Menuju konten utama

Cara Cegah Penyakit Batuk Pilek Saat Musim Hujan Menurut Dokter

Ada beberapa cara untuk mencegah penyakit saat musim hujan, salah satunya adalah tetap mengonsumsi gizi seimbang.

Cara Cegah Penyakit Batuk Pilek Saat Musim Hujan Menurut Dokter
Ilustrasi anak sakit saluran kencing. foto/istockphoto

tirto.id -

Memasuki musim hujan, beberapa penyakit perlu diwaspadai lantaran lebih mudah menyerang anak-anak. Salah satu penyakit yang kerap kali menyerang anak-anak saat musim hujan adalah batuk dan pilek.
Dokter spesialis anak dr. Dwinanda Aidina, Sp.A (K) mengatakan, terdapat beberapa patogen yang lebih optimal bekerja pada saat cuaca dingin atau musim hujan.

Dia juga menyebutkan bahwa penyebab batuk pilek sebenarnya bermacam-macam contohnya common cold, influenza, adenovirus, RSV, dan sebagainya. Meski pada umumnya penyebab batuk pilek yang biasa adalah virus kategori ringan.

Akan tetapi, menurut Dwinanda, anak dapat lebih rentan terinfeksi virus jika daya tahan tubuhnya belum maksimal.

“Anak-anak sistem imunnya belum terlatih, jadi mereka lebih mudah terkena infeksi virus dibanding orang dewasa. Misalnya dia main sama temannya yang pilek sedikit, besoknya dia ikutan pilek. Kalau kita (orang dewasa, red.), anak kita sakit seharian atau seminggu pilek juga mungkin bisa tidak ketularan,” kata dokter dari Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional RSAB Harapan Kita seperti dilansir dari Antara.

Dia menjelaskan, jika sakit pada anak sering berulang, kondisi tersebut umumnya secara tidak langsung akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama bagi anak-anak yang terkait infeksi berat yang harus dirawat di rumah sakit.

Cara mencegah anak sakit saat musim hujan

Aidina mengatakan, ada beberapa cara untuk mencegah penyakit saat musim hujan. Misalnya penyakit batuk pilek yang sering terjadi saat musim hujan dapat dicegah dengan tetap mengonsumsi gizi seimbang.

“Memang kita tidak bisa menghindari musim hujan, tapi kita bisa mencegah agar anak-anak kita lebih sehat dan lebih siap menghadapi musim hujan,” katanya.

Menurut Dwinanda, pemberian ASI eksklusif pada bayi akan memberikan imunitas yang lebih baik dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif. Pemberian nutrisi seimbang pada anak juga dapat membuat imunitas mereka lebih baik dibandingkan anak dengan gizi kurang atau gizi buruk.

“Yang penting gizi seimbang, ya. Jangan bosan-bosan dengan gizi seimbang karena semua komponen gizi itu sangat diperlukan untuk anak, baik karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin, dan mineral. Harus sesuai dengan komposisi tubuh, usia, dan berat badan anak-anak,” katanya.

Sedangkan untuk kebutuhan serat, Dwinanda mengatakan anak tidak membutuhkan terlalu banyak dan yang terpenting cukup. Vitamin dan mineral umumnya bisa didapat dari makanan apabila gizi anak bisa terpenuhi dengan baik.

Selain menerapkan gizi seimbang, dia juga mengimbau orang dewasa mengondisikan lingkungan rumah dan sekolah tetap dalam keadaan bersih, menjaga perilaku hidup bersih dan sehat termasuk menerapkan protokol kesehatan yang tidak hanya berfungsi mencegah penularan virus COVID-19 tetapi juga kemungkinan virus lainnya.

Ia mengingatkan orang tua tidak lupa membawa anak ke fasilitas kesehatan untuk imunisasi sehingga dapat meningkatkan imunitas anak terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), serta mendorong agar anak tetap melakukan aktivitas fisik dan berolahraga.

“Kalau ada tanda-tanda anak mulai sakit atau gawat, jangan lupa konsultasikan ke dokter mengenai obat-obat apa yang harus diberikan pada anak dan obat-obat apa yang aman untuk disimpan di rumah,” katanya.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Iswara N Raditya