tirto.id - Angle foto atau sudut pengambilan gambar dalam fotografi akan sangat berpengaruh pada hasil akhir visual yang ingin ditampilkan. Angle yang tepat tak hanya membuat subjek terlihat lebih jelas, tapi juga bisa menambah kesan estetika.
Angle foto adalah sudut pandang atau posisi kamera saat mengambil gambar. Sudut ini sangat menentukan bagaimana suatu subjek terlihat dalam hasil akhir fotografi. Pengambilan angle foto pun sangat beragam, mulai dari atas, bawah, sejajar dengan mata, hingga close up.
Dengan menggunakan angle tertentu, fotografer dapat menciptakan berbagai nuansa, suasana, dan persepsi yang berbeda terhadap subjek yang sama. Oleh karena itu, pemilihan angle menjadi salah satu elemen penting yang dapat membuat hasil foto menjadi lebih menarik.
11 Macam Angle Fotografi
Dalam dunia fotografi, sudut pengambilan gambar atau angle foto memainkan peranan yang sangat penting. Angle foto tak hanya berpengaruh pada visual subjek, tapi juga mampu memberikan kesan atau emosi tersendiri. Berikut macam macam angle kamera dalam fotografi:
1. Low Angle

Low angle adalah teknik pengambilan gambar dari posisi yang lebih rendah daripada subjek sehingga kamera mengarah ke atas. Sudut ini menciptakan kesan subjek yang lebih besar, kuat, atau dominan.
Dalam fotografi, efek visual dari low angle juga bisa memberikan nuansa dramatis atau bahkan intimidatif, tergantung konteks dan ekspresi subjek. Misalnya, saat memotret seseorang dari bawah dengan latar belakang langit, hasilnya bisa terlihat heroik atau agung.
2. High Angle

High angle adalah teknik pengambilan gambar dari posisi yang lebih tinggi daripada subjek sehingga kamera mengarah ke bawah. Sudut ini dapat memberikan kesan bahwa subjek tampak lebih kecil. Dalam angle foto ini, objek lain seperti tanah atau lantai juga bisa terlihat sehingga dapat menunjukkan lokasi subjek.
High Angle sering digunakan juga dalam swafoto atau selfie. Dalam fotografi maupun sinematografi, high angle kadang juga digunakan untuk menciptakan kesan tertentu, misalnya subjek yang lebih rentan, lemah, atau ketakutan sehingga menimbulkan rasa kasihan.
3. Close Up

Close up adalah teknik pengambilan gambar yang memusatkan perhatian pada bagian tertentu dari subjek, misalnya wajah. Angle foto ini berguna untuk menangkap ekspresi atau detail yang lebih halus.
Teknik close up sangat efektif dalam menyampaikan emosi melalui foto. Karena kedekatannya, close up menciptakan rasa intim, seolah penonton berada sangat dekat dengan subjek.
Selain close up, ada pula teknik extreme close up yang lebih mengutamakan detail subjek. Tampilan subjek biasanya akan terlihat lebih besar dan menunjukkan detail-detail rumit yang sering terlewat oleh mata telanjang.
4. Long Shot

Long shot juga dikenal dengan istilah wide angle yang merangkum perspektif luas dalam satu frame. Ini adalah teknik di mana subjek terlihat sepenuhnya dari kepala hingga kaki, biasanya dalam latar yang luas. Ini memungkinkan orang lain melihat subjek, objek lain, serta lingkungannya secara menyeluruh.
Teknik ini juga sering digunakan untuk memperkenalkan lokasi atau situasi. Misalnya foto lanskap atau pemandangan kota, lengkap dengan gedung, suasana jalan, dan objek-objek lain yang tertangkap layar kamera.
5. Medium Shot

Medium shot biasanya membingkai subjek dari pinggang ke atas. Ini adalah salah satu angle foto yang paling umum karena menampilkan cukup detail tanpa terlalu dekat.
Angle foto ini tidak memberikan detail yang berlebihan dan disertai dengan gambaran sekilas tentang lingkungan tempat subjek berada. Walau tidak seluas long shot, orang yang melihat foto dengan angle ini tetap bisa memahami emosi maupun tindakan yang dilakukan oleh subjek.
6. Aerial Shot (Bird’s Eye View)

Aerial shot, atau sering disebut bird’s eye view, hampir sama seperti high angle, tapi jauh lebih ekstrem. Dalam aerial shot, foto diambil dari atas secara langsung, seolah-olah kamera berada di langit dan melihat lurus ke bawah.
Angle ini memberikan perspektif menyeluruh terhadap lokasi atau situasi tertentu, sering digunakan untuk memperlihatkan skala besar, keramaian, atau tata letak area.
Aerial shot bisa menampilkan sudut pandang yang jarang kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan perkembangan teknologi drone, teknik ini kini lebih mudah diakses dan umum digunakan.
7. Frog’s Eye View

Frog’s eye view adalah versi ekstrem dari low angle. Teknik ini memiliki sudut pengambilan gambar yang sangat rendah, bahkan lebih rendah dari low angle, seolah-olah dilihat dari sudut pandang seekor katak.
Kamera biasanya diletakkan sangat dekat ke tanah dan diarahkan ke atas, sehingga subjek tampak sangat tinggi dan megah. Angle ini bisa memberikan kesan dramatis, mengagumkan, atau kadang menakutkan tergantung bagaimana subjeknya diposisikan.
Dalam fotografi alam, teknik ini sering digunakan untuk memotret pepohonan, bangunan tinggi, atau hewan dari bawah dengan cara yang unik dan artistik.
8. Eye Level

Eye level adalah angle foto yang sejajar dengan mata subjek. Ini adalah angle paling netral dan umum karena mencerminkan cara kita melihat dunia sehari-hari. Angle ini menciptakan perasaan bahwa penonton sedang melihat langsung ke arah subjek.
Dengan angle ini, tidak ada kesan dominasi atau inferioritas, subjek dan penonton seolah berada dalam posisi setara. Sementara dalam sinematografi, teknik ini sering digunakan dalam adegan percakapan karena terasa alami dan nyaman bagi penonton.
9. Dutch Angle

Dutch angle adalah teknik pengambilan gambar di mana kamera dimiringkan ke salah satu sisi. Sudut pengambilan gambar ini juga sering disebut dengan tilt atau canted angle. Hasilnya akan menciptakan kesan tidak stabil atau bahkan aneh.
Teknik ini sering digunakan untuk menggambarkan kebingungan, ketegangan psikologis, atau kondisi yang tidak normal. Dutch angle dapat memperkuat emosi atau suasana yang ingin digambarkan dalam sebuah foto.
10. Tracking Shot

Tracking shot adalah teknik di mana kamera bergerak mengikuti subjek yang sedang bergerak juga, baik maju, mundur, ke samping, atau memutar. Kamera bisa dipasang pada dolly (rel), gimbal, atau bahkan dipegang tangan jika ingin kesan lebih dinamis. Tujuan utamanya adalah mengikuti pergerakan subjek dengan mulus.
Teknik ini sangat efektif untuk menangkap sebuah aksi atau gerakan dalam sebuah frame. Misalnya pelari yang sedang bergerak atau mobil yang tengah mengebut. Dalam hal ini, pengaturan fokus, pencahayaan, hingga shutter speed harus dilakukan secara cermat.
11. Point of View (POV)
Teknik ini sangat kuat dalam menciptakan koneksi emosional antara karakter dan penonton karena menyuguhkan pengalaman personal dan subjektif. Selain dalam fotografi, teknik pengambilan gambar ini kerap digunakan dalam film dan video game untuk membangun ketegangan dan membuat penonton merasa berada “di dalam” cerita.
Itulah macam-macam angle foto dalam dunia pemotretan. Setiap sudut pengambilan gambar memiliki karakteristik dan kesan tersendiri yang bisa mengubah foto biasa menjadi karya yang penuh cerita.
Dengan memahami dan mengeksplorasi berbagai angle ini, seorang fotografer, baik pemula maupun profesional, dapat meningkatkan kualitas hasil fotografi mereka. Pada akhirnya, pemilihan angle bukan hanya soal teknis, tapi juga bagian dari seni bercerita lewat lensa.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Erika Erilia & Yulaika Ramadhani