat atomnya 207,20 g/mol. Ada beberapa produk yang menggunakan ini sebagai barang konsumsi, sementara secara alami ditemukan di batuan ataupun tanah.

2. Kadmium (Cd)

Bermassa atom 112,41 g/mol, nomor atom 48, dan disingkat sebagai Cd. Beberapa hal yang menghasilkannya seperti pembakaran bahan bakar, limbah industri, pemakaian pupuk, hingga kebakaran hutan.

3. Kromium (Cr)

Jenis logam berat satu ini kerap ditemukan alami dari hasil pelapukan tanah, batuan, dan sedimen. Pembuatan cat, pemakaian bahan bakar fosil, dan pembuatan plastik, menjadi salah satu penyebab kehadiran non alaminya.

4. Arsenik (As)

Daya As dalam kategori rendah kerap ditemukan di air, tanah, makanan, dan udara. Adapun secara kimia contoh logam berat ini bernomor atom 33, berbobot 74,92, dan jenis bobotnya berangka 5,72 g/cm kubik.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno