Menuju konten utama

Lokasi Sungai Eufrat & Benarkah Muncul Emas?

Kekeringan Sungai Eufrat di Suriah dikabarkan membuat orang sekitar berbondong menambang emas, benarkah ada gunung emas di sana?

Lokasi Sungai Eufrat & Benarkah Muncul Emas?
Kekeringan dan rendahnya tingkat air di Sungai Efrat di pedesaan barat Tabqa di provinsi Raqqa, Suriah. (Photo by Delil SOULEIMAN / AFP)

tirto.id - Sungai Eufrat yang mengering dikabarkan membuat orang-orang di sekitar berbondong-bondong berburu emas mentah di tepian sungai tersebut. Keringnya Sungai Eufrat sebelumnya telah diramalkan oleh Injil dan hadis Nabi Muhammad saw.

Kabar kemunculan emas di dasar Sungai Eufrat yang mengering sebelumnya viral di media sosial, terutama TikTok. Sejumlah video menampilkan gundukan tanah di dasar Sungai Eufrat yang tampak berkilau seperti emas.

Namun, di balik simpang siur tentang keberadaan emas, kekeringan Sungai Eufrat lebih mengkhawatirkan karena risiko krisis air yang menyertainya.

Sungai Eufrat merupakan salah satu sungai terpanjang di Timur Tengah. Sungai ini merupakan bagian dari aliran Sungai Tigris-Eufrat yang menjadi penanda wilayah Mesopotamia.

Membentang sepanjang 2.800 km, Sungai Eufrat melintasi tiga negara sekaligus, yakni Turki, Suriah, dan Irak. Tiga negara tersebut menjadi lokasi tempat sungai ini berada.

Aliran sungai ini memiliki hulu di kawasan timur Turki yang mengular hingga bertemu dengan Sungai Tigris di wilayah perbatasan Irak dan Iran dan menjadi Sungai Syattul Arab.

Sejak era Mesopotamia kuno, aliran sungai ini menjadi sumber kehidupan penting masyarakat sekitar. Namun, debit air Sungai Eufrat terus menurun hingga mengering di sejumlah tempat dalam beberapa tahun terakhir.

Cek Fakta Benarkah Muncul Emas di Sungai Eufrat

Meskipun warga sekitar Sungai Eufrat di Kota Raqqa, Suriah dikabarkan berbondong-bondong menambang emas mentah di tepian sungai yang mengering, namun klaim munculnya gundukan emas di sana kemungkinan adalah berita palsu.

Seturut penelusuran Tech 4 Peace, video viral yang menunjukkan kemunculan emas di Sungai Eufrat yang mengering ternyata adalah gabungan dua klip lama dan dua negara berbeda.

Media yang terakreditasi International Fact-Checking Network (IFCN) itu menyebut, klip asli dari video yang viral tersebut ternyata berasal dari Laos dan tidak mengandung petunjuk apapun yang mengarahkan lokasi ke Sungai Eufrat di Suriah.

Sementara itu, video viral yang menyebut gundukan emas di Sungai Eufrat tersebut diunggah oleh akun TikTok @assaf858 yang kerap membuat klaim keberadaan emas tanpa bukti.

Dalam salah satu videonya, akun tersebut juga kedapatan menambahkan filter khusus agar tanah yang terekam kamera terlihat berkilauan seperti emas.

Akan tetapi, terlepas dari kabar kemunculan emas, kekhawatiran terbesar yang muncul setelah mengeringnya Sungai Eufrat adalah dampak kerusakan ekosistem yang menyertainya.

Menukil IFLScience, pemerintah Irak telah memperingatkan potensi pengeringan Sungai Eufrat sejak 2021, menyebut aliran sungai dapat benar-benar mengering pada 2040. Hal ini disebabkan terutama oleh krisis iklim.

Diperkirakan, kehidupan sekitar 60 juta orang ditopang oleh aliran Sungai Eufrat-Tigris. Oleh karenanya, kekeringan yang terjadi pada sungai tersebut dapat berpotensi meningkatkan risiko konflik perebutan air.

Dalam sebuah artikel jurnal yang dirilis British Medical Journal pada Maret 2023 lalu juga menunjukkan risiko kesehatan darurat yang muncul di Irak sebagai dampak krisis air bersih. Risiko kesehatan tersebut termasuk penyakit menular seperti kolera, cacar air, campak, dan tifus.

Melansir Al Araby, pada Mei lalu, Irak dan Turki telah bersepakat untuk mengalirkan 500 meter kubik air perdetik ke Sungai Eufrat setiap hari. Hal tersebut dilakukan setelah Pemerintah Irak mulai kewalahan dengan krisis air yang mengancam kehidupan warga negaranya.

Selain itu, Pemerintah Irak juga mulai memberlakukan kebijakan untuk melarang budidaya tanaman musim panas karena kelangkaan air. Luas lahan pertanian musiman yang dicanangkan Pemerintah Irak juga dikurangi hingga setengahnya.

Baca juga artikel terkait INTERNASIONAL atau tulisan lainnya dari Rizal Amril Yahya

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Rizal Amril Yahya
Penulis: Rizal Amril Yahya
Editor: Dicky Setyawan