Menuju konten utama

Panduan Transisi dari JIBOR ke INDONIA yang Harus Disimak Bank

Panduan ini untuk membantu pelaku usaha serta seluruh stakeholder memahami proses reformasi referensi suku bunga rupiah dari JIBOR menuju INDONIA.

Panduan Transisi dari JIBOR ke INDONIA yang Harus Disimak Bank
Refleksi warga antre mendaftar melalui aplikasi untuk pelayanan penukaran uang baru di halaman Gedung Memoribilia Bank Indonesia Muaro, Padang, Sumatera Barat, Selasa (19/3/2024). Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumbar menyiapkan Rp3,6 triliun uang baru layak edar untuk melayani kebutuhan masyarakat saat Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1445 hijriyah yang bisa ditukarkan di 156 titik di provinsi itu. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/rwa.

tirto.id - Bank Indonesia (BI) akan menghentikan secara permanen publikasi Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) terhitung sejak 1 Januari 2026, dan menggantinya dengan acuan suku bunga rupiah yang berbasis transaksi, yaitu Indonesia Overnight Index Average (INDONIA).

Terkait hal itu, National Working Group on Benchmark Reform (NWGBR) yang terdiri dari Kementerian Keuangan, BI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Asosiasi Pelaku Pasar Uang dan Pasar Valas Indonesia (APUVINDO) menerbitkan Panduan Transisi Pengakhiran JIBOR.

“Panduan ini memberikan informasi mengenai latar belakang diskontinuitas JIBOR, timeline transisi JIBOR, dan pedoman persiapan serta rekomendasi transisi JIBOR yang dapat menjadi acuan bagi pelaku pasar,” kata Asisten Gubernur BI, Erwin Haryono, dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (27/9/2024).

Selain itu, panduan ini juga diharapkan dapat mendukung kelancaran proses transisi JIBOR, dan membantu pelaku usaha serta seluruh stakeholder memahami proses reformasi referensi suku bunga rupiah dari JIBOR menuju INDONIA.

Dalam panduan tersebut, NWGBR juga merekomendasikan pelaku pasar yang memiliki eksposur JIBOR untuk melakukan empat langkah utama.

Pertama, mulai menggunakan suku bunga referensi alternatif/Alternative Reference Rate (ARR) berupa INDONIA dan Compounded INDONIA pada kontrak keuangan baru secara bertahap sejak 1 Januari 2025.

Tahapan dilakukan dengan rincian untuk tenor overnight sampai dengan 1 minggu dimulai 1 Januari 2025. Sedangkan untuk tenor 1-3 bulan dimulai 1 April 2025 dan untuk tenor 6 bulan sampai dengan 12 bulan dimulai 1 Juni 2025.

“Membentuk atau melanjutkan tim transisi untuk memastikan kelancaran proses transisi JIBOR,” imbuh Erwin.

Langkah ketiga, perbankan dan stakeholder lainnya di pasar keuangan juga harus memastikan kontrak legacy JIBOR telah memiliki fallback clause language, termasuk melakukan re-papering (addendum kontrak untuk menyepakati perubahan kesepakatan dari perjanjian awal) jika diperlukan.

Fallback clause language adalah klausul yang mengatur mengenai sekiranya terdapat perubahan aturan kesepakatan di sepanjang masa kontrak. Dengan itu, akan ada mekanisme/kesepakatan lanjutan untuk mengakomodasi perubahan dari kesepakatan awal.

“Mengikuti terus perkembangan domestic benchmark reform,” ujar Erwin menyebutkan langkah keempat.

Sementara itu, salah satu komponen pembentuk fallback rate JIBOR adalah spread adjustment, yang merupakan metode penyesuaian atas perbedaan karakteristik risiko antara JIBOR dengan INDONIA.

Perhitungan spread adjustment tiap tenor akan menggunakan data 5 tahun ke belakang sejak trigger date pada tanggal 27 September 2024, dan spread adjustment selanjutnya akan dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada akhir Oktober 2024.

Dalam panduan ini, diatur pula informasi mengenai konvensi fallback rate dan spread adjustment yang dapat dipertimbangkan perbankan dalam menyusun kontrak keuangan baru maupun fallback atas kontrak-kontrak JIBOR yang jatuh tempo, setelah berakhirnya publikasi JIBOR (kontrak legacy JIBOR).

“Informasi dalam panduan disusun berdasarkan hasil diskusi antara anggota NWGBR dengan melibatkan pelaku pasar, dengan mengacu pada rekomendasi dan praktik terbaik di perbankan internasional,” tukas Erwin.

Baca juga artikel terkait SUKU BUNGA atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Irfan Teguh Pribadi