Menuju konten utama

PB IDI Dukung KPK Usut Dugaan Korupsi PPDS

PB IDI mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengusut kasus dugaan korupsi pada PPDS.

PB IDI Dukung KPK Usut Dugaan Korupsi PPDS
Pekerja membersihkan gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (25/4/2024). Berdasarkan Transparency International skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia pada tahun 2023 di angka 43 dengan peringkat 115 atau merosot dari tahun sebelumnya di peringkat 110. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nym.

tirto.id - Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengusut kasus dugaan korupsi pada Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).

"Pada prinsipnya kami mendukung upaya-upaya untuk dalam konteks pencegahan tindak pidana korupsi," kata Ketua Umum PB IDI, Moh Adib Khumaidi, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2025).

Dia mengatakan pernah mendapatkan hasil kajian dari Divisi Monitoring KPK terkait dengan kecurangan pada program PPDS ini.

"Jadi, kami pernah juga mendapatkan kajian dari Divisi Monitoring KPK berkaitan pendidikan dokter spesialis," ucap Adib.

Adib mengatakan penelusuran terkait dengan dugaan praktik rasuah ini, akan lebih komprehensif jika melibatkan organisasi profesi dan asosiasi pendidikan.

Dukungan ini, disampaikan oleh Adib usai menyambangi KPK, untuk audiensi dalam rangka mengajak lembaga antirasuah ini, menyamakan persepsi soal fraud pada sektor kesehatan.

"Penyamaan pandangan mengenai fraud atau penggelapan di sektor layanan kesehatan, terutama BPJS perlu segera dilakukan agar tidak merugikan salah satu pihak dan berkeadilan," tutur Adib.

Dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum PB IDI terpilih, Slamet Budiarto, mengatakan pembahasan soal fraud dan mekanisme klarifikasi harus disepakati bersama KPK.

"Jika ini tidak segera diluruskan efeknya akan panjang," kata Slamet.

PB IDI siap untuk bekerja sama dengan KPK dan membantu upaya pemberantasan korupsi di Indonesia, terutama pada sektor kesehatan.

Sementara itu, Wakil Ketua KPK, Ibnu Basuki Widodo, mengucapkan terima kasih kepada PB IDI yang telah berkomitmen untuk aktif berkomunikasi dan membantu upaya pemberantasan korupsi.

Selama 15 tahun terakhir, KPK telah bekerja sama dengan IDI, setidaknya ada 12 tahanan korupsi yang proses pemeriksaan kesehatan sebelum upaya penahannya melibatkan IDI, seperti, Setya Novanto, Lukas Enembe, dan Siman Bahar.

Oleh karena itu, KPK dan IDI sepakat untuk kembali menggelar audiensi sebagai tindak lanjut upaya pencegahan korupsi di sektor kesehatan.

”Banyak hal yang kami catat dari pertemuan ini. Dan, untuk audiensi selanjutnya akan lebih intens bersama Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK, agar kita sama-sama bisa mencapai tujuan mencegah korupsi,” pungkas Ibnu.

Baca juga artikel terkait KPK atau tulisan lainnya dari Auliya Umayna Andani

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Auliya Umayna Andani
Penulis: Auliya Umayna Andani
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama