Menuju konten utama
Pendidikan Kewarganegaraan

Nilai-Nilai Pancasila di Zaman Kerajaan bagi Bangsa Indonesia

Nilai-nilai Pancasila pada masa kerajaan Nusantara, yakni kerajaan Kutai, Sriwijaya dan Majapahit dapat Anda simak dalam artikel berikut ini.

Nilai-Nilai Pancasila di Zaman Kerajaan bagi Bangsa Indonesia
Ilustrasi Nilai-nilai Pancasila pada masa kerajaan Nusantara. tirto.id/Fuad

tirto.id - Nilai-nilai Pancasila pada masa kerajaan Nusantara telah mengakar dan menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini. Pancasila berkembang mengikuti perkembangan masyarakat Indonesia yang kian berubah.

Pancasila dianggap menjadi pandangan hidup masyarakat Indonesia. Pernyataan ini ditulis karena dalam Pancasila terdapat gagasan dasar mengenai wujud kehidupan yang didambakan dan dianggap baik.

Pancasila merupakan kumpulan nilai yang disusun sebagai dasar negara Indonesia. Ajaran Pancasila sudah dikenal sejak zaman kerajaan. Bentuk Pancasila itu sendiri terdiri dari lima konsep atau prinsip.

Nilai-nilai Pancasila pada Zaman Kerajaan

Terdapat beberapa kerajaan di Indonesia (dahulu bernama Nusantara) yang sudah mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan. Kerajaan-kerajaan tersebut meliputi Kutai, Sriwijaya, dan Majapahit.

Apa hubungan kelahiran Pancasila dengan zaman kerajaan, sebenarnya sudah tercermin dalam nilai-nilai dasar kehidupan masyarakat Indonesia. Terdapat konsep-konsep zaman kerajaan yang sejalan dengan Pancasila, seperti proses hubungan bermasyarakat, beragama, dan bernegara.

Berikut ialah deskripsimengenai nilai-nilai Pancasila pada masa kerajaan nusantara, simak selengkapnya di bawah ini:

1. Kerajaan Kutai

Berdasarkan catatan Ida Sugiarti dkk. dalam Modul Pendidikan Pancasila (2020, hlm. 28), Kutai Mulawarman dahulu kala hidup dengan mencerminkan nilai sosial, politik, serta ketuhanan.

Ketiga aspek ini dicerminkan melalui pengadaan “Kenduri”, yaitu memberi sedekah pada para Brahmana.

Raja yang melaksanakan upacara ini adalah Raja Mulawarman. Sebagai bentuk balas kasih kepada Mulawarman, para Brahmana akhirnya memberikan persembahan kepada raja tersebut yang berwujud “Prasasti Yupa”.

Selengkapnya, berikut ini tiga nilai Pancasila yang dicerminkan oleh Kerajaan Kutai:

  1. Ketuhanan: Beragama Hindu.
  2. Kerakyatan: Rakyat Kutai makmur.
  3. Persatuan: Punya wilayah seluas Kalimantan Timur di bawah pemerintahannya.

2. Kerajaan Sriwijaya

Pada masa kejayaannya, Sriwijaya pernah memiliki wilayah meliputi Sumatera, sebagian Pulau Jawa, Semenanjung Malaka, dan beberapa daerah lain di sekitarnya.

Kendati wilayah kerajaannya luas, namun Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan yang teratur. Kerajaan Sriwijaya kerap kali menerapkan nilai-nilai Pancasila pada masa kerajaan Nusantara.

Dalam kehidupan ekonomi misalnya, Sriwijaya berupaya menyatukan pengrajin, pedagang, dan pegawai raja. Dengan adanya pegawai raja dan persatuan akses dagangan ini, masyarakat jadi memiliki efektivitas ketika ingin melakukan transaksi.

Selain nilai persatuan di atas, berikut ini nilai-nilai Pancasila pada masa kerajaan Sriwijaya, simak selengkapnya berikut ini:

  1. Ketuhanan: Menjadi pusat pengajaran agama Buddha di kawasan Asia Tenggara.
  2. Kemanusiaan: Mempunyai sikap terbuka kepada pendatang tanpa pandang bulu.
  3. Persatuan: Menyatukan pedagang, pengrajin, dan pengawas (pegawai raja).
  4. Kerakyatan: Kehidupan masyarakat sejahtera.
  5. Keadilan: Bercampur baur tanpa memandang latar belakang seseorang.

3. Kerajaan Majapahit

Selain Kutai dan Sriwijaya, Majapahit juga menjadi salah satu kerajaan yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila pada masa kerajaan Nusantara.

Kerajaan ini pernah memiliki wilayah kuasa mencakup sebagian besar pantai Nusantara, Vietnam Selatan, hingga Barat Papua.

Ketika Majapahit menjalankan kehidupan kerajaannya, orang-orang hidup rukun meski agama mereka berbeda, yakni Hindu dan Buddha. Dengan begitu, unsur persatuan dalam Pancasila terlihat ketika melihat kasus tersebut.

Berikut ialah nilai-nilai Pancasila pada masa kerajaan Majapahit, simak selengkapnya:

  1. Ketuhanan: Hindu-Buddha hidup bersama dan rukun.
  2. Kemanusiaan: Hayam Wuruk memiliki relasi baik dengan Kerajaan Tiongkok, Kamboja, dan Champa.
  3. Persatuan: Kebersamaan terwujud ketika dua agama berbeda bersatu dalam satu pemerintahan dan dapat hidup damai.
  4. Kerakyatan: Adanya profesi khusus di kerajaan yang memberikan arahan musyawarah.
Tirto telah merangkum sejumlah informasi penting mengenai Materi Ajar. Yuk, cek artikel selengkapnya dengan klik tautan di bawah ini!

Kumpulan Artikel Materi Ajar

Baca juga artikel terkait PENDIDIKAN atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Edusains
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Maria Ulfa
Penyelaras: Indyra Yasmin