Menuju konten utama

Fenomena Paslon Live TikTok, Seberapa Dampak Elektabilitasnya?

Live TikTok menjadi medium baru yang kini tengah dieksplorasi para capres dan cawapres untuk alat kampanye di media sosial.

Fenomena Paslon Live TikTok, Seberapa Dampak Elektabilitasnya?
Fenomena Paslon Live TikTok. (TikTok/fid_fin)

tirto.id - Jagad media sosial, salah satunya TikTok mulai dilirik oleh para pasangan calon (paslon) capres-cawapres untuk mendekati pemilih terutama para pemilih muda. Terkini, calon wakil presiden nomor urut tiga Mahfud MD mulai live TikTok jelang malam Tahun Baru 2024 lalu. Ketika live di medsos tersebut, Mahfud mengajak publik untuk menjadikan tahun 2024 lebih baik daripada 2023.

"Harus dan harus, tahun 2024 harus menjadi lebih baik dari tahun 2023," kata Mahfud lewat akun TikToknya, Minggu (31/12/2023).

Mahfud berbicara soal kasus Sambo, kasus korupsi hingga upaya penegakan hukum di Indonesia. Salah satu yang dibahas adalah soal kasus korupsi Indosurya.

"Ada dulu kasus Indosurya, kasus Indosurya, kasus korupsi naik kasasi. Kalau betul ini dibebaskan kami akan tuntut lagi dari berbagai daerah karena kasus banyak di berbagai tempat," kata Mahfud.

Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Andika Perkasa mengakui bahwa kegiatan live TikTok yang dilakukan cawapres mereka Mahfud MD adalah hasil diskusi internal TKN demi meraup suara pemilih. Ia tidak memungkiri upaya Mahfud melakukan live TikTok sebagai strategi meraup suara.

"Jadi menurut saya, itu salah satu strategi yang memang dilihat oleh baik Mas Karania sebagai deputi kanal media maupun Mas Syafril Nasution sebagai Deputi Komunikasi 360 untuk memaksimalkan suara Mas Ganjar Pak Mahfud ini reaching out seluas-luasnya," kata Andika di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta, Senin (1/1/2024).

Cawapres nomor urut tiga Mahfud MD sebelumnya terekam melakukan live TikTok pada jelang malam Tahun Baru. Mahfud juga sempat berdiskusi dengan netizen lewat akun Tiktoknya.

Andika pun memastikan aksi tersebut juga berupaya merebut suara pemilih muda. "Oh iya harus harus," kata Andika.

Para paslon membidik aktivasi di platform media sosial untuk meraup suara dari anak muda. Menurut surveiTirto bersama Jakpat menunjukkan, dari 1.005 responden yang menggunakan media sosial untuk mencari informasi politik, platform media sosial yang paling banyak digunakan adalah Instagram.

Setidaknya ada 71 persen responden yang mengaku menggunakan Instagram untuk mendapat informasi seputar politik. Platform lain yang cenderung sama kuat sebagai sarana penyuplai informasi politik anak muda, yakni TikTok, YouTube, dan Twitter.

Live TikTok Dilirik Capres

Deputi Kanal Media TPN Ganjar-Mahfud Karania Daharmasaputra menegaskan bahwa aksi Mahfud live TikTok tidak meniru paslon lain. Salah satunya paslon nomor urut satu Anies Baswedan yang akhir-akhir ini juga sering live di platform yang sama. Ia menilai, Ganjar sudah lebih dulu melakukan live daripada Anies.

"Seperti yang tadi saya bilang itu kalau mas Ganjar kan sebetulnya sudah duluan. Mas Ganjar sudah live TikTok, IG sudah duluan, Mas Alam sudah duluan. Prof Mahfud itu sebetulnya sudah mau mulai itu pas kamu cek di IG pas ada Prof Mahfud ini, yang Prof Mahfud di pesantren apa tuh. Waktu itu sudah mau mulai. sudah mau mulai cuma nggak ada sinyal," kata Karania di lokasi sama.

Karania mengatakan, kegiatan live di media sosial dilakukan Mahfud untuk meraih segmen pemilih di masing-masing platform. Ia mengatakan setiap platform punya segmen pemilih masing-masing.

TPN menekankan Ganjar dan Mahfud ingin menjelaskan kepada segmen anak muda. Ia pun tidak memungkiri aksi tersebut sebagai upaya menghadapi pemilu dua putaran.

"Memang sejak awal kita kan melihat semua segmen penting. Semua segmen ada media platform sendiri-sendiri lah. Nah, kalau yang buat Gen Z dan milenial of course sosial media penting dan saya kira TikTok juga salah satu yang terpenting ya. Karena itu tentu kita memanfaatkan semua channel yang disesuaikan dengan segmen, media behaviour dan media habit-nya masing-masing," jelas Karania.

Selain Mahfud, capres nomor urut satu Anies Baswedan juga melakukan live di TikTok. Saat live Tiktok Jumat (29/12/2023) lalu, Anies mendapat respons positif dari netizen, salah satunya netizen kelompok pecinta K-Pop. Beberapa momen pun menjadi perhatian mulai dari ketidakmampuan Anies mematikan live hingga mengaktifkan filter.

Kampanye Mahfud MD di kampung nelayan Banyuwangi

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD (tengah) menyalami pendukungnya saat berkampanye di hadapan masyarakat nelayan dan petani di Tembokrejo, Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (29/12/2023). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/nym.

Juru Bicara Timnas AMIN Surya Tjandra pun mengakui bahwa penggunaan TikTok berawal dari respons mereka atas keinginan publik. Ia pun mengaku Anies tidak banyak persiapan ketika live di TikTok.

"Penggunaan Tiktok lebih merespons dorongan publik awalnya, tetapi kemudian kami melihat Pak Anies memang cukup alamiah meski tidak banyak juga persiapannya, dan pada saat awal malah beliau sendiri yang live di saat senggang tanpa didampingi," kata Surya Tjandra kepada Tirto, Selasa (2/1/2023).

Surya yakin, aksi TikTok Live Anies akan membuat warganet mempercayai mereka. Ia menilai, netizen Indonesia, terutama pengguna Tiktok yang banyak anak muda berhak mendapatkan informasi yang akurat terkait capresnya, serta visi misi dan programnya.

"Bukan sekadar pencitraan, tetapi tetap fokus pada kampanye yang rasional berbasis data, sebagaimana dilakukan sejauh ini," kata Surya Tjandra.

Politikus Nasdem ini pun menekankan, live TikTok saat ini adalah upaya kampanye mereka untuk meningkatkan suara pemilih. Ia yakin program ini akan sama seperti Slepet Imin maupun Desak Anies yang kini diterima publik.

"Semua strategi kampanye yang bisa membangkitkan akal sehat rasanya akan terus dilanjutkan oleh AMIN, sekarang malah ada tambahan "Slepet Imin" yang mirip dengan "Desak Anies", kami berharap rakyat merespons positif pada saat hari pencoblosan nanti," kata Surya Tjandra.

Deklarasi petani dukung Prabowo-Gibran di Kudus

Sejumlah petani mengikuti deklarasi mendukung calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto di Desa Kirig, Mejobo, Kudus, Jawa Tengah, Minggu (31/12/2023).ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/rwa.

Sementara itu, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Viva Yoga Mauladi menegaskan bahwa Prabowo-Gibran juga akan berkampanye digital dalam waktu dekat. Ia pun mengaku capres-cawapresnya juga akan live dalam waktu dekat.

"Kampanye digital melalui medsos akan kita gunakan semuanya. Nanti kita juga akan live di beberapa platform medsos IG, TikTok, Facebook gitu ya," kata Viva kepada Tirto, Selasa (2/1/2024).

Pria yang juga Waketum PAN ini yakin suara Prabowo-Gibran tidak akan terpengaruh akibat aksi TikTok Live para paslon lain. Ia menilai, Prabowo-Gibran sudah dikenal lewat TikTok dan kerap disinggung (di-mention) dalam beragam kegiatan. Ia yakin suaranya akan tetap tinggi meskipun bermain di wilayah yang sama.

"Elektabilitas Prabowo-Gibran kan paling tinggi kalau capres cawapres lain live di medsos terutama di TikTok ya kita akan live di TikTok juga ya kan biar sama semuanya," kata Viva.

Seberapa Besar Pengaruh Elektoral di TikTok Live?

Analis politik dari Universitas Padjajaran Kunto Adi Wibowo menilai bahwa penggunaan TikTok untuk kampanye, apalagi dengan cara live tidak lepas dari posisi TikTok sebagai ekosistem digital anak muda saat ini. Oleh karena itu, paslon harus masuk ke TikTok untuk meraup suara.

"TikTok itu sekarang istilahnya kayak ekosistem informasi yang paling besar digunakan oleh anak muda di Indonesia ya di TikTok. Jadi kalau mau dapat anak muda ya masuk ke ekosistemnya dan salah satunya ya yang paling besar tadi adalah TikTok," kata Kunto, Selasa (2/1/2024).

Kunto menilai, fenomena kampanye paslon di media sosial sudah berulang dalam bentuk berbeda-beda. Pada tahun 2014, publik gandrung dengan Facebook (FB) sehingga parpol berusaha meraup suara via FB. Lalu pada 2019, publik lebih tertarik dengan Instagram (IG) sehingga upaya mencari suara dengan IG. Ia pun menilai, TikTok berbeda dengan IG saat ini karena pengguna TikTok lebih banyak.

"IG udah last pemilu. Sudah pemilu yang lalu. Yang punya IG pun kebanyakan punya TikTok sehingga hari ini TikTok yang menjadi besar, ini masalah bagaimana platform yang menjadi dominan di suatu masa yang mungkin nanti masa pemilu ke depan ganti lagi platformnya," kata Kunto.

Lantas, mengapa harus dengan cara live? Kunto menilai, aksi paslon live di media sosial akan membuat publik melihat langsung karakter paslon secara langsung. Mereka pun bisa berinteraksi langsung dengan capres-cawapresnya. Dengan demikian, pemilih muda bisa mengetahui karakter dan kepribadian capres-cawapresnya.

Kunto pun yakin, aksi Live TikTok para kandidat saat ini akan membawa pengaruh elektoral. Ia memperkirakan, live TikTok Anies mempengaruhi narasi Gemoy Prabowo-Gibran yang dibangun saat ini lewat para influencer. Ia pun yakin, live TikTok Mahfud juga akan membawa pengaruh.

Namun, hasil dan besaran pengaruh pada elektabilitas tergantung pada hasil survei walaupun ada pengaruh elektoral. Ia menilai, pengaruh elektabilitas baru akan terlihat jika berhasil masuk pada komunitas dengan basis tertentu.

"Kalau ketika bisa meraih komunitas yang oke, yang benar, yang punya engagement besar, yang akhirnya mereka loyal ya mereka bisa mencapai itu dan besar untuk mendapatkan elektabilitas yang lebih besar lagi," kata Kunto yang mantan Direktur Eksekutif Lembaga KedaiKopi.

Sementara itu, analis komunikasi politik dari Universitas Multimedia Nusantara Silvanus Alvin mengakui bahwa Live TikTok adalah medium baru yang kini tengah dieksplorasi paslon. Hal ini tidak lepas dari posisi TikTok bagi para Generasi Z (Gen Z).

"Jadi memang TikTok live patut diakui sebagai medium baru yang di eksplor oleh politisi. Nah, tiap medsos itu punya pasarnya masing-masing. Dalam hal ini TikTok memang lebih menyasar pada pasar anak muda khususnya generasi milenial yang muda dan para Gen Z yang bisa menggunakan hak pilihnya," kata Alvin, Selasa (2/1/2024).

Alvin menuturkan, Live TikTok telah berhasil menjadi alat kampanye. Salah satunya adalah Presiden AS Joe Biden yang menggunakan TikTok live sebagai alat kepentingan kampanyenya untuk meraih anak muda. Ia pun menduga, penggunaan live secara terus-menerus akan membawa dampak positif bagi keterpilihan paslon.

"Penggunaan terus-menerus live TikTok dalam kampanye dapat membangun hubungan yang lebih dekat dengan pemilih muda, meningkatkan eksposur, dan mendukung kepercayaan. Selain itu, Tiktok live bukankah media pers yang punya framing atau agenda setting sehingga politisi bisa bebas mendiseminasikan narasi politiknya," kata Alvin.

Alvin melihat, tim sudah berhitung sedemikian rupa tentang algoritma TikTok sehingga bisa menyampaikan konten sesuai preferensi mereka. Namun, saat dikonfimasi soal elektabilitas, ia menilai, elektabilitas kandidat akan tergerus kalau menyampaikan pesan negatif.

"Soal pihak mana yang tergerus bisa saja terjadi manakala ada paslon yang ketika live menyampaikan kampanye negatif ke paslon lainnya," kata Alvin.

Mahfud MD, Gibran Rakabuming Raka dan Muhaimin Iskandar

Mahfud MD, Gibran Rakabuming Raka dan Muhaimin Iskandar mengakat tangan bersama usai debat kedua cawapres 2024 di lokasi debat kedua, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Youtube/KPU RI

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri