tirto.id - Logam merupakan unsur kimia yang dapat membentuk ion dan memiliki ikatan logam. Logam memiliki sifat yang kuat, liat, keras, dan mampu menghantarkan listrik atau energi panas.
Selain itu, logam juga memiliki titik cair yang tinggi.
Lalu apa saja jenis logam dan logam dibagi menjadi berapa? Berdasarkan unsur-unsur penyusunnya, logam dibagi menjadi 2 golongan utama, yaitu logam besi (ferro) dan non-besi (non-ferro).
Jenis Logam Ferro dan Contohnya
Logam ferro merupakan contoh logam yang mengandung besi (fe) dan karbon (C) sebagai unsur dasarnya. Terdapat unsur-unsur lain pada logam ferro seperti mangan (Mn), phosphor (P), sulfur (S) dan silisium (Si).
Unsur-unsur dalam campuran logam tersebut yang memengaruhi sifat-sifat besi atau baja. Akan tetapi unsur zat arang (karbon) memiliki pengaruh paling besar terhadap besi atau baja terutama kekerasanya.
Berdasarkan proporsi karbonnya, logam besi dapat dibagi menjadi beberapa jenis, termasuk: besi tuang, besi tempa, baja karbon sedang dan tinggi, baja lunak dan baja karbon campuran.
1. Besi tuang
Ini adalah logam besi yang mengandung karbon dalam jumlah yang relatif tinggi. Jenis besi ini memiliki kadar karbonnya antara 2,3 sampai 3,6 persen dan tidak dapat ditempa.2. Besi tempa
Besi tempa merupakan Logam besi yang mengandung karbon dalam jumlah yang sangat rendah karena kadar karbonnya kurang dari 1,7 persen.3. Baja karbon
Jenis logam baja karbon ada yang sedang dan tinggi, keduanya memiliki perbedaan dalam kadar karbonnya. Baja karbon sedang memiliki kadar karbon yang sedang, sedangkan baja karbon tinggi memiliki kadar karbon yang lebih tinggi.4. Baja Lunak
Baja lunak adalah jenis baja karbon rendah yang umum digunakan dalam konstruksi dan manufaktur.5. Baja Karbon Campuran
Jenis baja ini mengandung unsur-unsur lain selain besi dan karbon, seperti nikel, mangan, krom, dan lainnya.Jenis Logam Non-Besi dan Contohnya
Logam non-ferro atau non-besi adalah jenis logam yang tidak mengandung besi (Fe) dan karbon (C) dalam susunan unsur-unsur dasarnya.
Klasifikasi logam non-ferro seperti aluminium (Al), magnesium (Mg), tembaga (Cu), seng (Zn), nikel (Ni), timah hitam (Pb), timah putih (Sn) dan logam-logam mulia.
Logam non-ferro tidak bisa digunakan tanpa dipadukan dengan logam lain, karena kelayakan sifatnya yang belum memenuhi syarat.
Namun beberapa jenis logam non-ferro murni seperti emas, platina, dan peran memiliki sifat yang baik, karena ketahanan dan daya listrik yang cukup kuat.
Logam non-ferro memiliki sifat dan karakteristik tertentu yang berbeda dari logam ferro, di antaranya:
- Elastis dan berbentuk cair
- Peka dan mudah pecah
- Tidak dapat ditempa
Jenis Logam Berat dan Contohnya
Logam berat memiliki beberapa karakteristik logam umum, seperti berat atom yang tinggi dan kecenderungan untuk membentuk senyawa dengan ikatan kimia yang kuat.
Logam berat adalah unsur yang mempunyai densitas lebih besar dari 5 g/cm3 dan pada tingkatan tertentu dapat berbahaya bagi makhluk hidup.
Timbal (Pb), Merkuri (Hg), Arsen (As), dan Kadmium (Cd) termasuk dalam kategori logam berat. Saat ini ada 80 jenis dari 109 unsur kimia di muka bumi ini yang telah teridentifikasi sebagai logam berat.
Logam berat dapat dibedakan menjadi logam berat esensial dan logam berat non-esensial.
Logam berat esensial
Logam berat non-esensial
Keberadaan logam berat non-esensial dalam tubuh manusia dapat menyebabkan berbagai dampak negatif terhadap Kesehatan, sehingga disebut sebagai logam beracun.
Logam berat memiliki beberapa manfaat yang penting dalam kehidupan manusia, fungsi logam tersebut di antaranya:
- Digunakan dalam kerja sistem enzim, seperti seng (Zn), tembaga (Cu), besi (Fe), dan beberapa unsur lainnya seperti kobalt (Co), mangan (Mn)
- Digunakan sebagai pelapis, pengeras, campuran logam, bantalan logam, pembuatan solder, dan baterai
- Digunakan dalam produksi baterai, kaleng makanan, atau minuman
- Digunakan sebagai pigmen warna dalam cat
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Dhita Koesno