tirto.id - Kementerian Lingkungan Hidup mengonfirmasi temuan kontaminasi radioaktif pada udang beku asal Indonesia yang diekspor ke sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat (AS).
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menyatakan bahwa sumber pencemaran diduga berasal dari aktivitas industri peleburan besi dan baja di sekitar lokasi pabrik pengolahan udang di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
“Indikasinya ada peleburan besi dan baja yang mengandung radioaktif. Kemudian sedang ditangani," katanya di Kantor Kemenko Pangan, Senin (1/9/2025).
Dia menjelaskan, saat ini pihaknya bersama dengan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan sejumlah pihak lainnya tengah berupaya untuk menangani persoalan ini dengan serius.
Dia memastikan bahwa lokasi-lokasi yang diduga tercemar zat radioaktif sudah dilokalisir agar tidak menimbulkan bahaya lainnya ke aktivitas perikanan.
“Pokoknya yang sedang ditangani serius oleh kita kementerian. Tapi pada saatnya kita sampaikan ya. Karena ini kan agak sensitif, isu ini. Memang agak sensitif lah ya. Gak usah saya ceritakan tentu ya,” ujarnya.
“Jadi sedang ditangani serius. Lokasi-lokasi yang diduga menimbulkan ini (cemaran) sudah kita lokalisir. Tetapi nanti secara detil kita akan sampaikan kemudian,” tambahnya.
Adapun, lokasi pabrik pengolahan udang milik PT Bahari Makmur Sejati (BMS) ini berdekatan dengan lapal rongsokan pengumpulan besi bekas yang berada di tengah permukiman warga.
Berdasarkan penelusuran Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama Bapeten juga telah dikonfirmasi bahwa bahan baku udang dari tambak di Lampung dan Pandeglang milik PT Bahari Makmur Sejati (BMS) dinyatakan aman dari radioaktif.
Namun, paparan Cesium-137 (Cs-137) terdeteksi di cerobong pabrik pengolahan. Artinya, kontaminasi terjadi selama proses produksi akibat polusi udara dari sekitarnya.
“Dua-duanya kita cek bersama Bapeten radioaktif itu, nggak ada. Lalu di dalam pabrik BMS itu, di cerobong didapetinnya, dan itu berarti dari udara luar. Artinya bahan bakunya nggak ada masalah,” kata Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono.
Kementerian LH pun sudah menghentikan sementara aktifitas di pabrik pengolahan udang di di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten, tersebut.
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah menambahkan pabrik pengolahan udang Indonesia ke dalam daftar import alert setelah menemukan kontaminasi Cs-137 pada kontainer pengiriman di empat pelabuhan AS.
Meskipun kadar radiasi yang terdeteksi masih di bawah ambang batas bahaya FDA, paparan jangka panjang dapat meningkatkan risiko kesehatan.
Ekspor udang Indonesia ke AS ditangguhkan sementara untuk pabrik yang terkontaminasi, dan beberapa produk dikembalikan.
Penulis: Nanda Aria
Editor: Hendra Friana
Masuk tirto.id







































