Menuju konten utama

Mengenal Beragam Tradisi Perayaan Idul Adha di Berbagai Negara

Pada umumnya, umat Islam merayakan Iduladha dengan cara seragam. Meski begitu, ada beragam tradisi perayaan Iduladha di berbagai negara.

Mengenal Beragam Tradisi Perayaan Idul Adha di Berbagai Negara
Petugas Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Makassar mengambil sampel darah sapi saat pemeriksaan kondisi hewan kurban di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (14/7/2021). ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/foc.

tirto.id - Iduladha merupakan satu di antara 2 hari raya besar bagi umat Islam selain Idulfitri. Hari raya ini juga kerap disebut dengan Idul Qurban karena dirayakan dengan menyembelih hewan kurban.

Qurban berasal dari bahasa Arab (qaraba-yaqrabu-qurbanan) yang artinya ialah mendekatkan diri. Adapun jika ditilik dari segi istilah dalam Islam, qurban bermakna tindakan menyembelih binatang kurban dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Ibadah qurban dalam Islam berakar pada kisah Nabi Ibrahmi AS. Merujuk kitab Tafsir Ibnu Katsir, dikisahkan bahwa Nabi Ibrahim tidak memiliki anak dalam waktu yang cukup lama. Istrinya, Sarah semakin tua dan kian sulit mengandung.

Melihat keinginan Ibrahim yang demikian besar untuk memiliki anak, sementara Sarah merasa tak sanggup memenuhinya, ia mengajurkan Ibrahim agar menikahi budak mereka, Siti Hajar.

Dari pernikahan Ibrahim dengan Siti Hajar, lahirlah Ismail. Ketika anak pertamanya tersebut lahir, Ibrahim sudah berusia sekitar 86 tahun. Ismail sangat disayangi oleh Nabi Ibrahim. Terlebih lagi, seiring ia tumbuh besar, Ismail menunjukkan tindak-tanduk luhur dan budi pekerti yang mulia.

Suatu waktu, Ibrahim bermimpi ia menyembelih Ismail. Mimpi itu ia dapatkan pada 8 Zulhijah. Ia kemudian merenungi arti mimpinya tersebut. Momen perenungan Ibrahim itu diabadikan sebagai hari Tarwiyah dalam Islam.

Dalam bahasa Arab, rawwa-yurawwi-tarwiyatan berarti merenung. Pada hari Tarwiyah (8 Zulhijah), umat Islam dianjurkan berpuasa; dilanjutkan dengan hari Arafah (9 Zulhijah), yang merupakan peringatan atas ketaatan Nabi Ibrahim kepada perintah Allah SWT.

Keesokan harinya (9 Zulhijah), Ibrahim mengetahui (arafa) bahwa mimpinya itu adalah wahyu dari Allah SWT. Nabi Ibrahim sampai pada kesimpulan bahwasanya Allah menginginkan ia menyembelih anaknya sendiri, Ismail.

Allah SWT menggambarkan kisah Ibrahim dan Ismail ini dalam Al-Quran surah As-Shaffat ayat 99-113. Di ayat 102, Allah berfirman: "Maka tatkala anak itu sampai [pada umur layak] berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: 'Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu?" (QS. As-Shaffat [37]: 102).

Dengan penuh ketaatan, Ismail menerima perintah itu. Namun, ketika Ibrahim akan menyembelih Ismail, Allah SWT mengganti Ismail dengan seekor kambing gibas, yang bulunya panjang, tebal, dan keriting.

Perayaan Idul Adha di Berbagai Negara

Pada umumnya, umat Islam di dunia merayakan Iduladha dengan cara seragam, yakni mendirikan salat Id pada pagi hari dan kemudian menyembelih hewan kurban setelahnya. Pemotongan hewan kurban dan pembagian dagingnya ke orang banyak dilakukan pada tanggal 10 Zulhijah dan selama hari Tasyrik, yakni 11-13 Zulhijah. Momentum Iduladha juga bersamaan dengan pelaksanaan haji.

Meskipun demikian, ada beragam tradisi masyarakat di berbagai negara dalam perayaan Iduladha. Keragaman terletak pada bagaimana cara umat Islam di berbagai negara dalam merayakannya. Di bawah ini adalah gambaran singkat keragaman tradisi perayaan Iduladha di sejumlah negara.

Pakistan

Perayaan Iduladha di Pakistan biasanya sampai 4 hari (10-13 Zulhijah). Saat perayaan hari raya ini, banyak toko akan tutup. Sebab, banyak orang yang akan menghabiskan harinya untuk berdoa dan menyembelih hewan kurban.

Daging hewan kurban akan dibagikan kepada para saudara, kerabat, teman, dan masyarakat yang membutuhkan. Saat perayaan Iduladha, umat Islam Pakistan pun biasa menggelar acara kumpul bersama keluarga, sekaligus saling berbagi makanan dan bertukar hadiah.

Bangladesh

Memiliki istilah Kurbanir Eid atau Bakri Eid, perayaan Iduladha di Bangladesh telah terasa sebulan sebelum hari H. Hal ini karena para pedagang akan menyediakan barang-barang untuk kebutuhan perayaan Iduladha, seperti kain, pakaian, oleh-oleh, makanan dan barang kebutuhan lainnya. Pada saat Iduladha, warga Bangladesh akan berbelanja sebelum bertemu kerabat dan sanak-saudara.

India

Di India, Iduladha dirayakan dengan menyembelih hewan kurban seperti sapi, lembu, dan kerbau. Namun, untuk menghargai masyarakat Hindu India, sejumlah ulama ataupun kelompok muslim di India menyarankan untuk menyembelih kambing.

Setelah itu, mereka akan memasak hidangan Iduladha khas India, yaitu Nilla Nihari. Nilla Nihari merupakan makanan berbahan daging yang dimasak dalam waktu lama dengan berbagai macam jenis rempah-rempah. Makanan ini biasa disajikan dengan sayuran segar dan daun ketumbar.

Inggris

Perayaan Iduladha di Inggris dilaksanakan dengan menjalankan Salat Id dan dilanjutkan dengan menyembelih hewan kurban. Biasanya, beberapa masjid juga akan mengadakan kajian atau kuliah singkat tentang keislaman.

Masyarakat Inggris juga akan membuat masakan khas Iduladha berupa makanan yang memiliki cita rasa gurih. Namun, menu yang dimasak berbeda-beda tergantung tradisi dari masing-masing keluarga muslim di Inggris. Ini karena sebagian besar keluarga muslim di Inggris adalah imigran.

Selain itu, pasar malam juga akan digelar di beberapa kota di Inggris. Banyak masyarakat muslim yang akan mengunjungi pasar malam ini.

Maroko

Perayaan Iduladha di Maroko banyak dihabiskan dengan menyembelih domba, memasaknya, dan berkumpul bersama keluarga. Saat perayaan Iduladha, masyarakat Maroko akan memakai pakaian tradisional yang paling bagus dan dibeli khusus untuk perayaan Iduladha.

Masyarakat Maroko terbiasa memasak seluruh bagian dari domba. Terdapat hidangan khusus yang berbahan dasar kepala, ekor, usus, perut, kaki, otak, hingga lemak.

Pada hari pertama Iduladha, perut dan hati domba panggang akan disajikan. Lalu, di malam hari, kepala atau bagian bahu domba akan disajikan dengan berbagai jenis sayuran seperti bawang, zucchini (semacam timun), labu, wortel, kol, tomat, kohlrabi (semacam lobak), ubi jalar, buncis, hingga cabai. Hidangan ini biasa dimakan dengan couscous, makanan utama masyarakat Afrika Utara yang terbuat dari beras.

Para perayaan hari kedua, mereka akan mengolah daging menjadi barbeque, salad, dan mkhmar atau batbout, yaitu roti yang berbentuk agak datar yang dimasak di dalam wajan. Mereka pun akan menghidangkan Mrouzia. Hidangan ini merupakan sup yang merupakan hasil penggabungan bahan manis, asin, dan pedas.

Arab Saudi

Perayaan Iduladha di Arab Saudi dilakukan dengan melakukan penyembelihan hewan kurban seperti kambing, domba, sapi, dan unta. Hewan kurban yang dikelola oleh panitia akan disimpan di halaman ataupun lahan yang berdekatan dengan masjid. Namun, jika hewan kurban tersebut merupakan milik perseorangan atau keluarga maka akan disimpan di halaman yang dekat dengan kediaman pemilik hewan.

Proses penyembelihan hewan kurban di Arab Saudi akan dilakukan oleh satu orang saja dengan posisi berdiri. Namun ada juga yang disembelih di rumah pemotongan hewan dengan disaksikan oleh orang yang berkurban.

Masyarakat Arab Saudi terbiasa membuang limbah hewan kurban di tempat penampungan khusus yang telah disedikan. Cara lain dengan mengubur limbah kurban di dalam pasir. Cara ini biasanya dilakukan oleh beberapa suku pedalaman di Arab Saudi.

Baca juga artikel terkait IDUL ADHA atau tulisan lainnya dari Endah Murniaseh

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Endah Murniaseh
Penulis: Endah Murniaseh
Editor: Addi M Idhom