Menuju konten utama

Shalat Idul Adha Jam Berapa & Apakah Beda dengan Idul Fitri?

Jam berapakah pelaksanakan salat Idul Adha dan apakah berbeda dengan salat Idul Fitri? 

Shalat Idul Adha Jam Berapa & Apakah Beda dengan Idul Fitri?
Jamaah Tarekat Syattariah bersiap melaksanakan shalat Idul Adha 1444 Hijriah di Masjid Babul Hidayah Desa Lek Lek, Kecamatan Panton Reu, Aceh Barat, Aceh, Selasa (27/6/2023). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/nym.

tirto.id - Hari Raya Idul Adha diperingati umat Islam seluruh dunia setiap 10 Zulhijah. Waktu tersebut bersamaan dengan ibadah wukuf bagi jamaah haji di Padang Arafah, Arab Saudi.

Bagi yang tidak berhaji, aktivitas pada hari tersebut diisi dengan salat Idul Adha dan dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban.

Salat Idul Adha dilaksanakan pada pagi hari seperti halnya salat Idul Fitri. Tata caranya pelaksanaannya juga serupa yang dilakukan dalam dua rakaat, pada rakaat pertama dilakukan takbir tujuh kali dan rakaat kedua lima kali takbir. Namun, terkait waktu dimulainya salat, ada sedikit perbedaan antara salat Idul Adha dan Idul Fitri.

Kapan Waktu Pelaksanaan Salat Idul Adha?

Pelaksanaan salat Idul Adha dan Idul Fitri sama-sama dilakukan pagi hari. Hanya saja, salat Idul Adha di zaman Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dimulai lebih pagi ketimbang Idul Fitri.

Ada maksud tertentu pada pelaksanaan yang lebih awal untuk salat Idul Adha, yakni agar umat Islam bisa segera melakukan penyembelihan hewan kurban.

Ada pun salat Idul Fitri dilaksanakan sedikit lebih siang dari Idul Adha juga memiliki hikmah tersendiri. Kaum muslim jadi memiliki waktu lebih panjang untuk menyelesaikan kepentingan zakat fitrah.

Sebab, waktu utama pembayaran zakat fitrah yaitu sejak dimulainya fajar pada Idul Fitri hngga mendekati waktu pelaksanaan Idul Fitri, meski boleh pula dibayarkan pada hari-hari sebelumnya.

Salat Idul Adha dilaksanakan secara berjamaah dan disunnahkan di lapangan. Pelaksanaannya ketika matahari mulai meninggi.

Mayoritas ulama Hanafiyah, Malikiyah, dan Hambali berpendapat salat Idul Adha dilakukan sewaktu matahari mulai naik setinggi tombak.

Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin pada kitab syarh Hadits Al Arba'in An Nawawiyah berpendapat, waktu tersebut kurang lebih 20 menit usai matahari terbit.

Adapun batas akhir pelaksanaan salat Idul Adha, termasuk Idul Fitri, yakni sewaktu matahari bergeser ke barat (zawal).

Muhyiddin Syarf An Nawawi melalui kitab Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab berkata bahwa di kalangan ulama mazhab Syafi'i menyepakati batas akhir dari salat Ied pada waktu matahari tergelincir. Imam An Nawawi mengatakan:

“Ulama dari kalangan madzhab Syafi'i sepakat bahwa waktu akhir pelaksanaan shalat id adalah ketika tergelincirnya matahari."

Amalan Sunnah Saat Idul Adha

Ada berbagai amalan sunnah yang dapat dikerjakan umat Islam untuk menambah nilai kebaikan di saat Idul Fitri.

Pelaksanaan sunnah ini juga sebagai perwujudan kecintaan terhadap hal-hal yang dituntunkan Nabi Muhammad dalam meraih ridho Ilahi. Berikut berbagai amalan sunnah seputar Idul Adha:

1. Mengumandangkan takbir

Takbir Hari Raya Idul Adha dapat dikumandangkan semenjak malam hari sebelum salat Ied sampai berakhirnya hari tasyrik pada 13 Zulhijah. Takbir ini turut menjadi ajakan bagi umat Islam lainnya dalam mengagungkan kebesaran Allah.

2. Mandi besar sebelum salat Ied

Setiap muslim yang hendak salat Idul Adha dianjurkan untuk mandi besar. Anjuran ini berlaku pula untuk Idul Fitri. Sebagaimana sebuah hadis mengatakan, “Dari Nafi’, beliau mengatakan bahwa Ibnu Umar radliallahu ‘anhuma mandi pada hari Idul Fitri sebelum berangkat ke lapangan”. (HR. Malik dan asy-Syafi’i dan sanadnya shahih)

3. Memakai pakaian terbaik

Pakaian terbaik tidak mesti baru. Pakaian tersebut merupakan sandangan paling bagus yang dimiliki. Ali bin Abi Thalib berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami untuk memakai pakaian terbaik yang kami miliki pada dua hari raya” (HR. Hakim)

4. Menggunakan wewangian

Sunnah memakai wewangian lebih ditekankan bagi muslim laki-laki. Minyak wangi membuat aroma tubuh lebih sedap saat tercium. Sebuah hadis mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami untuk memakai pakaian terbaik yang kami miliki pada dua hari raya dan memakai minyak wangi” (HR. Hakim)

5. Menunda makan sebelum salat Ied

Umat Islam dianjurkan untuk menunda makan terlebih dahulu sampai selesainya salat Idul Adha. Sebaliknya, saat Idul Fitri justru dianjurkan makan dahulu sebelum salat Ied.

6. Berangkat lebih awal dan berjalan

Umat Islam dianjurkan mendatangi tempat salat Ied lebih awal. Namun, ketika berjalan sebaknya tetap tenang dan tidak terburu-buru. Dalam perjalanan disunnahkan mengumandangkan takbir dan sebaiknya berjalan kaki. Sebuah hadis mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat saalat Ied dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang dengan berjalan kaki.“ (HR. Ibnu Majah).

7. Pergi dan pulang salat Ied lewat jalan berbeda

Saat melaksanakan salat Ied dianjurkan untuk mengambil rute jalan berbeda ketika berangkat dan pulang. Hal ini sebagaimana yang dilakukan Nabi Muhammad, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat ‘Id, beliau lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang.“ (HR. Al Bukhari).

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yandri Daniel Damaledo