Menuju konten utama

63 Sekolah Rakyat Mulai Beroperasi Hari Ini

Sebanyak 63 Sekolah Rakyat yang diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, resmi beroperasi hari ini.

63 Sekolah Rakyat Mulai Beroperasi Hari Ini
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menjelaskan perkembangan Sekolah Rakyat di Program Newsline Metro TV, Senin (30/6/2025). Program Sekolah Rakyat akan dimulai pada Juli 2025. Sebanyak 100 titik rintisan disiapkan untuk menampung 9.755 siswa dari keluarga miskin. foto/Dok. Kemensos

tirto.id - Sebanyak 63 Sekolah Rakyat yang diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, resmi beroperasi hari ini. Dari puluhan sekolah itu, 6.000 siswa kini tengah mengikuti masa pengenalan lingkungan di sekolah berasrama tersebut.

Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, mengatakan dari total 100 titik sekolah yang ditargetkan mulai berjalan pada Juli ini, 63 titik telah resmi dibuka oleh Kemensos. Sisanya, sebanyak 37 titik akan menyusul setelah proses renovasi selesai.

63 titik sekolah yang hari ini diresmikan pembukaannya mencakup 13 lokasi di Sumatra, 34 di Jawa, 3 di Bali, dan Nusa Tenggara, 2 di Kalimantan, 8 di Sulawesi, 2 di Maluku, dan 1 di Papua.

“63 titik operasional perhari ini yang akan diresmikan. Pembukaannya oleh Pak Menko [Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat], Pak Muhaimin Iskandar. Ada 63 titik operasional per 14 Juli ini. Ada 256 rombel [rombongan belajar], kemudian ada 6.000 lebih siswa, terdiri dari 3 rombel SD, 112 rombel SMP, dan 141 rombel SMA,” ujar Saifullah Yusuf alias Gus Ipul dalam pembukaan Masa Pengenenalan melalui Youtube Kemensos, Senin (14/7/2025).

Meskipun belum semua beroperasi, Gus Ipul menjamin seluruh tenaga pendidik dan juga murid telah siap untuk memulai orientasi di Sekolah Rakyat. Masa orientasi ini dilakukan siswa selama dua pekan.

“Masa pengenalan lingkungan sekolah. Terus disusul dengan program matrikulasi. Persiapan antara 2 sampai 3 bulan. Karena semua perlu orientasi. Gurunya, kepala sekolah, guru, maupun siswa. Dan kita semua baru pertama kali ketemu hari ini,” ujar Gus Ipul.

Gus Ipul mengatakan rektutmen siswa tidak menggunakan tes akademik, melainkan berdasarkan data kemiskinan ekstrem dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Setiap siswa juga menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh dan pemetaan bakat berbasis DNA dan kecerdasan buatan (AI) yang dihibahkan oleh tokoh pendidikan.

Lebih jauh, Sekolah Rakyat merupakan bagian dari implementasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025 yang lahir dari gagasan langsung Presiden Prabowo Subianto. Dia mengatakan program ini hadir untuk menghentikan siklus kemiskinan antargenerasi dan menjamin pendidikan bermutu bagi mereka yang selama ini tertinggal.

“Trilogi Sekolah Rakyat dirumuskan dengan baik oleh Ketua Tim Formatur atau Ketua Tim Ahli, Prof. Dr. Muhammad Nuh, dengan menerjemahkan gagasan Presiden. Setelah berdiskusi, inilah trilogi Sekolah Rakyat,” tutur Gus Ipul.

Baca juga artikel terkait SEKOLAH atau tulisan lainnya dari Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Flash News
Reporter: Rahma Dwi Safitri
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama