tirto.id - Presiden Prabowo Subianto mengingatkan jajarannya agar memperhitungkan dampak munculnya kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan robotik terhadap industri dan ketenagakerjaan. Hal ini diungkapnya dalam Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, pada Senin (20/10/2025).
Menurutnya, perkembangan teknologi yang begitu cepat berpotensi mengurangi kebutuhan tenaga kerja manusia di berbagai bidang produksi.
“Ini harus kita perhitungkan. Munculnya Al, kecerdasan buatan, ini membuat sekarang faktor research, faktor penelitian, lebih cepat sekali, luar biasa. Dan mungkin tidak membutuhkan terlalu banyak pekerja di bidang itu. Munculnya robotik, ini juga harus kita catat,” kata Prabowo dalam pidatonya.
Ia mencontohkan kondisi industri Jerman, pabrik Volkswagen yang sebelumnya mempekerjakan hingga 5.000–6.000 orang, kini hanya membutuhkan sekitar 30 pekerja manusia karena sebagian besar pekerjaan telah digantikan oleh robot.
“Ini harus kita catat,” kata Prabowo.
Menurut Prabowo, adanya kemajuan teknologi ini sangat berdampak pada tingkat pengangguran. Dia pun menilai, generasi saat ini sangat perlu untuk mengikuti perkembangan zaman.
“Kita paham bahwa tingkat pengangguran ini sangat meresahkan bagi mereka yang sangat butuh pekerjaan, kita paham. Makanya itu kita bekerja keras, tetapi ini masalah dunia, apalagi dengan perkembangan teknologi yang demikian pesat, terjadi distruksi dalam produksi dan industri,” katanya.
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Siti Fatimah
Masuk tirto.id


































