tirto.id - Pemerintah akan segera mengumumkan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) khusus untuk menangani temuan zat radioaktif pada produk udang beku Indonesia yang diekspor ke Amerika Serikat (AS).
Pengumuman resmi mengenai langkah strategis dan keanggotaan satgas tersebut rencananya akan disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, pada Jumat (12/9/2025).
Deputi Bidang Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kementerian Koordinator Pangan, Nani Hendiarti, membenarkan bahwa langkah penanganan telah disiapkan.
"Iya (sudah ada Satgas yang mengatasi hal itu), tapi nanti Pak Menko saja deh yang bicara," katanya usai acara Katadata Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) 2025 di Jakarta, Rabu (10/9/2025).
Namun, Nani menahan diri untuk tidak memberikan rincian lebih lanjut. Dia menegaskan bahwa semua pengumuman resmi akan disampaikan langsung oleh Menko Zulkifli Hasan. "Nanti tunggu Pak Menko aja yang bicara," ujarnya.
Dikonfirmasi mengenai waktu pengumuman, Nani menyebut bahwa pernyataan resmi direncanakan akan diberikan pada Jumat mendatang.
"Iya nanti, itu kayaknya nggak lama kok, mungkin nanti Jumat. Cuma rencananya ditunggu aja kabarnya Jumat ya. Kan nggak lama tinggal 1-2 hari lagi,” jelas Nani.
Pembentukan Satgas ini merupakan langkah pemerintah untuk menangani laporan dari badan pengawas obat dan makanan (FDA) Amerika Serikat yang menemukan kontaminasi radioaktif pada udang beku asal Indonesia.
Temuan udang mengandung radioaktif ini diekspor oleh PT Bahari Makmur Sejati (BMS). Berdasarkan penelusuran Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama Bapeten ditemukan paparan Cesium-137 (Cs-137) di cerobong pabrik pengolahan.
Kementerian Lingkungan Hidup pun sudah menghentikan sementara aktivitas di pabrik pengolahan udang di di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten, tersebut.
FDA pun telah menambahkan pabrik pengolahan udang Indonesia ke dalam daftar import alert setelah menemukan kontaminasi Cs-137 pada kontainer pengiriman di empat pelabuhan AS.
Penulis: Nanda Aria
Editor: Dwi Aditya Putra
Masuk tirto.id







































