tirto.id - Alam demokrasi memberikan hak kepada setiap khalayak untuk bebas melabuhkan ekspresi politik sesuai kehendak masing-masing. Tidak terkecuali, bagi para selebritas dan influencer yang mulai terlihat menunjukkan dukungan –secara terang maupun sekadar sinyal– kepada ketiga kontestan paslon capres-cawapres, yang berlaga di Pilpres 2024. Melalui deklarasi dukungan, acara kesenian dan hiburan, hingga kunjungan makan, ekspresi politik mereka ini hadir di masing-masing paslon.
Baru-baru ini misalnya, calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto, menjamu sejumlah pesohor dan influencer untuk makan siang, Rabu (29/11/2023), di Kantor Kementerian Pertahanan. Prabowo yang juga menteri pertahanan itu mengundang pesohor Tanah Air, di antaranya Raffi Ahmad dan keluarga, Nirina Zubir, Iko Uwais hingga beberapa influencer muda seperti Fuji, Keanu Agl, dan Alshad Ahmad.
Dalam keterangan resmi, Raffi Ahmad dan keluarga membagikan pengalaman mereka bertemu Prabowo. Istri Raffi, Nagita Slavina, menyebut anak bungsu mereka Rayyanza Malik Ahmad atau lebih akrab disapa Cipung, disambut hangat oleh Prabowo.
“Rayyanza, (itu) Bapak Gemoy,” kata Nagita ke Cipung, saat disambut Prabowo di Kantor Kemhan.
Selain itu, Nirina Zubir juga membagikan pengalamannya berbincang dengan Prabowo. Nirina mengungkap, ia beserta rekan-rekan selebritas yang hadir pada kesempatan itu berharap memiliki sosok pemimpin yang dapat melindungi negara Indonesia.
Lebih lanjut, Nirina menilai, Prabowo dengan sikapnya yang tegas mampu mendorong Indonesia menjadi negara yang kuat dan meningkatkan citra bangsa secara global. “Dengan ketegasan-ketegasan Bapak, saya berdoa, pokoknya kita semua juga berdoa,” tutur Nirina dalam keterangan tertulis.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Afriansyah Noor, menyampaikan kedatangan Raffi Ahmad beserta keluarga dan sejumlah pesohor, memang dalam agenda silaturahmi. Ferry, sapaan akrabnya, tidak menyangkal tentunya dalam pertemuan itu juga terdapat perbincangan yang mengarah kepada urusan-urusan pribadi maupun urusan Pemilu 2024.
“Sosok Raffi Ahmad yang mempunyai pendukung banyak, ya jutaan pendukung dan teman-teman artis yang luar biasa dalam bergaul. Raffi Ahmad ini punya kawan-kawan sahabat-sahabat yang militant, itu yang kami harapkan bisa memberikan dukungan kepada Pak Prabowo dan Mas Gibran,” ujar Ferry dihubungi reporter Tirto, Kamis (30/11/2023).
Hal senada diungkapkan Juru Bicara TKN Prabowo-Gibran, Cheryl Anelia Tanzil. Ia menyatakan dukungan dari siapa pun, termasuk para pesohor, sangat berarti untuk Prabowo dan Gibran. Selain itu, kata Cheryl, Prabowo-Gibran juga aktif bertemu dengan kalangan masyarakat lainnya.
“Bukan hanya Influencer, dengan UMKM, santri, masyarakat berbagai profesi mulai dari pedagang pasar, nelayan, sampai ibu rumah tangga disapa,” ujar Cheryl kepada reporter Tirto.
Ketua DPP PSI ini juga mengaku bahwa Prabowo-Gibran memang banyak sekali didukung kalangan pesohor dan influencer. Mereka dinilai jatuh hati pada sosok paslon Prabowo-Gibran.
“Enggak dibuat-buat, kami enggak mau klaim-klaim sepihak. Tapi bisa dilihat dari dukungan mereka di sosmed dengan memuji visi misi Prabowo-Gibran. Kalau dari tim kami sangat mengapresiasi dukungan-dukungan ini,” kata Cheryl.
Pada Jumat (4/8/2023), Prabowo juga pernah mengundang pesohor dan influencer untuk berbincang dan makan siang. Saat itu, hadir di antaranya Bintang Emon, Boris Bokir, Young Lex, Gritte Agatha, Rivaldo Santosa, Chandra Liow, Coki Pardede, Tretan Muslim, Praz Teguh, Bobon Santoso, hingga Deddy Corbuzier. Prabowo membagikan momen pertemuan ini di akun Instagram pribadinya.
Jangan lupakan juga, di gerbong partai politik pengusung Prabowo-Gibran, juga terdapat kader yang merupakan pesohor dan publik figur. Misalnya, Taufik Hidayat, Melly Goeslaw, Ahmad Dhani, Ari Sihasale, Derry Drajat, Didi Mahardika, Rachel Maryam, Moreno Soeprapto, Jamal Mirdad, Ayu Azhari, Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio, dan masih banyak lagi.
Pesohor dan Influencer Kubu Lain
Paslon capres-cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, juga merupakan yang tercatat didukung banyak pesohor dan influencer. Secara resmi, sejumlah pesohor, influencer, hingga seniman bahkan mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar Pranowo, Rabu (28/8/2023). Puluhan publik figur itu bernaung dalam payung sukarelawan bernama Extrava Ganjar.
Extrava Ganjar antara lain beranggotakan, Elfonda Mekel alias Once Mekel, Anang Hermansyah, Chicha Koeswoyo, Sari Yok Koeswoyo, Andre Hehanussa, Jeffry Daniel Waworuntu, hingga Agustina Hermanto alias Tina Toon. Sebelumnya, Ganjar juga sempat mengundang beberapa influencer dan pesohor di rumah dinas Puri Gedeh, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Persamuhan yang dilakukan, Senin (14/8/2023) malam itu, dihadiri oleh Thariq Halilintar, Fuji An, Anang Hermansyah, Ashanty, Daffa Ariq, Fico Fachriza, Fahardhi Rian, Meisya Salwa, dan para pelaku industri kreatif lainnya.
Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud MD, Chico Hakim, mengaku memang paslon mereka mendapatkan dukungan resmi dari sejumlah influencer dan pesohor. Mereka adalah publik figur yang tidak asing didengar penikmat hiburan Tanah Air.
“Yang sudah merapat ke Ganjar-Mahfud, ada Krisdayanti, Tina Toon, Once Mekel, Andre Hehanusa, Eka Deli, Adi KLA Project, Aldi Taher, Anang Hermansyah, Ashanty, Atta Halilintar dan keluarga, dan masih banyak lagi,” beber Chico dihubungi reporter Tirto, Kamis (30/11/2023).
Chico menjelaskan, dukungan para pesohor di bidang seni dan influencer dalam kampanye politik bukan hal yang asing. Bahkan, kata dia, di seluruh negara yang menganut sistem demokrasi dilakukan hal tersebut.
Menurut dia, dukungan para pesohor, influencer, dan pegiat seni yang memiliki fan base (basis penggemar), akan lebih mudah dalam membantu memperkenalkan capres dan cawapres. Baik itu dari segi sosok, rekam jejak, maupun visi-misi yang dibawa.
“Akan sangat membantu meningkatkan awareness publik tentang capres-cawapres ketika yang memperkenalkan dan mensosialisasikan mereka adalah sosok-sosok selebritis yang mempunyai pengikut setia,” tutur Chico.
Ditambah, menurut Chico, di gerbong parpol pengusung Ganjar-Mahfud juga sudah diisi oleh kader partai dari kalangan pesohor. Tidak sedikit dari mereka yang juga ikut berkontestasi di Pemilu 2024 sebagai calon legislatif. Beberapa publik figur di kubu Ganjar-Mahfud, di antaranya ada Marcell Siahaan, Denny Cagur, Rieke Diah Pitaloka, hingga Ali Syakieb.
“Sebagian dari pesohor ini juga maju sebagai calon legislatif dan aktif berkampanye. Ini yang akan sangat menambah suara secara konkret dan signifikan bagi pasangan Ganjar-Mahfud,” kata Chico.
Di sisi lain, kubu Koalisi Perubahan yang mengusung paslon Anies Rasyid Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), juga didukung beberapa pesohor dan influencer. Meski nama-nama yang diketahui lebih sedikit, mereka merupakan publik figur yang namanya sudah tidak asing lagi. Misalnya, ada penyanyi Frans Mohede dan influencer asal Makassar, Rijal Djamal.
Sementara itu, sejumlah publik figur juga tercatat sebagai kader parpol Koalisi Perubahan. Sebut saja, Ramzi, Choky Sitohang, Didi Riyadi, Nafa Urbach, hingga Krisna Mukti. Selain itu, ada Arzeti Bilbina, Noorman Camaru, Iyeth Bustami, hingga Narji, merupakan kader di parpol koalisi pengusung pasangan AMIN.
Co-captain Tim Nasional (Timnas) Pemenangan AMIN, Nihayatul Wafiroh, mengatakan peran influencer dan pesohor memang penting bagi Timnas Pemenangan. Setidaknya ada tiga poin kelebihan dari para pesohor dan influencer menurutnya.
“Mereka terkenal, kedua mereka kreatif, dan mereka mampu memengaruhi banyak orang,” kata Ninik, sapaan akrabnya, dihubungi Tirto, Kamis (30/11/2023).
Menurut Ninik, setiap usaha harus dilakukan dan setiap ceruk masyarakat harus disapa. Dengan menggandeng influencer, kata dia, pihaknya berharap akan semakin banyak masyarakat yang dapat disapa.
“Masyarakat yang tahu visi-misi AMIN makin banyak, dan finally semakin banyak masyarakat yang memilih AMIN,” tutur Ninik.
Di sisi lain, Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas Amin), Billy David Nerotumilena, mengungkap alasan mengapa kubunya hanya diisi segelintir influencer. Menurut Billy, Timnas Amin lebih memilih pendekatan langsung ke masyarakat dalam skala kecil.
“Influencer Timnas Amin mungkin tidak sebanyak tim lain. Tetapi pendekatan adalah small but giants,” kata Billy saat dihubungi Tirto, Kamis (30/11/2023).
Billy merasa kehadiran juru bicara seperti dirinya dalam skala daerah lebih efisien saat mengampanyekan Anies-Muhaimin. Cara seperti itu dinilai lebih menunjukkan kedekatan antara juru bicara dengan warga lokal baik secara personal maupun isu yang akan disampaikan.
“Dengan komposisi tim pemenangan daerah dan jubir muda yang merupakan representasi dari daerah. Saya rasa efek lokalitasnya akan lebih kuat untuk menimbulkan efek elektoral,” ujar Billy.
Penyampai Informasi Publik
Peneliti dari Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia (UI), Wawan Kurniawan, menyebut melibatkan influencer dan pesohor merupakan hal yang umum dilakukan dalam politik. Dengan mendukung paslon tertentu, kata dia, mereka dapat meningkatkan kesadaran publik terhadap paslon tersebut.
“Ada juga efek halo yang ditimbulkan dengan kondisi ini, di mana persepsi positif tentang seseorang dalam satu area, misalnya, popularitas atau keahlian dalam bidang tertentu, dapat mempengaruhi persepsi kita tentang mereka di area lain seperti politik,” jelas Wawan kepada reporter Tirto, Kamis (30/11/2023).
Wawan menambahkan, influencer dan pesohor yang dianggap memiliki kredibilitas tinggi, maka dukungan mereka terhadap paslon dapat meningkatkan persepsi positif terhadap paslon tersebut. Dalam psikologi sosial, kata dia, ada perbedaan antara pengaruh yang dilakukan secara eksplisit (secara terbuka mendukung paslon) dan pengaruh yang dilakukan secara implisit (seperti bertemu atau memuji paslon tanpa menyatakan dukungan langsung).
“Pengaruh implisit ini seringkali lebih halus dan bisa lebih efektif karena kurang terasa seperti upaya persuasi langsung, yang mungkin lebih mudah diterima oleh audiens,” jelas Wawan.
Selain itu, penggunaan influencer dan pesohor berisiko menggeser fokus kampanye dari isu substantif ke popularitas dan hiburan. Ini bisa mengurangi diskusi serius tentang kebijakan dan isu-isu penting.
“Menggantinya dengan narasi yang lebih berfokus pada citra dan kepribadian,” tutur Wawan.
Analisis politik dari Universitas Padjadjaran, Kunto Adi Wibowo, menilai hadirnya influencer dan pesohor di kubu paslon merupakan bagian dari taktik kampanye. Pasalnya, sebagian masyarakat masih mengandalkan penilaian (judgement) dari para publik figur dalam menentukan pilihan politik.
“Memberikan penilaian yang akhirnya mereka akan terima dan ikuti jadi nggak usah mikir berat-berat sudah ada judgmentnya, sudah ada penilaiannya terhadap tokoh-tokoh atau calon-calon,” ujar Kunto dihubungi reporter Tirto.
Menurut Kunto, mereka cukup efektif digunakan untuk menarik opini pemilih. Apalagi, jika dukungan dilakukan implisit dan sang publik figur dinilai sebagai orang yang objektif.
“Dianggap objektif, dianggap tidak bias, dianggap ahli, gitu kan, maka penilaian itu akan lebih kredibel, dan akhirnya lebih dipercaya oleh orang,” jelas Kunto.
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Abdul Aziz