tirto.id - Ikatan kimia adalah gaya yang bekerja pada penggabungan atom-atom atau ion-ion, sehingga keadaannya menjadi lebih stabil. Ada tiga jenis ikatan Kimia, yaitu ikatan kovalen, ikatan logam dan ikatan ion.
Sementara itu, dalam membentuk ion, suatu atom akan melepas atau mengikat elektron. Atom-atom yang mempunyai energi ionisasi rendah, misalnya atom-atom dari unsur golongan IA dan IIA dalam sistem periodik unsur akan mempunyai kecenderungan untuk melepaskan elektronnya.
Sedangkan, atom-atom yang mempunyai afinitas elektron yang besar, misalnya atom-atom unsur golongan VIA dan VIIA dalam sistem periodik unsur akan cenderung mengikat elektron.
Lantas, apa pengertian ikatan kovalen, ikatan logam dan ikatan ion, serta contoh senyawanya? Simak penjelasannya melalui uraian berikut ini!
Penjelasan 3 Jenis Ikatan Kimia
Berikut ini adalah penjelasan soal tiga jenis ikatan Kimia, seperti ikatan kovalen, ikatan logam, dan ikatan Kimia, seperti dikutip modulKimia SMA Kelas X (2020):
1. Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan kimia yang terbentuk akibat kecenderungan atom-atom untuk menggunakan elektron bersama atau share elektron agar memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia terdekat.
Beberapa sifat fisis senyawa kovalen sederhana antara lain bersifat lunak dan tidak rapuh, mempunyai titik didih dan titik leleh yang rendah, tidak dapat menghantarkan listrik dan tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik.
Penggunaan pasangan elektron dalam ikatan kovalen dapat digambarkan dengan struktur Lewis. Struktur Lewis menggambarkan jenis atom-atom dalam molekul dan bagaimana atom-atom tersebut terikat satu sama lain.
Sementara itu, ikatan kovalen sendiri terbagi atas tiga bagian, yaitu ikatan tunggal, rangkap 2 dan rangkap 3. Beberapa contoh senyawa ikatan kovalen di antaranya adalah senyawa HCl, CH4, O2, N2, C2N2, CO, C3H4, dan HCN.
2. Ikatan Logam
Ikatan logam adalah ikatan yang terjadi pada logam akibat tarik-menarik kation di dalam lautan elektron yang bertindak sebagai perekat dan menggabungkan kation-kation.
Atom logam mempunyai keelektronegatifan rendah, artinya mereka cenderung mudah melepaskan elektron terluarnya. Jika atom logam melepaskan elektron maka terbentuk kation atau ion positif.
Yang mana, elektron-elektron dari atom logam ini ditemukan di dalam kisi-kisi logam dan bebas bergerak diantara semua kation, membentuk lautan elektron.
Setelah itu, gaya elektrostatik antar muatan (+) logam dan muatan (–) dari elektron akan menggabungkan kisi-kisi logam tersebut.
Sehingga, proses tarik-menarik dari kation di dalam lautan elektron yang bertindak sebagai perekat dan menggabungkan kation-kation disebut ikatan logam.
Adapun, beberapa contoh senyawa ikatan logam di antaranya adalah sebagai berikut:
- logam natrium (Na)
- magnesium (Mg)
- alumunium (Al)
- seng (Zn)
- kadmium (Cd)
- galium (Ga)
- besi (Fe)
- emas (Au)
3. Ikatan Ion
Ikatan ion atau elektrovalen adalah ikatan yang terbentuk karena gaya elektrostatik antara ion positif (+) dari unsur logam dengan ion negatif (-) dari unsur non logam. Sifat fisis senyawa ion antara lain titik leleh dan titik didih yang tinggi, larut dalam pelarut air, bersifat konduktor listrik.
Pada saat atom-atom membentuk ikatan, hanya elektron-elektron pada kulit terluar yang berperan yaitu elektron valensi. Elektron valensi dapat digambarkan dengan struktur Lewis yaitu lambang kimia suatu atom atau ion yang dikelilingi oleh titik-titik elektron valensi.
Sementara itu, ikatan ion umumnya terbentuk antara atom logam dan non logam. Hal ini terjadi karena atom unsur logam cenderung melepas elektron membentuk ion positif (+) dan atom unsur non logam cenderung menangkap elektron sehingga membentuk ion negatif (-).
Sehingga, ikatan antara ion positif dengan ion negatif melalui gaya elektrostatis disebut ikatan ion. Adapun, beberapa contoh senyawa ikatan ion di antaranya adalah NaCl, KCL, dan K2O.
Editor: Yantina Debora