tirto.id - Sekolah Rakyat resmi mulai beroperasi secara nasional pada 14 Juli 2025. Program pendidikan ini digagas pemerintah untuk menjangkau anak-anak dari kelompok paling miskin, termasuk yang putus sekolah dan anak jalanan.
Berdasarkan data laman resmi Sekolah Rakyat, total sebanyak 100 titik lokasi direncanakan beroperasi tahun ini. Dari jumlah tersebut, 64 lokasi Sekolah Rakyat sudah menandatangani kontrak kerja, walaupun tiga di antaranya masih dalam proses perbaikan dan 47 lokasi lainnya masih dalam tahap survei.
Sekolah Rakyat secara khusus memprioritaskan anak-anak dari desil 1 dan desil 2 atau kelompok ekonomi terbawah dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Pemerintah ingin memastikan bahwa pendidikan dasar tetap bisa diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang selama ini terpinggirkan dari sistem formal.
Karakter peserta beragam dan kondisi sosial yang berbeda-beda. Kurikulum Sekolah Rakyat lalu dirancang berbeda. Kurikulum Sekolah Rakyat diharapkan mampu menyesuaikan dinamika sosial di sekitar Sekolah Rakyat yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Kurikulum Sekolah Rakyat, Apa Saja yang Dipelajari?
Kurikulum Sekolah Rakyat dirancang berbeda karena menyesuaikan kebutuhan peserta didiknya, seperti anak putus sekolah dan anak jalanan. Dengan pendekatan tailor-made atau dirancang khusus, kurikulum menggabungkan standar nasional sekaligus kekhasan lokal di tiap lokasi Sekolah Rakyat.
Terdapat tiga materi utama yang dipelajari di Sekolah Rakyat, yakni Kurikulum Persiapan, Kurikulum Sekolah Formal, dan Kurikulum Asrama (boarding). Model ini dirancang agar peserta didik tidak hanya mengejar kemahiran dalam akademik, namun juga terampil dalam hidup dan berkarakter sosial.
Melalui kurikulum tersebut, Sekolah Rakyat menargetkan lulusan yang tidak sekadar memiliki ijazah, tetapi juga unggul dalam lima kompetensi utama. Yakni Nilai Akhlak dan Keagamaan, Karakter Kepemimpinan, Penguasaan Bahasa dan Literasi Digital, Entrepreneurship, serta Ketuntasan Akademik.
Dengan kombinasi ini, peserta didik diharapkan mampu kembali berdaya di tengah masyarakat, memiliki keterampilan kerja, dan tetap memegang nilai moral yang kuat. Lantas apa saja yang dipelajari di Sekolah Rakyat?
1. Kurikulum Persiapan
Pada tahap ini, pengajaran dan pendidikan berfokus pada proses talent mapping. Melalui asesmen kesiapan fisik, mental, dan akademik, kemampuan dan kebutuhan belajar siswa Sekolah Rakyat dipetakan sebelum memasuki proses pendidikan yang lebih terstruktur.
Tujuan utama adalah memastikan setiap peserta didik memiliki fondasi yang kuat dan mendapatkan dukungan sesuai kondisi individual. Mayoritas peserta berasal dari latar belakang yang tidak mengikuti pendidikan formal sebelumnya.
Dengan kurikulum persiapan, siswa memiliki kesiapan yang setara untuk melanjutkan ke tahap pembelajaran akademik maupun keterampilan di Sekolah Rakyat.

2. Kurikulum Sekolah Formal
Kurikulum Sekolah Formal di Sekolah Rakyat mengacu pada standar nasional yang berlaku di Indonesia. Materi pembelajaran mencakup tiga komponen utama: intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Materi mengikuti standar regulasi nasional yang dikeluarkan Kemendikdasmen, Kemendiktiristek, Kemenag, dan Kemensos.
3. Kurikulum Sekolah Asrama
Selain pembelajaran di kelas, Sekolah Rakyat juga menerapkan Kurikulum Sekolah Asrama sebagai bagian dari penguatan pendidikan karakter peserta didik. Kurikulum fokus pada pengembangan nilai-nilai seperti karakter dan kepemimpinan, spiritualitas, cinta tanah air, serta kemampuan bahasa dan komunikasi.
Siswa dibiasakan hidup disiplin, belajar bersosialisasi, dan mengasah kepemimpinan selama berada di asrama. Kurikulum selaras dengan tujuan Sekolah Rakyat untuk mencetak lulusan yang tidak hanya unggul akademis, tetapi juga memiliki integritas, etika, dan keterampilan hidup.
Penulis: Wulan AE
Editor: Beni Jo
Masuk tirto.id






































