Indeks Energi Baru Terbarukan

Prabowo Subianto memiliki program membangun tambahan daya listrik mencapai 100 gigawatt dengan nilai investasi 235 miliar dolar AS.

60 persen dari total pembangkit listrik yang ada rencananya bakal dibangun oleh pengusaha swasta. Simak selengkapnya.

Capex yang dianggarkannya tersebut lebih besar 9 kali lipat dari alokasi saat ini yang senilai 700 juta dolar AS.

Selain Bank KfW asal Jerman, Asian Development Bank (ADB) juga ingin memasukkan dananya ke Indonesia, namun masih ada hambatan.

Ketergantungan pemerintah terhadap energi batu bara selama ini diakibatkan karena kebijakan di masa lalu. PLN dipaksa untuk terus membangun PLTU bata bara.

Pemerintah masih menganggap batu bara sebagai salah satu sumber energi yang murah dan hemat anggaran.

Pandemi COVID-19 mengakibatkan Indonesia menghambat pencapaian target bauran energi terbarukan.

Pemerintah memberikan usulan terbaru dari Rancangan Undang-Undang Energi Baru dan energi Terbarukan (RUU EBET).

Presiden Jokowi  mengajak Exxon Mobil untuk berinvestasi di bidang energi baru dan terbarukan serta pembangunan infrastruktur hijau, termasuk di IKN.

Prabowo-Gibran, Ganjar-Mahfud MD, dan Anies-Imin sama-sama bicara soal pengembangan ekonomi hijau (green economy). Konsep siapa yang paling realistis?

Sekjen Kementerian ESDM Dadan Kusdiana sebut implementasi program pensiun dini PLTU, nantinya akan menggunakan instrumen pembiayaan campuran.

Jokowi menyampaikan hilirisasi sumber daya akan memberikan nilai tambah yang dapat menyejahterakan rakyat.

Proyek pembangkit listrik panas bumi berpotensi menjadi andalan dalam transisi energi dari energi fosil menjadi EBT.

Rendahnya bauran energi terbarukan di pembangkit listrik merefleksikan capaian bauran energi terbarukan hanya mencapai 12,3%.

Pemerintah akan melakukan penghentian ekspor listrik dengan Energi Terbarukan (EBT). Hal itu dilakukan dalam rangka menjaga ketahanan energi di tanah air.

ESDM mencatat realisasi kapasitas terpasang dari sumber pembangkit EBT telah mencapai 12.557 Megawatt (MW), atau melebihi dari target sebesar 12.529 MW.

Muhammad Kholid Syeirazi mengatakan, Indonesia memerlukan 'jembatan penghubung' untuk mendorong transisi energi dari fosil ke energi hijau (green energy).

Bhima Yudhistira mengatakan, proyek pendanaan transisi energi melalui skema JETP dan ETM menggunakan pinjaman bukan investasi murni.

Menteri Bahlil Lahadalia mengeluhkan aliran dana investasi Energi Baru dan Terbarukan (EBT) untuk negara maju lebih besar ketimbang negara berkembang.

Bank Mandiri mencatat realisasi pembiayaan hijau sudah mencapai 11,1 persen dari total pembiayaan sebesar Rp221 triliun di kuartal III-2022.