Menuju konten utama

Merek Ritel Cina Terus Ekspansi ke Indonesia, Incar Gerai di Mal

Colliers menilai mal yang dicari peritel asal Cina adalah yang mampu menarik kunjungan konsumen dengan pengalaman berbelanja yang unggul.

Merek Ritel Cina Terus Ekspansi ke Indonesia, Incar Gerai di Mal
Suasana Mal Atrium Senen di Jakarta Pusat Rabu (3/9/2025) siang. tirto.id/Muhammad Naufal

tirto.id - Head of Research Colliers Indonesia, Ferry Salanto, mengungkapkan bahwa perusahaan ritel asal Cina terus melakukan ekspansi bisnis ke dalam negeri. Mereka pun mencari ruang-ruang di pusat perbelanjaan seperti mal untuk membuka gerai.

"Dari sisi permintaan, brand asal Cina ini semakin banyak yang datang untuk berekspansi. Jadi kita sendiri di Colliers memang membantu beberapa brand Cina yang belum ada di sini untuk masuk dan ekspansi di beberapa mal yang ada di Jakarta," ujar Ferry dalam webinar, Rabu (1/10/2025).

Namun, menurutnya, mal yang dicari adalah yang mampu menarik kunjungan konsumen dengan menghadirkan pengalaman berbelanja yang unggul.

"Nggak hanya satu brand tapi ada beberapa brand yang sekarang ini memang lagi mencari space yang paling pas untuk mereka membuka outletnya di beberapa mal. Jadi memang brand China ini sangat ekspansif,” ujarnya.

Ferry menjelaskan bahwa bisnis ritel saat ini sangat dinamis. Tujuan orang berkunjung ke mal telah bergeser, bukan lagi sekadar untuk berbelanja, melainkan juga untuk mendapatkan pengalaman atau experience.

Karena itu, strategi yang dilakukan oleh para pemilik mal lama agar tetap dapat bersaing di pasar yang terbatas ini adalah dengan terus melakukan renovasi untuk menghadirkan pengalaman baru.

Sebab, menurut Ferry, tanpa pembaruan yang menarik, baik secara fisik maupun melalui penambahan tenant yang baru, sebuah mal cenderung akan sepi pengunjung.

“Orang berkunjung itu memang bukan tujuannya semata belanja tapi juga mereka butuh experience. Nah kalau nggak ada renovasi yang total ataupun pembaruan tenant yang lebih menarik, mal itu cenderung lebih sepi,” ucapnya.

Strategi yang dilakukan pengelola mal untuk bertahan adalah dengan memperkecil konsep department store tradisional. Ruang yang tersisa kemudian dapat ditawarkan kepada merek-merek baru yang dianggap lebih mampu menarik minat pengunjung.

"Jadi intinya adalah pemilik mal ingin agar malnya itu juga bisa meningkatkan traffic mereka karena traffic ini adalah kuncinya mal itu bisa lebih sukses," jelas Ferry.

Baca juga artikel terkait MAL atau tulisan lainnya dari Nanda Aria

tirto.id - Insider
Reporter: Nanda Aria
Penulis: Nanda Aria
Editor: Hendra Friana