tirto.id - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto berpeluang menemui Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Donald Trump, untuk membahas kebijakan tarif yang ditetapkan negara Paman Sam tersebut. Trump diketahui memberlakukan tarif resiprokal sebesar 32 persen terhadap seluruh produk Indonesia.
"Ada [kemungkinan Prabowo menemui Trump], tapi saya belum bisa memastikan kapan [pertemuan Prabowo-Trump]," ucapnya di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (11/7/2025).
Menurut Prasetyo, Prabowo belum memiliki jadwal. Di satu sisi, keinginan Prabowo untuk menemui Presiden AS disebut merupakan upaya agar tarif Trump untuk Indonesia dapat diturunkan.
"Belum diatur jadwalnya. Sebagai sebuah upaya tentu ada," imbuh dia.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP Gerindra, Ahmad Muzani, menyebutkan Prabowo dalam lawatan luar negeri kali ini tidak akan menemui Trump. Dari Brasil, Prabowo disebut akan melanjutkan lawatannya ke Belgia.
Kemudian, kata Muzani, Prabowo akan menghadiri perayaan Hari Revolusi Prancis pada 14 Juli 2025.
"Kalau dalam perjalanan ini, rasanya belum [bakal menemui Trump], karena Pak Prabowo akan kembali setelah dari Prancis. Sekarang di Brussel [Belgia], terus ke Prancis. Kemudian akan kembali ke Tanah Air dulu. Setelah itu, saya belum tahu," ucapnya di Kantor Mahkamah Agung, Jakarta Pusat, Jumat.
Trump sebelumnya juga mengancam akan mengenakan tarif tambahan 10 persen kepada negara mana pun yang mendukung "kebijakan anti-Amerika" kelompok BRICS.
"Tidak akan ada pengecualian untuk kebijakan ini," tulis Trump di platform media sosial miliknya, Truth Social, Minggu (6/7/2026).
Pernyataannya itu muncul ketika para pemimpin negara-negara BRICS berkumpul di Rio de Janeiro, Brazil, untuk menghadiri pertemuan puncak tahunan mereka.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Dwi Aditya Putra
Masuk tirto.id







































