Menuju konten utama

Pedagang & Jukir ABA Berharap Tetap Beroperasi Sebelum Relokasi

Eks Menara Kopi jadi tempat sementara pedagang dan jukir Abu Bakar Ali. Nantinya mereka akan direlokasi ke Terminal Giwangan.

Pedagang & Jukir ABA Berharap Tetap Beroperasi Sebelum Relokasi
Puluhan Juru parkir dan Ratusan Pedagang TKP ABA saat ikut audiensi dengan pemerintah Kota Yogyakarta di Lantai 2 parkiran pada Kamis, 15 Mei 2025. tirto.id/ Abdul Haris

tirto.id - Para juru parkir atau jukir serta ratusan pedagang di area Abu Bakar Ali (ABA) berharap bisa terus beroperasi sebelum dipindah sementara ke eks Menara Kopi, Kota Baru. Sebab, kebutuhan mereka sangat banyak sehingga tetap perlu beroperasi.

“Kebutuhan kami banyak pak, anak sekolah terus harus mikirin biaya sekolah, kami minta waktu biar punya pegangan,” kata Sumiatun, salah satu pedagang saat meyalurkan aspirasi kepada Pemerintah Kota Yogyakarta di Tempat Khusus Parkir (TKP) Abu Bakar Ali pada Kamis (15/5/2025).

Sumiatun mengaku ikhlas menerima arahan untuk pindah, namun ia menyesalkan karena selama ini hanya mendapat informasi dari media sosial terkait rencana pembongkaran.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, yang hadir di lokasi mengatakan, relokasi akan dilakukan bertahap, perihal kepastian waktu pihaknya akan mengkomunikasikan lebih lanjut dengan pemerintah provinsi.

“Ya secepatnya sambil jalan, kalau ini kan sudah dikontrak untuk dipindah dalam arti pemenang lelang sudah ada. Jatuh tempo waktunya kan ini harus dibongkar sesuai dengan pekerjaan yang sudah dilelangkan provinsi,” kata dia.

Hasto memilih eks Menara Kopi karena lokasi yang tidak terlalu jauh dan bisa di-upgrade untuk berjualan.

“Tidak ada alternatif lain, tempat itu cukup luas kemarin saya sudah cek ke sana. Nanti ada bangunan tua yang nanti akan kita robohkan menjadi tempat parkir yang lebih luas,” kata dia.

Terkait tempat relokasi yang merupakan tanah Sultan Ground itu, Hasto berencana akan menggratiskan selama dua tahun agar pedagang bisa berkembang.

Adapun biaya untuk meng-upgrade Menara Kopi berkisar lebih dari Rp2 miliar yang rencananya dialokasikan melalui dana keistimewaan.

“Harapannya di tempat yang baru mereka bisa tekun, karena kami yakin nasibnya ke depan bisa lebih baik,” kata dia.

Sementara itu, Pengelola TKP ABA, Doni Ruliyanto, juga meminta agar ada regulasi dari pemerintah daerah yang mengatur agar bus pariwisata tidak masuk ke kota terutama di jalur sumbu filosofi melainkan di Terminal Giwangan.

“Nanti semoga jukir dan pedagang ini bisa tertata sewaktu pindah di Giwangan, total ada 72 juru parkir, 23 tim lapangan seperti petugas kebersihan, dan 240 pedagang yang sudah mencari nafkah di sini sejak 2005 dibangun pertama kali,” ungkap Doni.

Pada Selasa, 13 Mei 2025, Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mengirimkan surat pemberitahuan bernomor B/500.11.36/1939/D9 yang berisi penghentian aktivitas perparkiran dan perdagangan di Tempat Khusus Parkir Abu Bakar Ali Yogyakarta mulai 14 Mei 2025.

Menanggapi itu, warga TKP ABA melalui Surat Kesepakatan Warga yang diterima kontributor Tirto di lokasi, mereka bersepakat untuk bersama-sama dipindahkan di Terminal Giwangan dengan berbagai syarat, di antaranya Terminal Giwangan dikelola penuh oleh eks pengelola TKP ABA hingga selama lokasi relokasi sementara di eks Menara Kopi belum siap dan layak, mereka meminta tetap diizinkan untuk terus beroperasi.

Baca juga artikel terkait PENGGUSURAN atau tulisan lainnya dari Abdul Haris

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Abdul Haris
Penulis: Abdul Haris
Editor: Abdul Aziz