Menuju konten utama

Prabowo Siapkan Insentif Agar WNI Tak Larikan Dolar ke Luar RI

Menurut Purbaya, saat ini masih banyak aliran dana keluar negeri setiap bulannya, terutama ke negara-negara di kawasan Asia.

Prabowo Siapkan Insentif Agar WNI Tak Larikan Dolar ke Luar RI
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bersiap mengikuti pelantikan menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (8/9/2025). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom.

tirto.id - Pemerintah berencana menyiapkan skema insentif agar pemilik dana besar, termasuk kelompok konglomerat, lebih memilih menyimpan dolar di dalam negeri ketimbang memindahkannya ke luar negeri. Rencana itu disampaikan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa usai rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jumat (19/9/2025) malam.

Purbaya mengatakan, pemerintah tengah merumuskan mekanisme yang berbasis pasar (market base) dan tidak bersifat paksaan. Insentif tersebut ditargetkan bisa berjalan dalam waktu satu bulan ke depan.

"Rencana bagaimana menarik uang-uang dolar yang orang suka taruh di luar balik ke sini. Tapi masih belum matang, masih kita matangkan lagi. Tapi kalau saya lihat, rencananya cukup bagus sekali, jadi kemungkinan bisa dijalankan dalam waktu mungkin satu bulan ke depan, itu utamanya."kata Purbaya.

Menurut dia, saat ini masih banyak aliran dana keluar negeri setiap bulannya, terutama ke negara-negara di kawasan Asia. Padahal, jika dana itu bisa ditahan di dalam negeri, cadangan devisa Indonesia akan lebih kuat, sementara perbankan nasional memiliki pasokan dolar yang lebih besar.

"Saya baru tahu juga bahwa ternyata setiap bulan banyak juga yang ngirim (dolar) ke luar negeri, orang Indonesia. Uang-uangnya utamanya ke beberapa negara di kawasan sini. Jadi kita akan mencegah itu dengan memberikan insentif yang menarik sehingga mereka enggak usah capek-capek kirim dolarnya keluar, itu utamanya," jelas Purbaya.

“Kalau kita bisa jaga masuk ke sini enggak keluar, cadangan kita akan lebih besar lagi, dan perbankan kita punya suplai dolar lebih banyak. Nanti proyek-proyek hilirisasi yang butuh dolar bisa dibiayai dengan bunga yang cukup baik, dan yang untung adalah perbankan dalam negeri sendiri,” jelasnya.

Meski Bank Indonesia melaporkan suplai dolar saat ini relatif membaik, Purbaya menekankan masih ada potensi aliran keluar yang perlu diantisipasi. “Mungkin sekarang memang membaik, tapi kita masih melihat ada yang bergerak keluar,” ujarnya.

Selain soal devisa, Purbaya juga menyinggung dinamika pasar surat berharga negara (SBN). Ia menilai prospek pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nilai tukar akan lebih menentukan minat investor asing, ketimbang sekadar imbal hasil (yield).

“Selama kita bisa menciptakan prospek pertumbuhan ekonomi yang bagus, mereka akan masuk ke sini. Walaupun yield turun, ada potensi gain lain dari kenaikan harga obligasi dan apresiasi nilai tukar rupiah,” tutur Purbaya.

Baca juga artikel terkait PURBAYA YUDHI SADEWA atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Insider
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Hendra Friana
Editor: Hendra Friana