Menuju konten utama

Manajemen Chandra Asri Borong Saham CDIA, Total Rp20 Miliar

Presiden Direktur CDIA Jonathan Kandinata juga mengoleksi saham perusahannya dengan melakukan pembelian 50 ribu lot saham di harga Rp800.

Manajemen Chandra Asri Borong Saham CDIA, Total Rp20 Miliar
Ilustrasi -Karyawan PT Chandra Asri Pacific Tbk. FOTO/Chandra Asri Group.

tirto.id - Dua petinggi PT Chandra Asri Pacific Tbk mengumkan telah memborong saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) dalam jumlah signifikan.

Pembelian dilakukan oleh Direktur Keuangan Andre Khor Kah Hin dan Direktur Rantai Pasok Fransiskus Ruly Aryawan, berdasarkan dua laporan keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 23 dan 24 Juli 2025.

Andre tercatat membeli 15 juta lembar saham CDIA atau setara 150.000 lot atau setara 0,012 persen saham pada 18 Juli 2025. Pembelian tersebut dilakukan pada harga Rp800 per saham, senilai total Rp12 miliar.

“Bersama ini saya melaporkan perubahan kepemilikan saham saya dalam perusahaan terbuka,” tulis Andre dalam surat bernomor 046/LCM-DOC/CDI/VII/2025.

Sementara itu, Fransiskus membeli 5 juta lembar saham atau 50.000 lot, setara 0,004 persen. Transaksi ini dilakukan pada 17 Juli 2025 dengan harga yang sama, senilai Rp4 miliar.

Keduanya menyatakan bahwa transaksi dilakukan untuk tujuan investasi, dengan status kepemilikan langsung, dan tidak dalam posisi sebagai pengendali.

Selain manajemen Chandra Asri, Presiden Direktur CDIA Jonathan Kandinata juga melaporkan pembelian saham perusahaannya kepada bursa. Sama seperti Fransiskus, Jonathan juga memborong 50.000 lot saham atau 0,004 persen dari total saham beredar di harga Rp800.

Dengan demikian, tiga pejabat dalam Grup Chandra Asri telah tercatat melakukan pembelian hingga 25 juta lembar saham atau 250 ribu lot, dengan nilai investasi keseluruhan sebesar Rp20 miliar.

Sebagai informasi, BEI masih menghentikan sementara perdagangan saham CDIA di Pasar Reguler dan Pasar Tunai sejak sesi I perdagangan pada Selasa, 23 Juli 2025. Keputusan suspensi ini diambil menyusul lonjakan harga kumulatif yang signifikan pada saham emiten tersebut.

Meski demikian, ini bukan pertama kalinya bursa menggembok perdagangan CDIA. Pada 17 Juli lalu, langkah serupa diambil guna mencegah potensi spekulasi berlebihan dan memastikan perdagangan berjalan secara wajar, teratur, dan efisien.

Ketika disuspensi, saham CDIA sendiri telah mengalami lonjakan 310,53 persen ke posisi Rp780 dalam waktu hanya sekitar seminggu sejak debut perdagangannya pada 9 Juli 2025 di harga Rp190 per saham.

Adapun secara kumulatif, emiten terafiliasi konglomerat Prajogo Pangestu tersebut telah meroket 697,37 persen menjadi Rp 1.515 per saham, dengan nilai kapitalisasi yang telah tembus Rp 189,12 triliun.

Baca juga artikel terkait EMITEN atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Insider
Penulis: Hendra Friana
Editor: Dwi Aditya Putra