Menuju konten utama

Mitigasi-Evakuasi Korban Topan Ragasa & Situasi Terkini

Update mitigasi dan evakuasi Topan Ragasa di Taiwan. Simak situasi terkini Topan Ragasa yang juga menerjang wilayah Hong Kong.

Mitigasi-Evakuasi Korban Topan Ragasa & Situasi Terkini
Ombak menerjang saat Topan Super Ragasa mendekati kawasan permukiman Heng Fa Chuen di Hong Kong pada 23 September 2025. Hong Kong dan sebagian wilayah Tiongkok selatan terhenti pada malam hari tanggal 23 September ketika Topan Super Ragasa mendekat dengan angin kencang dan hujan deras, memaksa otoritas Tiongkok untuk menutup sekolah dan bisnis di setidaknya 10 kota. AFP/ Leung Man Hei

tirto.id - Topan Ragasa melanda Taiwan dan wilayah di sekitarnya pada Rabu (24/9/2025). Berdasarkan situasi terkini, mitigasi dan evakuasi korban masih dilakukan di wilayah terdampak.

Melanda kawasan Asia selatan sejak awal pekan ini, Taiwan menjadi salah satu negara yang paling terdampak siklon terbesar tahun ini itu.

Di Taiwan, jumlah korban jiwa akibat bencana terkait topan Ragasa mencapai belasan jiwa sementara puluhan lainnya terluka.

Per Rabu malam, Ragasa telah berangsur meninggalkan wilayah Taiwan dan kini bergerak ke wilayah Cina sebelah selatan. Pergerakan Ragasa tersebut kemudian membuat evakuasi dini dilakukan di wilayah Cina sebelah selatan.

Dilansir dari NHK, sebanyak 1,8 juta orang di Provinsi Guangdong, Cina telah dievakuasi sejak Selasa (23/9). Seturut Xinhua, Ragasa mulai melanda wilayah Guangdong pada Rabu sore sekitar pukul 17.00 waktu setempat.

Mitigasi-Evakuasi Korban Topan Ragasa

Lokasi jatuhnya korban topan Ragasa terbanyak di Taiwan terjadi di wilayah Kota Guangfu, Hualien. Hal ini dikarenakan meluapnya danau akibat runtuhnya bendungan alami di sekitar sana.

Meluapnya air danau akibat hujan deras selama topan Ragasa tersebut kemudian memicu banjir yang merusak fasilitas umum dan rumah warga.

Melansir Antara, banyak korban di wilayah tersebut terdiri dari warga lanjut usia. Menurut dinas pemadam kebakaran setempat, para korban itu diduga tidak sempat mengungsi sebelum banjir menerjang.

Pemerintah Taiwan kini mengerahkan pemadam kebakaran hingga pasukan militer untuk melakukan mitigasi dan evakuasi di kawasan Hualien itu.

Diberitakan CNA, kini lebih dari 4.800 penduduk Taiwan di wilayah Guangfu, Fenglin, dan Wanrong telah dievakuasi ke tempat penampungan.

Menurut Badan Meteorologi Taiwan (CWA), curah hujan di wilayah Guanfu kini telah mereda, namun masyarakat setempat masih diimbau untuk mewaspadai adanya tanah longsor yang mungkin terjadi.

Sementara itu, warga negara Indonesia (WNI) di wilayah terdampak topan Ragasa kini diminta terus waspada dan mematuhi peringatan yang dikeluarkan otoritas setempat.

Untuk wilayah Hong Kong dan Makau, misalnya, KJRI Hong Kong mengimbau agar WNI di sana terus waspada dan melaporkan setiap keadaan darurat melalui hotline KJRI maupun layanan darurat lokal.

Update Jumlah Korban Topan Ragasa

Jumlah korban jiwa di Taiwan akibat bencana terkait topan Ragasa kini tercatat sebanyak 17 jiwa.

Menurut Pusat Operasi Darurat Taiwan (CEOC), bencana terkait Ragasa juga menyebabkan 32 orang mengalami luka dan 17 orang tewas hingga Rabu pukul 17.00 waktu setempat.

Sementara itu, di Hong Kong, dilaporkan ada 90 orang yang terluka akibat dampak topan tersebut. Status peringatan topan di Hong Kong sendiri telah diturunkan dari angka 8 ke angka 3 pada Rabu.

Meskipun kekuatan topan diharapkan menurun, namun imbauan waspada masih digaungkan otoritas setempat karena masih adanya angin kencang yang melanda di Hong Kong.

Sedangkan di Filipina yang dilanda Ragasa pada awal pekan ini, dilaporkan ada empat korban jiwa dan satu orang lainnya dinyatakan hilang akibat topan. Topan Ragasa di Filipina juga memaksa lebih dari 39.000 orang mengungsi.

Baca juga artikel terkait TOPAN atau tulisan lainnya dari Rizal Amril Yahya

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Rizal Amril Yahya
Penulis: Rizal Amril Yahya
Editor: Dicky Setyawan