Menuju konten utama

Pramono: Kerugian Fasum Rusak Usai Demo di Jakarta Rp55 Miliar

Anggaran perbaikan infrastruktur digunakan dari dana kontijensi atau dana cadangan yang disisihkan dalam APBD.

Pramono: Kerugian Fasum Rusak Usai Demo di Jakarta Rp55 Miliar
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait kondisi Jakarta terkini di Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu (30/8/2025). ANTARA FOTO/Reno Esnir/app/sgd

tirto.id - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengatakan bahwa total kerugian dari demonstrasi yang berujung kericuhan beberapa waktu lalu ditaksir mencapai Rp55 miliar. Sejumlah infrastruktur yang rusak di antarnya halte, gerbang tol hingga CCTV.

Dia menuturkan kerusakan terjadi di beberapa titik, di antaranya di titik mass rapid transportation (MRT) sebesar Rp 3,3 miliar, kerusakan halte Transjakarta sebesar Rp 41,6 miliar, dan kerusakan CCTV serta infrastruktur lainnya sebesar Rp 5,5 miliar.

“MRT Jakarta kerusakan infrastruktur untuk MRT sebesar 3,3 miliar, MRT. Transjakarta kurang lebih 41,6 miliar. Kemudian kerusakan CCTV infrastruktur lainnya 5,5 miliar. Sehingga total kerusakan ada 55 miliar,” ujar Pramono kepada wartawan Senin (1/9/2025).

Pramono mengatakan anggaran perbaikan infrastruktur digunakan dari dana kontijensi atau dana cadangan yang disisihkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Untuk penggunaan anggaran tadi sudah hadir Kepala Kejati. Kami sudah meminta izin kepada Kajati untuk dilakukan pendampingan. Tentunya untuk itu yang digunakan adalah dana kontingensi,” kata Pram.

Sebelumnya, Pram mengatakan bahwa sebanyak 22 halte Transjakarta terdampak imbas aksi unjuk rasa yang terjadi selama beberapa hari lalu. Dari jumlah tersebut, enam halte terbakar dan dijarah, sementara 16 lainnya mengalami kerusakan serta vandalisme.

“Dari sejumlah tersebut, 6 hate Transjakarta terbakar dan dijarah. Kemudian ada 16 halte Transjakarta yang dirusak dan kemudian dilakukan coret-coret vandalisme dan sebagainya,” kata Pramono.

Sebagai informasi, terjadi banyak kerusakan fasilitas umum selama masa aksi berlangsung di Jakarta dan beberapa daerah lainnya. Bahkan, pelayanan fasilitas umum sempat terhenti dan masih dilakukan pemulihan.

Selain itu, di sejumlah rumah politikus juga dilakukan penjarahan, misalnya Ahmad Saroni, Nafa Urbach, Surya Utama alias Uya Kuya, dan Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio, mengalami penjarahan. Masa melakukan pengrusakan dan mengambil barang dari kediaman sejumlah politikus tersebut. Bahkan, rumah Menteri Keuangan, Sri Mulyani, juga menjadi sasaran masa.

Baca juga artikel terkait PRAMONO ANUNG atau tulisan lainnya dari Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Insider
Reporter: Rahma Dwi Safitri
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Hendra Friana