Menuju konten utama
Idul Adha 2023

Bolehkah Salat Idul Adha Sendiri di Rumah? Begini Niat & Caranya

Bolehkah Salat Idul Adha dilakukan sendiri di rumah dan bagaimana cara, niat, serta hukumnya?

Bolehkah Salat Idul Adha Sendiri di Rumah? Begini Niat & Caranya
Ilustrasi- Shalat di rumah. (FOTO/iStockphoto)

tirto.id - Di hari raya Idul Adha maupun Idul Adha, umat Islam dianjurkan datang ke tempat ibadah atau masjid untuk mendirikan salat Ied secara berjemaah. Lantas, apakah boleh Sholat Iduladha dilakukan sendiri di rumah dan bagaimana cara, niat, serta hukumnya?

Salat Idul Adha merupakan salat sunah yang umumnya dikerjakan umat Islam secara berjemaah sebanyak 2 rakaat. Hukum pelaksanaan Salat Idul Adha adalah sunah muakkadah, begitu ditekankan untuk ditunaikan.

Tata cara, syarat, hingga rukun pelaksanaan Salat Idul Adha tidak berbeda dengan salat sunah lainnya. Waktu pelaksanaan salat Idul Adha adalah beberapa saat setelah matahari terbit hingga sebelum masuk Zuhur.

Mayoritas ulama mazhab Hanafi, Maliki, dan Hambali menyatakan bahwa Salat Idul Adha dapat dilakukan ketika matahari mulai naik setinggi tombak. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin dalam Syarh Hadits Al-Arba’in An Nawawi menafsirkan naik setinggi tombak adalah 20 menit setelah matahari terbit.

Kemudian batas waktu pelaksanaan Salat Iduladha 1444 H ialah ketika matahari bergeser ke barat. Muhyiddin Syarf An Nawawi dalam kitab Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab mengatakan sebagai berikut:

“Ulama dari kalangan madzhab Syafi’i sepakat bahwa waktu akhir pelaksanaan shalat id adalah ketika tergelincirnya matahari.”

Rasulullah mencontohkan bahwa pelaksanaan Salat Idul Adha sebaiknya dilakukan di awal waktu, supaya memberikan keleluasaan kaum muslim yang hendak melaksanakan qurban.

Tata Cara dan Niat Shalat Idul Adha Sendiri

Selain dianjurkan dikerjakan berjemaah, Salat Idul Adha dapat ditunaikan sendiri atau munfarid jika tidak dapat berjemaah.

Demi mengambil kesunahan ibadah tersebut, berikut ini tata cara dan niat pelaksanaan Salat Idul Adha:

1. Membaca niat Salat Idul Adha munfarid (sendiri)

اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ للهِ تَعَالَى

Arab Latinnya: Usholli sunnatan 'iidil adhaa rok'ataini mustaqbilal qiblati lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat salat sunah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat karena Allah ta'ala."

2. Rakaat pertama, memulai salat dengan takbiratul ihram.

3. Membaca doa Iftitah

4. Takbir tambahan dengan total 7 (tujuh) kali pada rakaat pertama:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Arab Latinnya: Allahu akbar kabira walhamdu lilahi katsira wa subhanallahi bukratan wa ashila.

Artinya: “Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang”.

5. Membaca Surah al-Fatihah

6. Membaca surah yang dianjurkan, yaitu Surah al-A'la

7. Rukuk dengan tuma'ninah

8. Iktidal

9. Sujud

10. Duduk di antara 2 sujud dengan tuma'ninah

11. Sujud kedua

12. Duduk istirahat sejenak sebelum bangun untuk melaksanakan bangkit dari sujud

13. Takbir dengan total 5 (lima) kali pada rakaat kedua setelah takbir intiqāl (bangkit dari sujud).

14. Membaca Surah al-Fatihah

15. Membaca surah yang dianjurkan, yaitu Surah al-Gasyiyah

16. Rukuk dengan tuma'ninah

17. Iktidal

18. Sujud

19. Duduk di antara 2 sujud dengan tuma'ninah

20. Sujud kedua

21. Duduk tasyahud akhir (tawarruk)

22. Salam.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Iswara N Raditya