Menuju konten utama
Pemilu Serentak 2024

Palagan Sengit di Jateng: Ambisi Prabowo & Pertaruhan Ganjar

Suara di Jateng menjadi penting bagi Prabowo-Gibran demi menang satu putaran, sementara bagi Ganjar-Mahfud sebagai benteng pertahanan.

Palagan Sengit di Jateng: Ambisi Prabowo & Pertaruhan Ganjar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo blusukan ke Pasar Grogolan di Pekalongan, Jawa Tengah. FOTO/dok. Instagram Ari Dwipayana

tirto.id - Jawa Tengah menjadi salah satu provinsi dengan lumbung suara terbesar ketiga secara nasional. Berdasarkan data KPU, daftar pemilih tetap (DPT) di Jateng adalah 28.289.413 yang tersebar di 117.299 tempat pemungutan suara (TPS) di 35 kabupaten/kota. Maka tak heran bila provinsi ini menjadi battleground bagi para capres-cawapres yang berlaga di Pilpres 2024.

Berdasarkan data yang dirilis sejumlah lembaga survei, pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD unggul dibandingkan paslon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Meski demikian, secara nasional paslon nomor urut 2 masih lebih tinggi.

Misalnya dalam survei Indikator Politik Indonesia [PDF], elektabilitas Prabowo-Gibran tercatat 46,7 persen, disusul Ganjar-Mahfud sebesar 24,5 persen dan Anies-Cak Imin 21 persen. Survei ini melibatkan 1.217 responden dengan margin of error 2,9 persen yang dilakukan pada 23-24 Desember 2023.

Secara umum, berdasarkan hasil survei Indikator ini, Prabowo-Gibran unggul di mayoritas daerah, kecuali Jawa Tengah. Sementara Anies-Muhaimin bersaing di Sumatera, Banten, Jakarta, dan Sulawesi. Sedangkan Ganjar-Mahfud berkuasa di Jateng-DIY dan mampu bersaing di Bali-Nusa, Jawa Timur, Kalimantan, dan Maluku-Papua.

Meski demikian, Prabowo-Gibran masih sulit untuk menang satu putaran. Analis politik dari Universitas Telkom, Dedi Kurnia Syah, menilai elektabilitas capres-cawapres saat ini sudah merata dan publik mengenal para kandidat lebih dari 90 persen. Karena itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) ini sebut, pilpres diprediksi akan terjadi dua putaran.

“Tingkat ketidaktahuan publik pada kandidat hanya sisanya di bawah 1 persen, dan kelompok yang belum tentukan pilihan juga tinggal 13,3 persen (berdasarkan survei IPO yang akan dipublikasikan), ini artinya secara umum sudah stabil, dan belum ada satu pun yang sentuh elektabilitas di atas 45 persen, maka dua putaran masih jauh lebih mungkin dibanding satu putaran,” kata Dedi, Rabu (3/1/2024).

Salah satu cara agar potensi Prabowo-Gibran opsi satu putaran tetap terbuka, maka menaikkan elektabilitas mereka di Jawa Tengah menjadi keharusan. Namun, hal ini tidak mudah mengingat suara PDIP di Jateng sangat dominan serta menjadi pertahanan terakhir Ganjar-Mahfud di kandang banteng.

Karena itu, belakangan ini Jokowi kerap blusukan ke sejumlah wilayah di Jawa Tengah. Meski kehadiran Jokowi dibalut dengan dalih kunjungan kerja, tapi pengamat politik dari Unair, Hari Fitriyanto, menilai hal itu sarat dengan pesan politik.

“Jadi saya kira Jawa Tengah mau tidak mau kalau target satu putaran harus di-intercept oleh TKN atau Prabowo-Gibran,” kata Hari, Jumat (5/1/2024).

Menarget Suara di Jawa Tengah

Hari menilai, Prabowo-Gibran kalah di Jawa Tengah karena provinsi ini merupakan basis PDIP dan Ganjar pernah menjabat sebagai gubernur dua periode. Karena itu, kubu Ganjar-Mahfud pasti mempertahankan mati-matian basis massa di Jateng sambil memperluas suara mereka di wilayah yang masih bersaing ketat, seperti Jawa Timur.

“Hari ini kalau kita lihat peta kekuatan, benteng pertahanan terakhir dari Ganjar-Mahfud itu ada di Jawa Tengah, mereka akan mencoba mempertahankan suara di situ dan selebihnya di Jawa Barat, Jawa Timur, dan juga beberapa daerah lain, itu hanya sebagai pertarungan untuk menambah suara dari lumbung suara yang ada di Jawa Tengah,” kata Hari.

Hari juga mengatakan, kunjungan kerja Jokowi bisa diasosiasikan sebagai upaya meningkatkan kemenangan calon yang didukung Jokowi. Ia menilai, Jokowi effect masih bisa memengaruhi publik dalam menentukan pilihan. Oleh karena itu, Jokowi bergerak di Jateng demi mengerek elektabilitas putra sulungnya.

Jika dikorelasikan antara hasil survei dan kemungkinan peningkatan elektabilitas Prabowo-Gibran, maka hal itu dapat dibilang masuk akal. Dalam catatan Tirto, angka elektabilitas Prabowo-Gibran kalah di Jateng dibandingkan Ganjar-Mahfud.

Salah satunya tercermin dalam survei yang dilakukan Centre for Strategic and International Studies (CSIS). Survei yang melibatkan 1.300 responden di 34 provinsi dengan margin of error 2,7 persen ini, menempatkan Prabowo-Gibran di urutas teratas, yaitu 43,7 persen. Sementara Anies-Cak Imin 26,1 persen dan Ganjar-Mahfud hanya 19,4 persen.

Akan tetapi, Prabowo-Gibran kalah dari paslon Ganjar-Mahfud di Jateng dan DI Yogyakarta. Paslon nomor urut 3 ini menempati urutan teratas dengan mengantongi 43,5 persen suara, sementara Prabowo-Gibran 36,5 persen dan Anies-Muhaimin 13 persen.

Data yang sama juga dirilis Indikator Politik. Elektabilitas paslon Ganjar-Mahfud di di Jawa Tengah dan DIY tercatat 44,9 persen berdasarkan 15,3 persen dari total responden. Disusul Prabowo-Gibran di peringkat kedua dengan 36,6 persen dan Anies-Muhaimin di 12,3 persen.

Dalam survei yang lebih spesifik, khusus memotret Jawa Tengah yang dilakukan lembaga riset Aksara Research and Consulting juga sama. Elektabilitas Ganjar-Mahfud di Jateng adalah yang tertinggi dengan angka 38,2 persen, disusul Prabowo-Gibran 27,3 persen dan Anies-Muhaimin 7,1 persen.

Intensitas Kunjungan Jokowi & Ganjar ke Jateng

Dalam beberapa hari terakhir, Presiden Jokowi tercatat melakukan serangkaian kunjungan kerja di Jawa Tengah pada awal 2024 ini. Selain menghabiskan malam tahun baru di Solo, Jokowi melakukan rangkaian kegiatan kunjungan kerja di Jateng.

Pada 2 Januari 2024 misal, Jokowi kunker ke Purworejo. Selain itu, secara marathon, Jokowi menyerahkan sertipikat tanah di Cilacap dan Banyumas sambil bertemu petani dan meninjau proyek.

Jokowi juga sempat berbelanja di Supermall Purwokerto bersama sejumlah menteri, antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono; Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman; dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. Saati itu, Jokowi berkeliling di pusat perbelanjaan dan menyapa para pengunjung.

Kemudian, pada 3 Januari, Jokowi melanjutkan kegiatan di Jawa Tengah. Ia meresmikan groundbreaking Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Jokowi lalu bertemu petani di Banyumas.

Jokowi lantas melakukan kegiatan ke Tegal dengan bertemu pegawai PT Tong Tji Tea Indonesia, lalu meninjau stok beras dan memberikan bantuan cadangan beras pemerintah. Ia juga langsung menuju ke Brebes dan ikut panen bawang bersama petani di daerah itu.

Di sisi lain, Ganjar juga melakukan sejumlah kegiatan di Jawa Tengah, meski tidak beruntun dengan jadwal Jokowi. Berdasarkan catatan dari agenda TPN Ganjar-Mahfud, capres nomor urut 3 itu berada di Jawa Tengah sejak 26 Desember 2023.

Ganjar mengunjungi Sukoharjo pada 26 Desember 2023 dan Klaten pada 27 Desember 2023. Ia sempat ke Jakarta pada 28 Desember, tetapi langsung ke Wonogiri, Surakarta, dan Boyolali pada 29 Desember 2023. Lalu, pada 31 Desember 2023, Ganjar melakukan safari politik ke Purwokerto dan Semarang.

Di awal 2024, Ganjar berada di Semarang. Lalu, pada 2 Januari 2024, Ganjar sempat ke Jakarta dengan berziarah ke makam Bung Hatta. Namun, ia kembali ke Jawa Tengah dengan berjalan ke daerah Demak dan Jepara. Pada 3 Januari, Ganjar kembali lagi ke Jakarta. Lalu, Ganjar ke Blora dan Rembang pada 4 Januari 2024.

Lantas, mengapa Prabowo-Gibran juga perlu memenangkan Jawa Tengah meski sudah unggul di banyak daerah? Menurut Hari, Prabowo-Gibran penting merebut Jawa Tengah agar bisa memenangkan satu putaran.

Sebab, kata Hari, Prabowo-Gibran memang menang di berbagai daerah, tetapi tidak memiliki basis massa. Ia mencontohkan Jawa Barat merupakan basis PKS karena mantan gubernur Jawa Barat dua periode dari PKS; Jawa Tengah basis PDIP; dan Jawa Timur merupakan basis PDIP dan PKB.

Di sisi lain, kata Hari, Anies Baswedan juga kuat di DKI Jakarta dan sekitar Banten karena pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Karena itu, salah satu cara yang harus dilakukan Prabowo-Gibran adalah mepet suara Ganjar di Jateng dan mempertebal suara di daerah yang sudah unggul.

“Kalau target itu satu putaran, Prabowo harus mendapatkan dukungan 50 plus 1 [persen] dan itu harus menjadi total politik, semacam total football,” kata Hari.

Hari mengakui, Prabowo-Gibran kini punya kekuatan di Jawa Barat dan Jawa Timur. Namun, kata dia, Prabowo tetap perlu menguasai semua Pulau Jawa untuk memastikan kemenangan satu putaran.

Respons Istana dan Parpol Pendukung

Sementara itu, Ketua Dewan Pengarah TKN Prabowo-Gibran, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa aksi blusukan Jokowi tidak berkaitan dengan upaya mereka meningkatkan elektabilitas Prabowo-Gibran di Jawa Tengah. Ia mengklaim, kegiatan Jokowi di Jateng murni atas kebiasaan mantan Wali Kota Solo itu.

“Kalau Pak Presiden memang sering keliling. Jadi enggak hanya ke Jawa Tengah,” kata Airlangga, Jumat (5/1/2024).

Ketua Umum DPP Partai Golkar ini menegaskan, kegiatan Jokowi tidak ada hubungan dengan TKN Prabowo-Gibran. “Enggak ada, enggak ada,” tegas Airlangga.

Hal senada diungkapkan Koordinator Stafsus Presiden Jokowi, Ari Dwipayana. Ia menegaskan bahwa kunjungan kerja Jokowi di Jawa Tengah tidak ada kaitan dengan politik. Menurut Ari, kunjungan kerja Jokowi murni kepentingan negara.

“Tidak ada makna lain dan teman-teman media pasti juga sudah bisa mengetahui karena kunker itu bisa diakses secara terbuka, apa yang disampaikan oleh presiden, apa dialog yang terjadi dengan masyarakat dan teman-teman juga bisa secara terbuka melihatnya,” kata Ari di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Jumat (5/1/2024).

Ari mengaku senang banyak capres mulai ikut blusukan sebagaimana gaya khusus Jokowi. Ia menilai, aksi blusukan penting untuk membuat pemimpin mengetahui permasalahan.

Akan tetapi, Ari menegaskan, kunjungan kerja Jokowi sudah diatur sejak lama. Ia mengatakan, kunker itu harus diawali dengan permohonan dari pemerintah daerah atau organisasi masyarakat. Kemudian dikelola oleh Kementerian Sekretariat Negara dan dilanjutkan dengan survei daerah begitu disetujui. Kemudian ada rapat koordinasi sebelum kegiatan dilakukan.

“Jadi kunker presiden itu tidak sederhana, ada prosesnya yang tidak satu hari dua hari, ada proses panjang karena ini menyangkut tentang protokoler, menyangkut tentang lokasi acara, dan satu lagi soal keamanan. Jadi mempersiapkan kunker pasti direncanakan jauh-jauh hari dan itu mempertimbangkan berbagai macam aspek,” kata Ari.

Di sisi lain, kegiatan kampanye lebih fleksibel. Ia juga tidak memungkiri ada potensi kegiatan kunjungan kerja beririsan dengan kegiatan kampanye, apalagi wilayah kampanye dengan kunjungan kerja presiden sama, yakni sama-sama di wilayah Indonesia.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz