Menuju konten utama

Mengapa Aktivitas Koperasi Merah Putih di Tangerang Belum Jalan?

Selain persoalan modal, minimnya pemahaman teknis membuat Koperasi Merah Putih di Tangerang belum beroperasi.

Mengapa Aktivitas Koperasi Merah Putih di Tangerang Belum Jalan?
Sekretariat Koperasi Merah Putih Desa Cukanggalih Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang. Tangerang update/Rhomi Ramdani

tirto.id - Sejumlah pengurus Koperasi Merah Putih (KMP) di Kabupaten Tangerang mengaku belum bisa menjalankan kegiatan koperasi secara efektif, meski sudah mengantongi Surat Keputusan (SK) legalitas. Minimnya pemahaman teknis dan ketiadaan kejelasan soal modal menjadi hambatan utama.

Ketua Koperasi Merah Putih Desa Serdang Wetan, Sujana, mengatakan, koperasi yang dipimpinnya baru sebatas menyelesaikan tahap administrasi awal. SK legalitas baru diterima bertepatan dengan peringatan Hari Koperasi Nasional di Kabupaten Tangerang pada Juli 2025.

“Sebenarnya pembentukannya sudah. Kami baru sampai tahap menerima SK, lalu terakhir bikin NPWP. Pembentukan pas hari koperasi. Kami belum bisa berbuat banyak karena masih menunggu arahan,” kata dia saat dihubungi pada Rabu (10/9/2025).

Sujana menyebut, di masyarakat sempat beredar informasi bahwa KMP akan mendapat bantuan modal hingga Rp3 miliar. Namun, realitanya hingga saat ini belum ada pencairan dana sama sekali.

“Terakhir yang saya dengar ada pengucuran Rp100 juta untuk satu koperasi dari pemerintah, tapi kami belum dapat. Rekening saja belum buka,” kata dia.

Kondisi serupa dialami KMP Desa Cukanggalih. Manajer pemasaran koperasi tersebut, Maryamin, menyampaikan koperasi sudah memiliki gudang seluas 100 meter persegi dengan keanggotaan 61 orang per 9 September 2025. Namun, aktivitas koperasi masih mandek karena keterbatasan modal dan minimnya arahan teknis.

Menurutnya, bimbingan teknis (bimtek) yang pernah digelar pemerintah hanya menyampaikan informasi umum, tanpa penjelasan rinci tentang mekanisme pengajuan modal maupun prosedur operasional.

“Yang bikin bingung itu dana, karena dari pemerintah belum ada pencairan. Informasinya sekitar Rp1 miliar sesuai jenis usaha, tapi realisasinya tidak jelas. Padahal apapun kegiatan koperasi butuh dana,” katanya.

Maryamin menambahkan, hingga kini di wilayah Curug belum ada satu pun koperasi yang mendapat pencairan dana pemerintah maupun persetujuan pinjaman bank.

Para pengurus KMP berharap pemerintah lebih proaktif dalam memberikan pendampingan kepada koperasi-koperasi baru. Mereka menekankan pentingnya kejelasan prosedur pengajuan modal, pelatihan yang aplikatif, serta dukungan dana langsung, bukan melalui mekanisme pinjaman bank yang dianggap rumit bagi pengurus pemula.

“Selama ini kami belum tahu jelas. Makanya di sini kami masih kosong barang-barangnya. Yang penting sudah eksis dulu, keanggotaan dan lembaga sudah ada. Kewajiban membentuk koperasi juga sudah kami jalankan,” kata Maryamin.

===

Tangsel_Update adalah akun IG City Info yang merupakan bagian dari #KolaborasiJangkarByTirto.

Baca juga artikel terkait KOPERASI atau tulisan lainnya dari Tangsel_Update

tirto.id - Insider
Kontributor: Tangsel_Update
Penulis: Tangsel_Update
Editor: Abdul Aziz