tirto.id - Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, menginginkan Badan Pengelola (BP) Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), diisi oleh orang-orang profesional. Danantara akan diluncurkan pada 24 Februari 2025.
Menurut Luhut, keputusan Presiden Prabowo Subianto, membentuk Danantara, langkah strategis untuk menambah sumber pemasukan keuangan atau pendanaan Indonesia.
“Kita tidak perlu bercapek-capek cari uang, karena tadi bisa Danantara juga menjadi sumber finance itu. Tentu kita bikin hitung yang cermat, itu makanya saya lihat pengurus-pengurus Danantara itu harus betul-betul orang yang profesional, dan mereka punya kewenangan to join venture,” kata Luhut di The Westin, Jakarta, Rabu (19/2/2025).
Luhut menyebut Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) akan menggelontorkan USD 10 miliar ke Danantara untuk membangun pembangkit listrik EBT berkapasitas 10 gigawatt (GW).
“Seperti tadi saya bilang 10 GW tadi Abu Dhabi mau masuk, itu renewable energy, itu, kan, USD 10 miliar, belum yang lain,” ucap Luhut.
Dia meminta Danantara harus transparansi, mengingat dana yang dikelola jumlahnya besar.
“Nah, joint venture nanti di perusahaan-perusahaan BUMN ini, kan, manajemennya harus transparan. Ini satu langkah lagi yang sangat baik dengan kita memasukkan international standard management masuk di perusahaan-perusahaan negara ini,” tukas Luhut.
Luhut juga memandang wajar apabila Danantara memiliki banyak kekurangan. Sebab, badan baru yang dibentuk. Menurut Luhut, semua membutuhkan proses dan tidak bisa langsung berjalan sempurna.
“Kalau tidak kurang, ya, kau pergi ke surga saja, tapi kalau saya belum mau buru-buru ke surga. Jadi, kalau Anda ingin semua perfect, ya, kau pergi surga saja buru-buru sana,” kelakar Luhut.
Luhut optimistis asset yang dikelola Danantara dikembangkan lima hingga enam kali lipat, sehingga sejumlah proyek nasional dapat ter-cover semua.
“Kita sekarang ada 62 gigawatt green energy pipeline, mungkin 60 sampai 70 gigawatt, hydropower, geothermal, solar panel semua. Dengan dana yang ada di Danantara nanti, kita tidak perlu cari-cari cawe-cawe sana, tinggal bicara teknologi kita bisa investasi,” tutup Luhut.
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama