Menuju konten utama

Penyebab Bekas Jerawat Susah Hilang dan Cara Mengatasinya

Apa saja penyebab bekas jerawat susah hilang dan bagaimana cara mengatasinya? Baca terus artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut.

Penyebab Bekas Jerawat Susah Hilang dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi Bekas Jerawat. foto/istockphoto

tirto.id - Bekas jerawat susah hilang adalah salah satu permasalahan kulit yang kerap dikeluhkan bagi banyak orang. Tidak sedikit pemilik kulit berjerawat yang menjadi penasaran mengenai penyebab bekas jerawat susah hilang.

Bagi mereka yang rentan berjerawat, bekas jerawat acap menumpuk dan semakin susah untuk hilang. Keluhan yang paling sering dialami adalah ketika bekas jerawat yang lama belum hilang, bekas jerawat yang baru malah bermunculan lagi.

Noda hitam atau bopeng bekas jerawat di wajah memang sangat mengganggu estetika kulit, sebab bekas jerawat butuh waktu yang lama untuk memudar. Meski susah, bukan berarti bekas jerawat tidak mungkin dihilangkan.

Langkah awal yang perlu dilakukan adalah dengan mengetahui penyebab bekas jerawat susah hilang. Kemudian, ikuti sejumlah langkah dan cara mengatasinya.

Kenapa Bekas Jerawat Susah Hilang?

Mungkin pemilik kulit yang rentan berjerawat kerap bertanya, kenapa bekas jerawat susah hilang? Alasan mengapa jerawat meninggalkan bekas yang susah hilang sebenarnya berkaitan dengan apa yang terjadi di bawah kulit.

"Saat berjerawat, peradangan terjadi di bawah kulit Anda. Peradangan ini menyebabkan trauma pada jaringan kulit, yang menyebabkan jaringan parut," kata Annie Christenson, ahli estetika medis di Houston Methodist. "Ada tidaknya jaringan parut dan bagaimana bentuknya tergantung pada jenis kulit Anda dan tingkat kerusakannya."

Jaringan parut terdiri dari dua jenis, pertama, jaringan parut perubahan warna, hiperpigmentasi yang menyebabkan kulit yang terkena tetap lebih gelap setelah noda sembuh.

Kedua, jaringan parut lekukan, lebih sering terjadi pada jerawat yang parah, terjadi ketika lapisan atas kulit tidak sepenuhnya sembuh dan beregenerasi, meninggalkan lekukan pada kulit atau kerap juga disebut bopeng.

"Dalam banyak kasus, bekas luka jerawat mencerminkan bagaimana kulit Anda secara umum membekas. Misalnya, kulit beberapa orang lebih mudah berubah warna daripada yang lain. Saya memiliki latar belakang Hispanik dan kulit saya mudah sekali mengalami hiperpigmentasi, jadi saya sendiri rentan mengalami perubahan warna bekas luka setelah berjerawat," tambah Christenson.

Singkatnya, jaringan parut dapat terjadi baik ketika memencet jerawat atau tidak, tapi tetap harus diingat bahwa memencet jerawat harus dihindari.

"Selain jaringan parut akibat peradangan, mencubit atau memencet jerawat atau komedo putih secara agresif hanya akan memperburuk peradangan yang mendasarinya. Hal ini, pada gilirannya, membuat jaringan parut lebih mungkin terjadi. Ditambah lagi, jika tangan Anda tidak bersih, memencet jerawat dapat menyebabkan infeksi kecil yang terlokalisasi atau jerawat Anda menyebar ke area kulit lainnya," jelas Christenson.

Cara Menghilangkan Bekas Jerawat yang Susah Hilang

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bekas jerawat yang susah hilang bisa berupa noda hitam atau bopeng di wajah.

Apa pun jenisnya, bekas jerawat yang susah hilang umumnya harus mendapatkan sejumlah perawatan khsusus untuk mengatasinya. Berikut ini adalah cara menghilangkan bekas jerawat yang susah hilang.

1. Dermabrasi

Perawatan ini menggunakan sikat kawat yang berputar atau alat berlian yang berputar untuk mengikis permukaan kulit. Kids Health menulis, saat kulit sembuh, lapisan baru yang lebih halus akan menggantikan kulit yang terkelupas.

Mungkin diperlukan waktu sedikit lebih lama untuk menyembuhkan kulit dengan menggunakan dermabrasi. Waktu penyembuhan biasanya antara 10 hari dan 3 minggu.

2. Chemical Peeling

Dokter menggunakan larutan kimia pada jaringan parut untuk menghilangkan lapisan atas kulit dan meminimalkan munculnya bekas luka yang lebih dalam. Pemilik bekas jerawat dapat mengulangi pengelupasan ringan dan sedang untuk mempertahankan hasil.

Dikutip Mayo Clinic, seseorang hanya dapat melakukan satu kali pengelupasan dalam. Efek samping yang mungkin terjadi adalah perubahan warna kulit, terutama pada kulit yang berwarna gelap.

3. Microneedling

Selama prosedur ini, dokter kulit menggunakan jarum kecil untuk menusuk kulit yang memiliki bekas jerawat. Menusuk kulit menyebabkan tubuh memproduksi kolagen dan elastin baru. Juga disebut "terapi induksi kolagen," kolagen baru membantu mengurangi bekas jerawat.

American Academy of Dermatology Association (AAD) menyebut microneedling aman untuk semua warna kulit. Untuk meningkatkan hasil yang dilihat pasien, microneedling sering digunakan bersama dengan perawatan lain seperti frekuensi radio, pengelupasan kimiawi, atau plasma kaya trombosit.

4. Suntikan Steroid

Suntikan steroid adalah metode yang cepat untuk mengatasi jerawat, tapi tindakan ini harus ditangani oleh dokter ahli kulit. Tidak hanya mengurangi peradangan pada jerawat yang sudah ada, kortison juga dapat membantu bekas luka yang tebal (keloid) tampak lebih lembut dan rata.

"Namun, ini khusus untuk bekas luka yang terangkat," kata dokter kulit Sejal Shah, MD dikutip Teen Vogue. "Ini akan membantu meratakan bekas luka, tetapi tidak akan melakukan apa pun pada perbedaan teksturnya."

5. Pengisi Kulit

"Bekas luka tertentu dapat diisi dengan zat yang mengangkat area yang tertekan, seperti asam hialuronat. Hal ini dapat membuat permukaan kulit lebih rata dan menghilangkan bayangan," kata Dr Shah. Sampai saat ini, filler bukanlah solusi yang bertahan lama.

Namun sekarang, jika berusia di atas 21 tahun, Bellafill adalah pengisi kulit pertama yang disetujui FDA yang dirancang untuk memperbaiki bopeng bekas jerawat sedang hingga parah secara permanen. Prosedur ini memakan waktu sekitar 20-30 menit.

Tidak seperti filler lainnya, Bellafill mengandung dua bahan yang berbeda untuk membantu memperbaiki jaringan parut jerawat. "Ini adalah 20% polymethylmethacrylate (PMMA), yang membantu tubuh Anda membuat lebih banyak protein untuk memungkinkannya sembuh, 80% lainnya adalah kolagen," kata Dr. Shah.

"PMMA adalah bola-bola kecil yang berfungsi sebagai perancah. Sebagian besar filler akan terurai seiring berjalannya waktu, tetapi karena PMMA tidak dapat diserap ke dalam tubuh, maka filler ini memberikan hasil yang permanen," katanya.

6. Perawatan Laser

Dokter kulit sering merombak kolagen menggunakan laser, "yang tidak sepenuhnya menghilangkan bekas jerawat tetapi dapat memperbaikinya hingga 30% atau lebih," menurut Dr. Shah.

"Ini dapat membantu dalam mengurangi kemerahan yang terkait dengan bekas jerawat dan bekas luka. Saya menggunakan laser pewarna pulsa yang disebut V-Beam untuk bekas luka merah. Ketika merawat bekas luka lama yang tidak lagi merah, saya suka menggunakan laser Fraxel,” ujarnya.

“Ketika laser digunakan untuk mengobati bekas jerawat, hasilnya dapat berbeda secara dramatis berdasarkan dua hal yaitu berapa banyak perawatan yang telah Anda lakukan, dan berapa banyak waktu yang bersedia Anda habiskan untuk proses pemulihan," katanya.

"Pelapisan ulang laser Erbium juga merupakan pilihan lain dan lebih agresif daripada Fraxel," ujarnya. "Ini adalah pembakaran minimal pada jaringan di sekitarnya dan memiliki lebih sedikit efek samping seperti lebih sedikit pembengkakan dan kemerahan, tetapi tidak akan berhasil bagi mereka yang memiliki warna kulit lebih gelap," katanya.

Baca juga artikel terkait SUPPLEMENT CONTENT atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Diajeng
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dhita Koesno