tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa pemerintah akan terus memprioritaskan kesejahteraan buruh, petani, dan nelayan sebagai langkah strategis untuk menjaga stabilitas sosial dan politik nasional. Ia juga menyebut kelompok tersebut sebagai tulang punggung perekonomian yang harus dilindungi dari dampak negatif globalisasi dan kesenjangan yang melebar.
"Petani, nelayan, dan buruh menjadi perhatian utama dari sisi kesejahteraan dan kepastian tingkat kebutuhan hidup yang layak," ujarnya dalam saat penyampaian Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) 2026 di DPR, Senin (20/5/2025).
“Mereka adalah tulang punggung ekonomi kita yang juga menghindarkan dampak negatif globalisasi dalam bentuk kesenjangan ekonomi yang sangat besar, kemunduran kesejahteraan yang akan menimbulkan destabilisasi sosial politik, hal ini terjadi bahkan di negara yang paling kuat seperti Amerika Serikat” imbuhnya.
Bendahara menambahakan, globalisasi tanpa afirmasi hanya akan memperbesar jurang kesenjangan dan menimbulkan ketidakpuasan yang bisa berujung pada keguncangan politik. Karena itu, pembangunan ekonomi harus diarahkan untuk lebih inklusif dan berkeadilan.
"Sila kelima dari Pancasila Untuk mewujudkan cita-cita tersebut tidak mudah dan tidak sederhana," imbuhnya.
Sri Mulyani menegaskan bahwa berbagai program afirmatif akan terus diperkuat, termasuk melalui pemberian jaring pengaman sosial yang memadai, akses pendidikan dan kesehatan universal, serta penguatan koperasi dan usaha kecil menengah di desa-desa. Pemerintah juga akan memperluas program intervensi seperti makan bergizi gratis untuk anak sekolah dan program Sekolah Rakyat.
“Seluruh masyarakat harus memiliki kesempatan untuk maju dan berkembang,” ujarnya.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Hendra Friana
Masuk tirto.id







































