Menuju konten utama

OJK Terima 44.887 Aduan terkait Kasus Penipuan Jual Beli Online

Penipuan yang mengaku pihak lain atau fake call menempati posisi kedua terbesar dengan 24.723 laporan atau 10,4 persen.

OJK Terima 44.887 Aduan terkait Kasus Penipuan Jual Beli Online
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi. ANTARA FOTO/Aji Styawan/tom.

tirto.id - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, membeberkan sejumlah kasus penipuan yang marak terjadi di masyarakat. Salah satu kasus penipuan paling terbesar hingga akhir Agustus ini adalah terkait transaksi jual beli online.

"Penipuan transaksi belanja online atau jual-beli online ini ada 44.877 laporan sekitar 8 16,8 persen dari total aduan yang kita terima," ujar wanita akrab disapa Kiki, dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK Agustus 2025 secara daring, Kamis (4/9/2025).

Tak hanya iu, jenis penipuan yang mengaku pihak lain atau fake call menempati posisi kedua terbesar dengan 24.723 laporan atau 10,4 persen. Diikuti penipuan investasi atau penawaran kerja.

"Ini banyak kena anak-anak muda, dan kemudian penipuan mendapatkan hadiah," jelas dia.

Jenis lainnya, lanjut Kiki, yakni seperti penipuan melalui media sosial, phishing, social enginring, pinjaman online fiktif dan juga lain-lain.

"Jadi kami terus menghimbau kepada masyarakat selalu mengedepankan legal dan logisnya. Jadi pertama harus cek legalitasnya dan kedua logis atau enggak setiap penawaran ya," jelas dia.

"Jadi misalnya tiba-tiba kok menawarkan uang, hadiah dan lain-lain ini juga kami menghimbau masyarakat untuk terus waspada," sambung dia.

Sebelumnya, sebanyak 339 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Kamboja ditangkap oleh otoritas setempat dalam operasi pemberantasan aktivitas kejahatan penipuan daring (online scam).

Menteri Senior dan Kepala Sekretariat Committee to Combat Online Scams (CCOS) Kamboja, Chhay Sinarith, mengatakan operasi ini dilakukan serentak di 15 provinsi di Kamboja sejak 14 Juli 2025.

Operasi ini berhasil menjaring 2.780 orang, termasuk warga negara asing dari Tiongkok, Vietnam, Bangladesh, Korea Selatan, Pakistan, dan lainnya.

Baca juga artikel terkait OJK atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Insider
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Dwi Aditya Putra