tirto.id - Penyakit leptospirosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans. Penyakit ini disebut sebagai penyakit zoonosis yang bisa ditularkan dari hewan ke manusia.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), bakteri penyebab leptospirosis dapat menular lewat urine hewan yang terinfeksi.
Manusia yang terinfeksi leptospirosis akan mengalami beberapa gejala, mulai dari demam, kulit kuning, hingga nyeri tubuh. Jika tidak ditangani, leptospirosis dapat menyebabkan kerusakan ginjal, meningitis, gagal hati, gangguan pernapasan, bahkan kematian.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tingkat kematian untuk penderita penyakit leptospirosis mencapai 6,7 persen. Penyakit ini banyak mengintai masyarakat di negara-negara beriklim tropis.
Sedangkan, menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal PLOS (2020), tingkat fatalitas untuk kematian ini mencapai 3,06 persen atau 0,05 per 100.000 penduduk.
Gejala Penyakit Leptospirosis
Penyakit leptospirosis dibedakan dalam dua jenis, yaitu ringan dan berat. Leptospirosis ringan bisasanya hanya mengembangkan gejala ringan dan bisa sembuh dengan sendirinya.
Sementara leptospirosis berat ditandai dengan gejala yang tidak kunjung sembuh dan infeksi menyerang organ vital.
Gejalanya bisa berupa pendarahan akut yang menyebabkan gagal ginjal atau hati, gangguan pernapasan, dan meningitis.
Dilansir Medical News Today, infeksi penyakit leptospirosis bisa dikenali dengan beberapa gejala seperti:
- demam dan menggigil;
- batuk;
- diare dan muntah;
- sakit kepala;
- nyeri otot, terutama punggung bagian bawah dan betis;
- ruam;
- mata merah dan iritasi;
- penyakit kuning.
Cara Penyakit Leptrosis Menular
Seperti yang disebutkan sebelumnya penularan penyakit leptospirosis yang paling umum adalah dari hewan yang terinfeksi ke manusia. Menurut CDC, bakteri penyebab leptospirosis terdapat pada urine hewan yang terinfeksi.
Urine tersebut dapat masuk ke tanah dan mengontaminasi sumber air. Bakteri leptospirosis diketahui memiliki daya tahan yang cukup tinggi dan bisa hidup di air hingga beminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.
Selain melalui sumber air, bakteri penyebab leptospirosis juga bisa ditularkan lewat:
- kontak dengan urine hewan yang terinfeksi dan cairan tubuh lainnya, kecuali air liur;
- kontak dengan tanah yang terkontaminasi urine hewan yang terinfeksi;
- mengonsumsi makanan yang terkontaminasi urine hewan yang terinfeksi.
Jenis hewan yang dapat terinfeksi leptospirosis termasuk hewan ternak, tikus, kuda, anjing, serta hewan liar lainnya. Hewan yang terinfeksi bakteri leptospirosis biasanya tidak mengembangkan gejala khusus.
Namun, hewan yang terinfeksi bisa terus menularkan bakteri ke lingkungan tempat tinggalnya selama bertahun-tahun.
Faktor Risiko Penularan Leptospirosis
Kasus leptospirosis umumnya meningkat saat memasuki musim penghujan. Hal ini karena saat musim hujan, suhu menjadi lembab sehingga menjadi waktu yang cocok untuk banyak bakteri berkembang biak.
Selain itu, di musim hujan risiko banjir meningkat. Banjir menjadi salah satu media penyebaran penyakit leptospirosis sebab air genangan banjir bisa membawa kencing tikus atau hewan lainnya dan menginfeksi luka terbuka pada manusia.
Selain kondisi musim dan cuaca, ada beberapa faktor risiko lainnya yang dapat meningkatkan penularan leptospirosis, termasuk:
- melakukan perjalanan ke wilayah yang terkena wabah leptospirosis;
- petani sawah dan kebun yang di lingkungannya terdapat hama tikus;
- sering terpapar hewan dan cairan tubuhnya, misalnya dokter hewan atau pekerja di rumah potong hewan;
- berenang di sungai atau genangan air yang kotor;
- melakukan kegiatan outdoor seperti berkemah di dekat peternakan hewan yang tidak dijaga kebersihannya.
Cara Mencegah Penyakit Leptospirosis
Kabar baiknya, penyakit leptospirosis bisa dicegah dengan menghindari risiko penularannya. Berikut beberapa cara untuk mencegah penularan penyakit leptospirosis:
- Jika terluka, pastikan luka dibersihkan dengan cairan antiseptik dan ditutup dengan pembalut luka anti air.
- Bagi orang-orang yang bekerja di bidang berisiko tertular leptospirosis disarankan untuk menggunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan, masker, sepatu bot, dan kacamata.
- Hindari berenang di air tawar.
- Masak air hingga mendidih sebelum dikonsumsi atau konsumsi air dari botol tertutup.
- Cuci tangan dengan sabun dan air setelah menangani hewan atau produk hewani.
- Hindari menyentuh hewan mati dengan tangan kosong.
Editor: Yantina Debora