Menuju konten utama

PIS Ungkap Permintaan Energi Fosil Masih Tinggi Meski EBT Naik

PIS sebut permintaan terhadap minyak di Asia naik hampir 0,7 persen sementara gas meningkat hampir 2,7 persen.

PIS Ungkap Permintaan Energi Fosil Masih Tinggi Meski EBT Naik
Pekerja memonitoring saat bongkar muat gas di Terminal LPG Tanjung Sekong, Kota Cilegon, Banten, Jumat (19/7/2024). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/Spt.

tirto.id - Meskipun tren global bergerak ke arah energi hijau dan berkelanjutan, kebutuhan dunia terhadap minyak dan gas atau fossil fuel faktanya masih menunjukkan peningkatan.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PT Pertamina International Shipping (PIS), Dewi Kurnia Salwa. Menurutnya secara volume, konsumsi energi fosil khususnya di kawasan Asia justru mengalami kenaikan signifikan.

"Meskipun di dunia ini mulai banyak sekali masyarakat yang lebih masuk kepada green energy, pada faktanya ketika kebutuhan oil and gas di dunia ini semakin besar. Bahkan di tahun-tahun ini pun peningkatan kebutuhan itu masih sangat besar,” katanya dalam acara Indonesia Human Capital and Beyond Summit 2025 di ICE BSD, Tangerang, Selasa (2/9/2025).

Dia menjelaskan, di Asia sendiri kebutuhan untuk energi minyak mengalami peningkatan 0,7 persen saat ini, dan kebutuhan untuk gas bumi meningkat sebesar 2,7 persen.

“Di Asia sendiri meningkat hampir oil itu hampir 0,7 persen dan gas itu hampir 2,7 persen dan paling besar itu ada di Cina dan India,” ucapnya.

Dewi mengungkapkan bahwa fenomena ini menciptakan paradoks dalam transisi energi. Sementara permintaan untuk energi terbarukan atau renewable energy memang meningkat, permintaan untuk energi fosil dalam angka volume juga terus naik, meskipun proporsinya menurun.

"Jadi yang akan saya sampaikan adalah bahwa meskipun kebutuhan atas green energy dan renewable energy tetap mulai meningkat, tetapi kebutuhan terkait dengan fossil fuel itu juga tetap meningkat secara volume. Percentage-nya menurun tapi volumenya naik," tegasnya.

Sebagai bagian dari holding company Pertamina yang menjalankan rantai pasok energi nasional secara terintegrasi, dari hulu ke hilir, PIS memegang peran kritis dalam mendistribusikan komoditas energi tersebut.

Dewi menyampaikan, aktivitasnya tidak hanya mencakup distribusi BBM antarpulau di dalam negeri, tetapi juga melakukan impor baik untuk bahan bakar jadi maupun minyak mentah atau crude oil.

"Shipping ini juga tidak hanya di Indonesia. Selain juga melakukan distribusi di Indonesia, antar pulau antar provinsi, sampai di ujung Indonesia sana, termasuk juga bagaimana kita melakukan impor, impor BBM juga impor crude," tutur Dewi.

Baca juga artikel terkait ENERGI BARU TERBARUKAN atau tulisan lainnya dari Nanda Aria

tirto.id - Insider
Reporter: Nanda Aria
Penulis: Nanda Aria
Editor: Hendra Friana