tirto.id - Aksi unjuk rasa yang berlangsung pada 25 Agustus - 1 September 2025 berdampak kepada jumlah pengunjung pusat perbelanjanaan di Ibu Kota. Salah satunya yakni, Mal Atrium Senen, yang terletak di dekat pusat aksi unjuk rasa di kawasan Kwitang, Senen, Jakarta Pusat.
Tirto berkesempatan mengunjungi Mal Atrium Senen pada Rabu (3/9/2025). Penjagaan di sekitar pusat perbelanjaan itu tidak terlalu banyak. Hanya ada dua petugas keamanan di pintu masuk kendaraan bermotor.
Sepinya pengunjung telah terasa sejak di kawasan parkiran mal. Masih banyak slot kosong di kantong parkir kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat.
Lantai yang terhubung dengan parkiran motor diisi tenant makanan cepat saji asal Amerika Serikat dan tempat bermain anak-anak. Di tengah lantai itu terdapat sedikit area yang digunakan untuk jasa pijat.
Tak ada pengunjung yang makan di tempat makanan cepat saji itu. Juga tak ada pengunjung yang menghabiskan waktu di tempat bermain anak-anak tersebut.
Naik satu lantai, terdapat area terbuka Mal Atrium Senen. Sejumlah tenant didirikan di area terbuka tersebut. Mulai tenant yang menyediakan kursi pijat, penjual pakaian, serta penjual makanan.

Para penjaga tenant silih berganti menawarkan dagangan masing-masing saat melihat pengunjung, termasuk saat melihat saya. Mereka dengan semangat menawarkan jualan masing-masing yang berkualitas tinggi.
Ditambah, ada diskon yang cukup besar ditawarkan sejumlah tenant. Lantai-lantai Mal Atrium Senen lain juga tampak sepi. Pengunjung kebanyakan menghabiskan waktu di tenant makanan/minuman/restoran.
Tenant penjual pakaian tampak tak diindahkan pengunjung, meskipun mereka menawarkan potongan harga. Tenant penjual pakaian hanya diramaikan oleh penjaga masing-masing.
R selaku penjaga tenant makanan cepat saji, menyebutkan Mal Atrium Senen baru kembali beroperasi pada Selasa (2/9/2025) usai tutup selama beberapa hari. R menilai, setelah kembali membuka jam operasional mereka, Mal Atrium Senen belum ramai pengunjung.
"Bukanya dari kemarin, hari ini sudah hari kedua hitungannya, tapi masih sepi memang dari pengunjung," ucap dia saat berbincang kepada Tirto.

Sementara itu, pengunjung Mal Atrium Senen sendiri termasuk tak bervariasi. Tirto kebanyakan menemukan pria atau wanita dewasa yang sudah bekerja. 1-2 orang di antara mereka mengunjungi Mal Atrium Senen untuk makan siang. Sementara tak tampak pengunjung keluarga di Mal Atrium Senen pada Selasa siang ini.
Ridwan (31) mengaku hendak makan di salah satu restoran Jepang viral yang memiliki cabang di mal tersebut. "Saya kerja di [Jalan] Benyamin Suaeb, ke sini sama temen kerja buat makan di situ [restoran Jepang]," ucapnya.
Ia mengaku masih merasa khawatir akan adanya aksi unjuk rasa yang berujung ricuh kembali terjadi di sekitar Senen. Akan tetapi. Ridwan meyakini kericuhan tak akan terjadi pada siang hari. Karena itu, Ridwan dan kedua kolega kerjanya mengunjungi Mal Atrium Senen.
"Demo yang rusuhnya kan sudah lama [berlalu], kalau siang juga enggak mungkin [ada demo ricuh], makanya saya ke sini," ucap dia.
Sebagai informasi, kericuhan yang terjadi di sekitar Mal Atrium semula terjadi pada 29 Agustus 2025. Masyarakat tak dikenal membakar Halte Senen Toyota Rangga. Lalu, pada 30 Agustus 2025, masyarakat tak dikenal membakar Markas Gegana.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Dwi Aditya Putra
Masuk tirto.id







































