tirto.id - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank telah menyalurkan lebih dari Rp26 triliun hingga Juni 2025 untuk program Penugasan Khusus Ekspor (PKE).Plt. Direktur Pelaksana Pengembangan Bisnis Indonesia Eximbank, Maqin U. Norhadi, menuturkan PKE juga telah mendorong ekspor ke lebih dari 90 negara tujuan.
“Realisasi program PKE menghasilkan devisa sebesar 4,18 juta dolar AS [setara Rp66,3 triliun],” kata Maqin dalam media briefing di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Kamis (10/7/2025).
Terdapat 29 komoditas ekspor yang melalui program ini. Mulai dari pesawat, kereta, jarum suntik, vaksin polio, pembangunan apartemen kontraktor Indonesia, pengembangan KEK Mandalika, hingga pengembangan destinasi Pariwisata Super Prioritas.
Maqin menjelaskan program PKE merupakan wujud nyata kehadiran negara
melalui Kementerian Keuangan yang disalurkan oleh Indonesia Eximbank untuk mendorong ekspor dan devisa. Capaian dari program ini diharapkan dapat memperkuat reputasi Indonesia sebagai produsen berkualitas global.
“Meningkatkan penerimaan devisa negara, serta menggerakkan ekosistem ekspor yang berdampak pada pembangunan dan bisnis berkelanjutan di pasar internasional,” kata Maqin.
Tidak hanya itu, PKE juga mendukungpengembangankawasan pariwisata di lima wilayah yang memiliki potensi dan kualitas berkelas dunia melalui program Destinasi Pariwisata Super Prioritas.
Harapannya dukungan tersebut membuka peluang terciptanya destinasi-destinasi wisata baru yang dapat menarik wisatawan mancanegara dan devisa negara dari sektor pariwisata
“Termasuk juga potensi ekspor tenun sebagai warisan budaya asal Nusa Tenggara Timur. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan pariwisata Indonesia,” kata Direktur Pengelolaan Risiko Keuangan Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu RI, Tony Prianto.
Sementara itu, Maqin menjelaskan dukungan Fasilitas PKE DPSP Labuan Bajo merupakan kolaborasi perbankan dalam bentuk sindikasi melalui skema blended financing. Sehingga dengan alokasi dana PKE dapat mendukung pembiayaan bersama perbankan dengan total lebih dari Rp 1 triliun.
Lebih lanjut, dia menjelaskan Kawasan Marina Labuan Bajo memiliki potensi dampak pembangunan yang sangat tinggi. Terutama melalui kontribusinya dalam peningkatan devisa dari wisatawan mancanegara serta multiplier effect terhadap industri terkait, khususnya pelaku UMKM di kawasan tersebut.
“Dukungan yang kami berikan bukan semata soal pembiayaan, tetapi tentang menciptakan dampak nyata bagi masyarakat dan perekonomian lokal. Kami ingin Labuan Bajo menjadi contoh bagaimana pariwisata dapat tumbuh secara inklusif dan berkelanjutan,” kata Maqin.
Editor: Hendra Friana
Masuk tirto.id







































